Deretan Kasus Pembunuhan Fenomenal Menggunakan Racun di Indonesia

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 6 Mei 2021 09:00
Deretan Kasus Pembunuhan Fenomenal Menggunakan Racun di Indonesia
Berikut deretan kasus pembunuhan fenomenal di Indonesia menggunakan zat beracun.

Dream - Beberapa hari terakhir, racun Sianida kembali mencuat dan menggemparkan publik lantaran kasus pembunuhan dengan perantara bumbu sate di Bantul, Yogyakarata.

Kasus pembunuhan menggunakan racun jenis sianida tersebut ternyata bukan kali pertama di Indonesia.

Dari data yang dikumpulkan Dream.co.id, tercatat ada empat kasus pembunuhan fenomenal yang menggunakan zat beracun dalam kasus pembunuhan.

Berikut sejumlah kasusnya:

1 dari 4 halaman

1. Pembunuhan Munir

Munir

Pada 2004, masyarakat digegerkan dengan kasus pembunuhan Munir, yang meninggal dunia ketika melakukan perjalanan udara dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda, menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Menurut hasil penyidikan, kasus pembunuhan ini menggunakan racun, bukan sianida melainkan arsenik. Racun ini bersifat sama mematikannya dengan sianida, dengan cara kerja menahan tubuh mengonsumsi oksigen.

Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot Garuda yang turut dalam penerbangan itu dinyatakan bersalah atas pembunuhan Munir.

2 dari 4 halaman

2. Kopi Sianida Mirna

Jessica Wongso

Kasus yang menggemparkan lainnya yakni terjadi pada 2016. Kali ini, pembunuhan menggunakan racun sianida.

Mirna meninggal dunia setelah menyeruput es kopi Vietnam di sebuah kafe di Grand Indonesia pada 6 Januari 2016. Tim forensik menemukan zat sianida di sisa kopi milik Mirna.

Pihak kepolisian akhirnya menetapkan Jessica Wongso sebagai pelaku pembunuhan Mirna. Jessica divonis 20 tahun penjara lantaran dinyatakan terbukti melakukan pembunuhan berencana.

3 dari 4 halaman

3. Pembunuhan Pimpinan Padepokan Satrio Aji

Pada September 2016, kasus pembunuhan terjadi di Kota Depok, Jawa Barat, mengakibatkan dua orang pria bernama Shendy dan Ahmad Sanusi, meninggal dunia.

Keduanya diketahui meninggal dunia setelah menyeruput kopi yang telah dicampur zat sianida. Pelakuna yakni pimpinan padepokan, Satri Aji alias Aji.

Saat itu, kedua korban hendak melihat penggandaan uang di Tangerang. Anton lantas membeli potasium sianida dari Pacitan dan merencanakan pembunuhan itu sejak beberapa hari sebelumnya.

Anton melakukan tindakan ini dengan motif ingin menguasai mobil Toyota Avanza milik Shendy. Jenazah kedua korban kemudian dibuang di dua lokasi di Kota Depok.

 

4 dari 4 halaman

4. Sate Sianida di Bantul

Nani Aprilia

Kasus terbaru, seorang bocah berinisial NF, 10 tahun, warga Bantul, Yogyakarta meninggal dunia setelah keracunan takjil satai berbumbu pada 25 April lalu, yang dibawa sang ayah, Badiman, seorang ojek online.

Peristiwa tersebut terjadi setelah Nani Aprilia, 25 tahun, warga Majalengka mengirimkan takjil satai bumbu untuk kekasihnya bernama Tomy, seorang anggota kepolisian berpangkat Aiptu.

Oleh Nani, bumbu satai tersebut telah diolah dengan campuran kalium sianida (KaCN).

Nani lantas meminta bantuan Badiman secara offline, untuk mengantarkan paket ke alamat yang diberikan.

Lantaran orang yang dituju sedang ke luar kota dan pihak keluarga di rumah tidak mau menerima, Bandiman lantas membawa bingkisan berisi sate itu ke rumah. Hal ini atas permintaan istri laki-laki yang disasar.

Bandimam menyantap sate maut itu bersama kedua anak dan istrinya. Bandiman dan satu anaknya hanya memakan sate tanpa bumbu. Sementara, istri dan anaknya, NF, memakan sate dengan bumbu.

Nahas, nyawa NF tak tertolong.

Menurut polisi, NA melakukan upaya pembunuhan berencana itu karena sakit hati ditinggal menikah oleh polisi yang diketahui bernama Tomi.

Sumber: Berbagai sumber

Beri Komentar