Ilustrasi (Foto: Shutterstocks)
Dream - Awal bulan ini, seorang pramugari Delta Air Lines memukul kepala penumpang dengan botol. Tindakan dilakukan karena si penumpang berusaha membuka pintu darurat saat pesawat masih terbang.
Beberapa hari kemudian, seorang penumpang Air Asia mencoba membuka pintu darurat sesaat sebelum mendarat di India. Beruntung tindakannya itu berhasil digagalkan kru kabin pesawat.
Kejadian-kejadian itu memunculkan pertanyaan yang mungkin selama ini tak terpikirkan: apakah yang terjadi jika pintu pesawat terbuka?
Menurut laporan IFL Science, pilot maskapai penerbangan Patrick Smith mengatakan, jika penumpang membuka jendela atau pintu pesawat, saat pesawat masih dalam penerbangan maka akan terjadi penurunan tekanan udara yang sangat cepat.
© Dream
Dream - Smith menjelaskan, tekanan udara yang menurun dengan cepat sangat berbahaya jika terjadi di ruangan tertutup, seperti di dalam kabin pesawat.
Tetapi, penurunan tekanan udara di kabin pesawat hampir tidak pernah terjadi. Kondisi itu terjadi karena struktur badan pesawat telah melalui pemeriksaan yang sangat teliti.
Tidak itu saja, setiap maskapai penerbangan akan selalu menjaga kondisi pesawat mereka dengan melakukan perbaikan secara berkala.
Kecuali, jika pintu darurat atau jendela pesawat dibuka secara paksa saat pesawat masih berada di udara. Maka akan terjadi penurunan tekanan udara yang membahayakan keselamatan orang-orang di dalamnya.
Menurut Smith, jika pintu pesawat dibuka selama penerbangan, siapa pun yang berdiri di dekat pintu itu akan tersedot keluar. Seperti dalam film-film.
Kemudian, suhu kabin dengan cepat akan turun hingga ke tingkat yang membekukan.
" Dan pesawat itu sendiri bahkan mungkin mulai pecah di udara," kata Smith, kepada The Telegraph. (ism)
© Dream
Dream - Selama penurunan tekanan yang cepat itu, penumpang dewasa hanya punya waktu antara 15 sampai 20 detik untuk tetap sadar sebelum akhirnya pingsan.
Seorang anggota forum penerbangan PPRunE bernama Superpilot menggambarkan, bagaimana rasanya seorang pilot mengalami penurunan tekanan udara selama pesawat berada di ketinggian.
" Lidah tertekuk dalam hitungan detik, telinga Anda mulai terasa sakit, dan gigi menjadi seratus kali lebih sensitif," tulis dia.
Jika penumpang tidak langsung pingsan, salah satu risiko terbesar adalah hipoksia. Ini adalah kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen dan akan menyebabkan disorientasi.
Tidak itu saja, penumpang akan tidak sadarkan diri, denyut jantungnya semakin menurun, dan akhirnya meninggal dunia. (ism)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh