Ilustrasi (indodesign.org)
Dream - Umat Islam di sebagian belahan bumi mengenal adanya jadwal imsakiyah saat Ramadan. Jadwal ini berisi waktu imsak sebagai penanda akan dimulainya puasa serta waktu sholat fardhu.
Istilah 'imsakiyah' diambil dari bahasa Arab yang maknanya sebanding dengan 'puasa', menurut peneliti sejarah dan editor laman Toyaserat, Wassim Afifi, seperti dilaporkan Al Arabiya, Selasa, 30 Mei 2017.
Tidak banyak yang tahu ternyata awal mula jadwal imsakiyah dibuat bukan di Arab Saudi. Jadwal ini muncul pertama kali di Mesir.
Sebelum 1798 M, Mesir tidak menyadari betapa pesatnya perkembangan sains di dunia sampai kedatangan Perancis. Mesir banyak mendapat keuntungan saat dijajah Perancis, salah satunya yaitu berdirinya Scientific Center.
Orang-orang Mesir belajar dari pengetahuan Perancis tentang Batu Rosetta dan peradaban kuno Mesir. Mereka juga belajar tentang seni dan penulisan serta percetakan modern, dan Perancis memulai percetakan pertama untuk mereka.
Di era pemerintahan Muhammad Ali Pasha dan dua tahun usai dia meninggal, jadwal imsakiyah dikenalkan ke Mesir pada Ramadan tahun 1262 H, atau September 1846 M. Jadwal imsakiyah dicetak di percetakan Bulaq dan dikenal dengan Jadwal Imsakiyah Wali al-Nuam.
Jadwal tersebut dicetak di atas kertas berwarna kuning berukuran 27 cm x 17 cm. Pada bagian atas tertulis hari pertama Ramadan jatuh pada Senin dan bulan sabit dapat terlihat jelas di selatan selama 35 menit. Jadwal tersebut juga memuat gambar Muhammad Ali Pasha.
Wassim mengatakan jadwal imsakiyah tersebut memuat tabel besar berisi waktu-waktu sholat dan puasa setiap hari di bulan Ramadan, merujuk pada sistem kalender Arab. Jadwal tersebut didistribusikan ke seluruh kantor pemerintahan saat itu.
Antara tahun 1920 dan 1940, jadwal imsakiyah Ramadan dicetak dalam pelbagai bentuk dan tujuan. Jadwal imsakiyah pertama kali digunakan untuk media iklan dicetak oleh percetakan Egyptian Renaissance Statue milik Mahmoud Khalil pada 1347 H atau Februari 1929 M.
Selain memuat waktu sholat, jadwal tersebut juga berisi iklan tentang mesin cetak yang baru dan siap mencetak segala jenis buku.
Pada 1356 H, bertepatan November 1937 M, jadwal imsakiyah dicetak oleh toko parfum. Di dalamnya membuat informasi mengenai puasa, jadwal sholat, ayat Alquran, bacaan pagi dan sore, zakat fitrah, dan lembar agenda harian.
Pengusaha Yahudi Daoud Adas turut memanfaatkan jadwal imsakiyah sebagai media iklan untuk tokonya pada 1364 H atau Agustus 1945 M. Jadwal ini berbeda dengan jadwal sebelumnya karena mencantumkan sejumlah pesan kebajikan serta sejumlah barang yang dia jual di tokonya.
Wassin meyakini jadwal imsakiyah yang dicetak Daoud menjadi inspirasi kebanyakan jadwal imsakiyah dengan penuh warga di waktu kemudian.
Dia pun mengatakan rahasia di balik kesuksesan jadwal imsakiyah yang dicetak Daoud karena jadwal tersebut dibagikan kepada orang-orang di jalanan serta kepada jemaah masjid. Wassin menambahkan itu adalah awal evolusi jadwal imsakiyah yang terus berkembang dari tahun ke tahun.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media