Rakyat Palestina Menjalani Pemeriksaan Sebelum Masuk Ke Masjidil Aqsa (nytimes.com)
Dream - Israel mencabut izin bagi warga Gaza untuk bisa masuk ke Masjidil Aqsa di Tepi Barat. Pencabutan izin ini dilakukan menyusul serangan roket dari Gaza.
Kebijakan ini merupakan langkah yang ditempuh Israel untuk memudahkan kontrol gerakan yang masuk ke wilayah yang sudah dikuasai.
Kebijakan itu jelas menuai kritik. Sebagian besar menyebut langkah itu tak ubahnya sebagai hukuman massal yang dilakukan Israel, kepada seluruh penduduk Palestina.
Para pejabat Israel membantah pencabutan izin itu untuk menekan Palestina dan mencegah para militan melakukan serangan. Beberapa jam setelah pencabutan izin, seorang warga Israel ditemukan menderita luka-luka di dekat Moshav Pedaya, selatan Tel Aviv.
Badan militer Israel yang menangani urusan sipil Palestina, Cogat, mengatakan melalui twitter keputusan itu diambil setelah roket ditembakkan ke Israel dari Gaza pada Selasa malam. Mereka menilai hal itu telah melanggar kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel usai perang musim panas lalu.
Israel telah melakukan pembatasan terhadap rakyat Palestina untuk bisa keluar masuk Masjidil Aqsa pada hari Kamis dan Jumat, setelah Hamas memenangkan Pemilu pada 2006. Pembatasan ini semakin diperketat setelah Hamas mengusir Fatah dari Gaza pada 2007.
" Pendudukan Israel telah memeras rakyat Palestina di Jalur Gaza. Pendudukan telah meningkatkan ketegangan situasi saat ini," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, dikutip Dream dari nytimes.com, Jumat, 26 Juni 2015.
Pejabat Israel terus saja menuding Hamas yang harus bertanggung jawab atas serangan ini. Padahal, terdapat kelompok ekstremis di luar Hamas yang sudah menyatakan bertanggung jawab atas penembakan roket tersebut.
Pencabutan izin ini mengancam sedikitnya 500 warga Palestina tidak bisa beribadah di Masjidil Aqsa pada Kamis dan Jumat.
" Seluruh masalah dari pembatasan ini merupakan contoh lain dari betapa banyak kontrol Israel terhadap Palestina. Bukan hanya di Tepi Barat, melainkan juga di Gaza," kata juru bicara kelompok aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Sarit Michaeli. (Ism)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati