Balita Bermain di Danau, Diseret Buaya Lalu...

Reporter : Eko Huda S
Kamis, 16 Juni 2016 08:02
Balita Bermain di Danau, Diseret Buaya Lalu...
Sang ayah bertarung melawan buaya, mencoba melepaskan anaknya dari gigitan buaya itu, tapi....

Dream - Nasib nahas dialami seorang balita yang tengah berlibur bersama keluarga di Grand Floridian Resort & Spa di Orlando, Florida, Amerika Serikat. Bocah itu raib setelah diseret buaya di danau dekat Disney resort tersebut.

Menurut sejumlah saksi, bocah tersebut tengah bermain di pinggir danau dengan air setinggi setengah meter pada Selasa kemarin. Beberapa saat kemudian, seekor buaya dengan panjang sekitar satu hingga dua meter menyerang.

Menurut Sheriff Kota Orange, Jerry Demings, para saksi melihat ayah sang balita terjun ke danau itu setelah anaknya diserang buaya. Sang ayah bertarung melawan buaya, mencoba melepaskan anaknya dari gigitan buaya itu, tapi gagal.

Sang ayah terluka di bagian tangan. Saksi lain menyebut sang ibu yang putus asa juga menghambur ke danau itu ikut berusaha menyelamatkan anak mereka. Tapi buaya itu terlalu gesit dan menggondol bocah malang itu.

 

1 dari 3 halaman

Tangis Histeris

Tangis Histeris © Dream

Salah seorang saksi, White Popp, yang kamarnya menghadap ke danau di mana bocah itu diseret buaya, mengatakan, mendengar teriakan ibu bocah malang tersebut.

“ Mendengar ibu meratapi anaknya. Hatiku hancur. Aku berdiri di luar melihat mereka mencari bayi,” tulis Popp melalui akun Twitternya.

Keluarga asal Nebraska itu kemudian melapor ke 911 pada pukul 09.16 malam waktu setempat. Setelah itu, sekitar 50 petugas penyelamat dikerahkan. Tapi hingga kini bocah itu belum juga ditemukan.

“ Sebagai seorang ayah, sebagai seorang kakek, kami akan berusaha yang terbaik, tapi berdasar pengalaman 35 tahun sebagai penegak hukum, kami tahu kami menghadapi tantangan saat ini,” ujar Deming, sekutip Dream dari News.com.au, Rabu 15 Juni 2016.

Tim pencari juga berasal dari petugas perlindungan satwa liar dan juga marinir. Mereka mulai melakukan pencarian sejak malam tadi. “ Kami melakukan semua usaha,” kata Chad Weber, petugas Komisi Konservasi Ikan dan Watwa Liar Florida.

2 dari 3 halaman

Bocah Jatuh ke Kolam, Diseret Gorila Lalu....

Bocah Jatuh ke Kolam, Diseret Gorila Lalu.... © Dream

Dream - Nasib tragis dialami oleh gorila di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat. Gorila itu mati ditembak setelah ada anak pengunjung kebun binatang yang jatuh ke kandangnya.

Dikutip Dream dari laman Metro.co.uk, Selasa 31 Mei 2016, saksi mata peristiwa itu mengatakan, sebelum ditembak mati, gorila berusia 17 tahun yang diberi nama Harambe itu mendekap bocah kecil itu.

Saksi itu menambahkan, sang gorila sebenarnya bersikap lembut. Harambe seolah melindungi bocah kecil itu dengan dekapannya.

Penembakan gorila ini mendapat sorotan dunia. Banyak yang berpendapat gorila dengan berat badan mencapai 181 kilogram itu bisa saja dilumpuhkan dengan cara dibius.

Meski demikian, banyak yang berpendapat penembakan itu sudah tepat dilakukan. Petugas kebun binatang tidak punya banyak pilihan selain membunuhnya.

“ Petugas harus membuat pilihan yang sulit dan mereka membuat pilihan tepat karena mereka menyelamatkan kehidupan anak kecil itu. Insiden itu bisa saja berakhir sangat buruk,” kata direktur kebun binatang, Thane Maynard.

“ Kita semua sedih bahwa kecelakaan tragis ini mengakibatkan kematian seekor binatang yang terancam punah. Ini adalah kerugian besar bagi keluarga kebun binatang dan populasi gorila di seluruh dunia,” tambah dia. (Ism) 

 

3 dari 3 halaman

Ibu Bocah yang Jatuh ke Kandang Gorila Dibully

Ibu Bocah yang Jatuh ke Kandang Gorila Dibully © Dream

Dream - Kisah penembakan gorila bernama Harambe di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat, berbuntut panjang. Setelah perdebatan perlu dan tidaknya penembakan itu, kini ibu dari bocah yang jatuh ke dalam kandang gorila itu dikecam di dunia maya.

Harambe ditembak petugas kebun binatang setelah bocah berusia 3 tahun, Isaiah Gregg, jatuh ke kandang gorila itu. Penembakan dilakukan dengan dalih menyelamatkan nyawa sang bocah, yang “ dikuasai” gorila.

Menurut laman The Sun, Rabu 1 Juni 2016, ribuan orang dari kelompok pecinta satwa mengecam Michelle (32), ibu dari bocah itu, bersama pasanganya, Deonne Dickerson (37). Michelle dituding sebagai biang keladi di balik keputusan kepala kebun binatang untuk menembak Harambe.

Kini, muncul petisi di change.org yang disebut “ Keadilan untuk Harambe”, yang sudah ditandatangani oleh lebih dari 280,000 orang. Petisi itu menyebut, Harambe mencoba melindungi Isaiyah, saat ditembak mati.

Salah satu peneken petisi itu menulis: “ Hal yang menyedihkan adalah #Harambe tampak seperti melindungi anak ini lebih dari orang tuanya. #CincinnatiZoo.”

“ Orangtua yang sangat malas tidak dapat menjaga anak lizr mereka dan binatang cantik yang terancam punah ditembak dan tewas karena ini? #Harambe #RIPHarambe,” demikian tulis pecinta satwa lainnya.

Petisi ini digalang setelah muncul bukti video yang menunjukkan gorila seberat 180 kilogram itu berdiri menjaga Isaiah di sudut parit. Video ini dianggap sebagai bukti –terutama bagi para pecinta binatang– bahwa gorila itu tidak membahayakan Isaiah.

Mendapat serangan itu, Michelle Gregg mempertahankan diri. Melalui Facebook, dia menyatakan aksinya saat liburan di Kebun Binatang Cincinnati Sabtu pekan lalu sebagai “ kecelakaan yang bisa terjadi”.

“ Saya ingin berterima kasih kepada semua orang untuk pemikiran dan doa mereka saat ini,” kata Michelle.

“ Hari yang dimulai dengan indah berubah menjadi sangat menakutkan,” tambah dia.

Michelle menujukan pesan ini kepada semua orang yang telah membaca kabar tentang anaknya yang jatuh ke kandang gorila di kebun binatang itu. “ Tuhan melindungi anak saya hingga petugas menyelamatkannya.”

Dia menambahkan, “ Anak saya aman dan bisa diselamatkan dengan gegar otak serta sedikit goresan.. tak ada tulang retak atau luka dalam.”

Dalam pesna itu, Michelle juga menanggapi penilaian yang menyebut dirinya kurang mengawasi anaknya saat ebrkunjung ke kebun binatang itu. “ Sebagian masyarakat kita cepat untuk menilai bagaimana orangtua bisa mengawasi anak mereka dan jika ada yang tahu saya terus mengawasi anak saya.”

“ Kecelakaan terjadi tapi saya bersyukur bahwa orang yang tepat berada di tempat yang tepat hari ini,” tambah dia.

Beri Komentar