Gunung Anak Krakatau Mengeluarkan Asap (Foto: Shutterstock)
Dream - Ilmuwan sudah memprediksi risiko munculnya tsunami yang terjadi di Selat Sunda. Prediksi tersebut bahkan sudah disusun sejak enam tahun yang lalu.
Dikutip dari Volcano Discovery, pada Januari 2012, ilmuwan yang meneliti Gunung Anak Krakatau, Thomas Giachetti dari University of Oregon, menerbitkan hasil pemodelan numerik untuk mensimulasikan runtuhnya sayap dan terjadinya tsunami.
Dalam makalah itu disebut, `bahaya tsunami terkait dengan runtuhnya bukit Gunung Api Anak Krakatau, Selat Sunda, Indonesia."
Gunung Anak Krakatau telah berdiri secara cepat sejak pertama kali menembus permukaan laut pada 1928. Sejak saat itu, kurang dari 100 tahun, Gunung Anak Krakatau, membentuk kerucut yang tumpang tindih selama beberapa letusan.
Kekhawatiran para peneliti terhadap Gunung Anak Krakatau yaitu gunung tersebut muncuk di dekat dan di atas lereng bawah laut yang curam. Salah satu sudut timur laut diwaspadai karena cekungan kaldera yang ditinggalkan letusan besar pada 1883.
Foto: Permodelan Gunung Anak Krakatau (Foto: Volcano Discovery)
Sebagai konsekuensi dari topografi bawah air ini, dikombinasikan dengan arus laut yang kuat, lereng barat Gunung Anak Krakatau juga terpantu berkembang menjadi jauh lebih curam daripada timur.
Giachetti menulis, jika gunung berapi terus tumbuh menuju barat daya, " tanah longsor di sepanjang lereng barat daya tidak dapat dikecualikan. Tanah longsor akan yang mengarah ke barat daya kaldera 1883 dan akan memicu gelombang yang akan merambat ke Selat Sunda, akan mempengaruhi pantai Indonesia" .
Dengan permodelan, gelombang tsunami setinggi 1,5 meter hasil longsoran Gunung Anak Krakatau akan tiba dalam waktu 38 menit.
Sementara itu, di dalam kaldera, pulau-pulau tetangga seperti Rakata atau Sertung akan dilanda gelombang setinggi 15 hingga 30 meter dalam waktu kurang dari satu menit.
Kini, kerucut Gunung Anak Krakatau telah secara signifikan semakin besar ke arah barat daya dan tumbuh tinggi sekitar 30 persen.
Dream - Kekhawatiran melanda para ilmuwan geologi menyusul aktivitas gunung berapi di Pulau La Palma, Kepulauan Canary.
Di pulau yang menjadi bagian dari Spanyol tersebut berdiri sebuah gunung berapi aktif bernama Cumbre Vieja, yang jika meletus bisa mengirimkan mega tsunami setinggi 100 meter.
Saat meletus, Cumbre Vieja akan mengirimkan miliaran batu ke Samudera Atlantik hingga menimbulkan tsunami yang maha dahsyat itu.
Terletak di pulau 80 mil dari Tenerife, pulau terbesar di Canary Islands, para ahli telah lama mengkhawatirkan letusan berikutnya dari Cumbre Vieja bisa menyebabkan gunung berapi itu runtuh.
Runtuhnya gunung berapi itu akan mengirimkan miliaran ton batuan ke laut di bawahnya. Bahkan mampu menciptakan tsunami setinggi 100 meter dengan kecepatan daya terjang setara pesawat jet, kira-kira 800 kilometer per jam.
Pada saat gunung itu runtuh, gelombang tsunami yang ditimbulkannya akan mencapai pantai timur Amerika dan bagian selatan Inggris. Tidak itu saja, pantai Amerika Selatan, Afrika Barat dan Eropa Barat juga akan mengalami nasib yang sama.
Gunung setinggi 2.000 meter itu terakhir kali meletus tahun 1949, dan hingga saat ini menunggu untuk meletus lagi kapan saja.
Dream - Profesor McGuire dari Benfield Grieg Hazard Research Centre mengatakan kepada BBC, " Akhirnya, seluruh gunung akan runtuh ke dalam laut, dan runtuhan itu akan menghancurkan margin Samudera Atlantik.
" Kita perlu berada di luar sana sekarang untuk melihat kapan kemungkinan letusan akan terjadi. Jika tidak, maka tidak akan ada waktu untuk mengevakuasi kota-kota besar yang dilalui tsunaminya."
Para ahli tidak bisa mengatakan dengan pasti kapan letusan berikutnya akan terjadi. Tapi banyak yang setuju bahwa letusan itu hampir pasti terjadi dalam beberapa ribu tahun ke depan.
Kekhawatiran tentang aktivitas vulkanik Kepulauan Canary dimulai ketika selama akhir pekan terakhir muncul gempa mini yang berpusat bawah Gunung Teide yang berada di Pulau Tenerife.
Aktivitas Gunung Teide yang merupakan gunung tertinggi ketiga di dunia itu memicu 500 gempa mini selama empat jam dalam beberapa pekan terakhir.
(Sumber: thesun.co.uk)
Advertisement
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat
AXIS Nation Cup 2025 Sukses Digelar, Lahirkan Atlet Muda Berbakat Indonesia
Intip Diet Ala Jennie BLACKPINK, Simpel dan Tetap Bisa Makan Enak
Fakta Penelitian Wanita Lajang Lebih Bahagia Dibandingkan Pria
Nonton Jadi Lebih Seru, Ikut Aja 5 Komunitas Film di Indonesia
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Merayakan Keanggunan dan Ekspresi Diri Perempuan Indonesia Lewat Tsubaki Blooming Gallery
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, Saling Membantu dan Memberi Dukungan
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat
Meriah! Nobar F1 Singapore di Aphrodite Jakarta Diserbu Fans dari Berbagai Tim