Kota Kuno yang Hancur Akibat Gempa Bumi 1350 SM Ditemukan di Irak, Usianya 3.400 Tahun!

Reporter : Okti Nur Alifia
Minggu, 5 Juni 2022 14:00
Kota Kuno yang Hancur Akibat Gempa Bumi 1350 SM Ditemukan di Irak, Usianya 3.400 Tahun!
Dampak dari Sungai Tigris Irak yang mengalami kekeringan ekstrem, para arkeolog menemukan kota kuno ini.

Dream - Kekeringan yang melanda Sungai Tigris, di Irak menjadi keajaiban tersendiri bagi para arkeolog. Surutnya muka air sungai menyebabkan munculnya kota kuno yang hancur karena gempa bumi ribuan tahun silam.

Tim arkeolog dari Jerman dan Kurdi yang menemukan kota ditaksir berusia 3.400 tahun ini tak tinggal diam atas penemuan bersejarah itu. Mereka langsung menyelidiki kota tersebut sebelum menghilang lagi. Para peneliti menyebut ini adalah keajaiban, lantaran kota kuno itu bisa bertahan selama ribuan tahun di bawah air.

Kekeringan ekstrem yang terjadi membuat level air sungai menyusut, dari situlah kota kuno ini dapat muncul dari perairan di reservoar Mosul, yang berlokasi di Irak utara dan termasuk bagian Dam Mosul atau dikenal sebagai Dam Saddam.

Menurut keterangan dari Universitas Freiburg pada Senin 30 Mei 2022, kota ini berasal dari era Kekaisaran Mittani pada Zaman Perunggu dan pernah berada di Sungai Tigris. Sungai Tigris dan Eufrat membentuk kawasan diantara keduanya yang dikenal dengan Mesopotamia. 

" Kota yang luas ini disertai sebuah istana dan beberapa bangunan besar yang bisa jadi Zakhiku kuno - diyakini menjadi pusat kota yang penting pada era Kekaisaran Mittani (1550-1350 Sebelum Masehi)," jelas pernyataan tersebut, dikutip dari laman Newsweek, dari Merdeka.com.

1 dari 5 halaman

Faktor Kota Kuno Muncul, Pertama Kali Ditemukan 2013

Perubahan iklim yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia, membuat efek tersendiri bagi Irak, Universitas Freiburg menjelaskan, Irak adalah salah satu negara di dunia yang paling terdampak perubahan iklim.

“ Untuk mencegah tanaman mengering, air dalam jumlah besar dialirkan ke reservoar Mosul - tempat penampungan air terpenting di Irak - sejak Desember."  

Volume air reservoar yang menurun lalu memunculkan kota kuno tersebut. Sementara itu penyelidikan oleh arkeolog atas kota itu belum dilakukan sebelumnya.

Kota kuno ini berlokasi di situs arkeologi Kemune, Wilayah Kurdistan Irak dan pertama kali ditemukan pada 2013 ketika ketinggian air di reservoar tersebut menurun.

2 dari 5 halaman

Tim Arkeolog

Saat ini para arkeolog sedang melakukan penggalian dan pendokumentasian sebelum tenggelam lagi, yang berlangsung pada Januari dan Februari 2022 bekerja sama dengan Direktorat Barang Antik dan Pusaka di Duhok.

Penggalian dilakukan arkeolog Kurdis Hasan Ahmed Qasim, ketua Organisasi Arkeologi Kurdistan. Serta arkeolog Jerman dari Universitas Freiburg Ivana Puljiz, juga Peter Pfalzner dari Universitas Tubingen, 

Dana berhasil diperoleh dalam waktu singkat dari Fritz Thyssen Foundation melalui Universitas Freiburg.

Untuk hasilnya, para peneliti berhasil memetakan kota dan istana, yang sebagian telah didokumentasikan pada tahun 2018.

3 dari 5 halaman

Temuan Bangunan dalam Kekaisaran Mittani

Selain itu, ada beberapa bangunan besar lainnya yang ditemukan, termasuk benteng besar dengan tembok dan menara. Sejumlah gudang penyimpanan bertingkat dan kompleks industri juga ditemukan. Kawasan urban di kota kuno ini berasal dari masa Kekaisaran Mittani.

" Kompleks urban yang luas ini berasal dari masa Kekaisaran Mittani (sekitar 1550-1350 SM), yang menguasai sebagian besar wilayah Mesopotamia utara dan Suriah," jelas pernyataan Universitas Freiberg.

" Gudang senjata yang besar sangat penting karena barang-barang dalam jumlah besar disimpan di dalamnya, kemungkinan dibawa dari seluruh kawasan," kata Puljiz.

Qasim mengatakan, hasil penggalian yang ditemukan oleh arkeolog merupakan situs penting dari Kekaisaran Mittani.

" Hasil penggalian menunjukkan situs tersebut merupakan pusat penting dalam Kekaisaran Mittani," tambah Qasim.

4 dari 5 halaman

Kota Hancur Akibat Gempa Bumi 1350 SM

Penemuan bersejarah ini juga membuat tercengang para peneliti. Bagaimana tidak, meskipun sudah berumur ribuan tahun, dinding-dinding dari bangunan yang begitu terawat.

Dinding tersebut mencapai ketinggian beberapa meter, meskipun kondisinya terbuat dari batu bata lumpur kering yang telah berada di bawah air selama lebih dari 40 tahun.

" Pelestarian yang baik ini disebabkan oleh fakta bahwa kota itu hancur dalam gempa bumi sekitar 1350 SM, di mana bagian atas tembok yang runtuh mengubur bangunan," jelas Universitas Freiberg.

5 dari 5 halaman

Temuan Artefak

Sejumlah artefak juga ditemukan, termasuk 100 lebih lempeng paku yang berasal dari periode Asyur Tengah, tak lama setelah gempa bumi melanda kota itu. 

" Ini hampir merupakan keajaiban bahwa lempeng runcing yang terbuat dari tanah liat yang tidak dibakar bertahan selama beberapa dekade di bawah air," jelas Pfalzner.

Para peneliti berharap penemuan ini akan membantu menghasilkan informasi tentang nasib kota dan awal kebangkitan Asyur di daerah tersebut. Mereka menutupi bangunan dengan lembaran plastik dan kerikil yang rapat untuk menghindari kerusakan saat air naik lagi.

Beri Komentar