Shutterstock
Dream - Meningkatnya angka Covid-19 membuat sebagian orang kembali bekerja dari rumah atau work from home. Bekerja berjam-jam di dalam rumah, terkadang membuat kita merasa bosan.
Akhirnya, memilih untuk berpindah-pindah tempat seperti lesehan di lantai, menggunakan laptop di atas kasur, maupun bekerja sambil santai di atas bean bag.
Padahal posisi-posisi tersebut bukanlah posisi ideal untuk bekerja. Karena postur kepala menjadi lebih menunduk ke depan bahu lalu memberikan tekanan berlebih pada sendi dan otot leher.
Wajar saja setelah menggunakan laptop berjam-jam dengan posisi yang salah, leher menjadi lebih tegang bahkan terasa nyeri.
“ Saat work from home, melakukan pekerjaan tidak dalam posisi ergonomis dalam jangka waktu lama. Bantalan leher makin lama mengalami kelainan kelainan yang terjadi karena presure pada tulang belakang saat salah posisi,” jelas spesialis bedah tulang, Didik Librianto pada media discussion Rumah Sakit Pondok Indah bertajuk Masalah Tulang Belakang Leher pada Kamis 20 Januari 2021.
Tekanan pada leher ini memengaruhi bantalan tulang leher belakang. Hal ini menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher ketika melakukan gerakan monoton berjam-jam.
Jika kondisi yang menyebabkan nyeri pada tulang belakang leher terus dibiarkan akan ada keluhan-keluhan lain yang memperparah kondisi tulang belakang leher.
“ Keluhan yang selanjutnya ditimbulkan mulai dari leher terasa pegal, leher kaku, gangguan bungkuk hingga gangguan keseimbangan,” tambah Didik.
Jika gangguan keseimbangan terjadi, tambah dia, maka akan lebih sulit untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus seperti sulit memakai kancing baju, memegang garpu sering jatuh, sulit menulis, dan yang terparah sulit untuk menggerakan tangan.
Didik mengimbau untuk perhatikan posisi dan postur tubuh saat bekerja. Posisi laptop dan komputer sebaiknya lurus dan sejajar dengan mata.
“ Pandangan mata sebaiknya lurus jadi tidak melihat ke bawah atau ke atas, jadi pandangan lurus. Menggunakan mouse pun jadi tidak beban di pundak. Sebaiknya monitor sejauh 30cm,” tambah Didik.
“ Jika melakukan meeting sejam, lakukan stretching selama di bangku kerja, seperti kepala menengok ke kenan kiri, ke depan, stretching otot otot leher, tangan juga diangkat ke atas. ini sifatnya relax saja tidak harus kencang,” jelas dr. Didik.
Nyeri akan berkurang kalau kita bisa mengatur postur dan stretching. Jika ingin melakukan terapi, pijat dan relaksasi dapat dilakukan tidak punya kelainan anatomi pijat dan relaksasi bisa dilakukan.
" Jika ada cidera, berat badan turun, kebas, tangan lemas, disertai demam bisa konsultasikan ke dokter umum terlebih dulu, lalu jika tidak membaik baru ke spesialis tulang dan orthopedi," tutur Didik.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale