Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman (Foto: SPA)
Dream - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, meluncurkan proyek nuklir pertama, Senin 5 Oktober 2018. Proyek ini disebut sebagai salah satu dari tujuh inovasi di bidang energi terbarukan.
Selain nuklir, menurut laman Arab News, Arab Saudi sedang fokus mengembangkan desalinasi air, pengobatan genetik, energi atom, dan desain pesawat. Proyek-proyek tersebut dibahas selama kunjungan Mohammed di King Abdulaziz City for Science and Technology (KACST).
Mengenai nuklir, Saudi rencananya akan membangun dua reaktor untuk menyediakan energi pada 16 hingga 25 tahun mendatang. Desain reaktor telah dikembangkan para ilmuwan KACST dengan bantuan ahli internasional. Pembangunan reaktor sudah berlangsung dan diharapkan akan selesai pada akhir tahun depan.

Reaktor ini disebut mengikuti semua standar keselamatan dari Badan Energi Atom Internasional. Reaktor ini dirancang untuk menggunakan bahan bakar oksida uranium dengan pengayaan 2,1 persen.
Selain reaktor nuklir, Mohammed juga meninjau pengembangan struktur pesawat terbang di Bandara Internasional Raja Khalid, utara Riyadh. Bandara ini digadang-gadang akan menjadi pusat pengembangan pesawat di Timur Tengah.
Luas bandara ini mencapai 27 ribu meter persegi dan rencananya akan diperluas hingga 92 ribu meter persegi.
Proyek lain yang mendapat perhatian Mohammed yaitu laboratorium genom. Laboratorium itu untuk menanggulangi penyakit genetik di Saudi.
Laboratorium Nasional Genom Manusia Saudi berisi teknologi terbaru dalam mempelajari kode genetik. Saat ini sebanyak 100.000 sampel yang sedang diperiksa untuk membuat database medis.
Laboratorium ini dilengkapi untuk mendiagnosis sejumlah besar penyakit genetik. Diperkirakan tiap tahunnya Saudi mengeluarkan dana sebesar 4 miliar riyal Saudi, atau sekitar Rp157 triliun.

Selama kunjungannya ke markas KACST, Putra Mahkota Mohammed juga meninjau dua instalasi desalinasi air bertenaga surya. Sebuah pabrik di Al-Khafji yang akan menggunakan teknologi memiliki kapasitas 60.000 meter kubik per hari, sementara yang lain di Yanbu akan memiliki kapasitas 5.200 meter kubik per hari.
Dia juga mendapat penjelasan tentang proyek-proyek satelit, termasuk satelit SaudiSat 5A dan SaudiSat 5B.
KACST menargetkan investasi dan pengembangan dalam penelitian, melalui koordinasi kebijakan dan strategi ilmiah nasional, teknologi dan inovatif.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu