Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Bisa menjejakkan kaki di Tanah Suci untuk melaksanakan haji adalah harapan umat Islam di seluruh dunia. Mereka siap menempuh cara sekeras apapun guna memenuhi kewajiban menjalankan rukun Islam kelima itu.
Dulu, orang pergi haji menggunakan kapal laut. Perjalanan menuju Saudi harus ditempuh dalam waktu berbulan-bulan.
Sementara saat ini, perjalanan menuju Saudi dapat ditempuh dalam waktu singkat. Dengan pesawat terbang, umat Islam hanya butuh waktu paling lama seharian untuk bisa sampai di Tanah Suci.
Dikutip dari Siakapkeli, ada sebagian Muslim yang memilih cara tidak biasa dalam melaksanakan haji. Seperti dilakukan sekelompok Muslim asal Inggris.
Mereka menempuh jarak 4000 Kilometer dari Inggris ke Saudi dengan bersepeda. 17 negara mereka lintasi demi melaksanakan haji tahun ini.
Mereka sudah tiba di Madinah dan mulai melaksanakan prosesi haji. Momen kedatangan mereka diunggah oleh akun Facebook Ilmfeed Travel.
Unggahan itu mendapat banyak komentar dari netizen. Banyak dari mereka mengaku kagum dengan perjuangan Muslim Inggris ini dalam melaksanakan haji.
" Subhanallah, kenangan seumur hidup bagi saudara-saudara kita. Ini pencapaian hebat. Allahu Akbar!!" tulis akun Shah Aminur-Rahman.
" Masya Allah, semoga Allah memberkahi setiap mil jarak yang kalian kayuh untuk ke Madinah dan ibadah hajimu. Semoga Allah memberi ganjaran," tulis Abir Chahal.
" Semoga Allah menerima ibadah mereka dan semua orang yang menunaikan ibadah haji tahun ini. Amiin ya Rabb!" tulis Azeem Muhammed Uzair.
Dream - Cuaca di Mekah, Arab Saudi di hari meninggalnya KH Maimoen Zubair berbeda dari biasanya. Cuaca Kota Suci pada Selasa, 6 Agustus 2019 kemarin tidak sepanas biasanya dan cenderung sejuk.
Akun Instagram @nahdlatululama mengunggah beberapa video menggambarkan suasana Mekah kemarin. Langit Mekah terlihat begitu teduh ditutupi awan.
Suhu udara di kota itu juga tidak terlalu panas. Padahal, biasanya Mekah sangat panas dengan sinar matahari yang menyengat.
Bahkan dikabarkan saat Subuh ketika Mbah Moen meninggal, Mekah diguyur gerimis. Suasana ini sangat jarang terjadi di Mekah.
Mbah Moen meninggal pukul 04.17 waktu Mekah. Jenazah Mbah Moen kemudian dibawa ke RS An Noer untuk proses administrasi.
Ribuan jemaah haji berdatangan ke RS An Noer. Mereka menunggu proses administrasi selesai untuk kemudian bersama-sama mengantarkan jenazah Mbah Moen disemayamkan di Kantor Haji Daerah Kerja Mekah.
Menjelang Dzuhur, jenazah Mbah Moen diantarkan ke Masjidil Haram untuk disholatkan. Imam Masjidil Haram memimpin sendiri proses talqin dan penyolatan jenazah Mbah Moen.
Ulama sepuh tersebut lalu diantarkan ribuan jemaah haji Indonesia ke pemakaman Ma'la. Di sana, Mbah Moen dimakamkan, satu lokasi dengan makam istri Rasulullah Muhammad SAW, Khodijah.
Dream - Presiden Joko Widodo mengaku sangat kehilangan sosok KH Maimoen Zubair. Bagi Jokowi, ulama sepuh yang biasa disapa Mbah Moen tersebut meninggalkan banyak kesan.
Selama menjabat sebagai presiden, Jokowi mengaku memiliki banyak kenangan bersama Mbah Moen.
Jokowi mengaku sudah dua kali berkunjung ke kediaman Mbah Moen di Rembang, Jawa Tengah selama menjadi presiden. Setiap kali berkunjung, Jokowi selalu diundang Mbah Moen masuk kamar.
Dia juga mengingat betul saat-saat diajak sholat jemaah oleh Mbah Moen. Kala itu, Mbah Moen selalu bertindak sebagai imam sholat.
" Dan terakhir waktu itu saya dengan Mbah Maimoen juga sholat jemaah Maghrib di kamarnya beliau, beliau imami sendiri," kata Jokowi, dikutip dari Setkab.go.id.
Tak hanya itu, Mbah Moen juga meninggalkan banyak pesan kepada Jokowi. Bahkan Sang Pemimpin Negara juga dihadiahi serban saat kampanye Pilpres April lalu.
Mbah Moen meninggal di sela aktivitas menjalankan ibadah haji di Mekah Al Mukarromah, Arab Saudi, pada Selasa subuh waktu setempat. Mustahsyar PBNU ini dimakamkan di Mekah sesuai keputusan keluarga.
Dream - KH Maimoen Zubair dikenal banyak orang sebagai ulama yang kharismatik. Ulama sepuh yang meninggal dunia subuh tadi, Selasa, 6 Agustus 2019, punya penguasaan keilmuan yang sangat mumpuni.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud, menggambarkan Mbah Moen ibarat kitab berjalan. Kepakaran ilmu agama Mbah Moen kerap menjadi rujukan mengenai segala sesuatu terkait Islam dan kebangsaan.
" Beliau itu sosok seperti kitab hidup yang berjalan," ujar Marsudi saat dihubungi Dream, Selasa 6 Agustus 2019.
Kesan itu sangat melekat karena Mbah Moen selalu berusaha memberikan solusi atas masalah setiap orang yang datang bersowan. Kebaikan itulah yang membuat banyak jemaahnya tidak segan mengutarakan persoalannya agar dicarikan jalan keluar oleh Mbah Moen, minimal wejangan.
" Kalau lagi mumet (pusing) itu kita, ini lagi persoalan kayak gini itu beliau memberikan solusi sekaligus memberikan referensi-referensinya," ucap Marsudi.
Lebih lanjut, Marsudi mengatakan keluarga besar PBNU saat ini tengah berduka cita atas meninggalnya Mbah Moen.
" PBNU merasa kehilangan atas meninggalnya beliau, karena beliau itu satu-satunya sesepuh jembar (lapang) pikirannya dan juga jembar dadanya," kata dia.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati