Dream - Kepolisian memeriksa pemangku yang diduga menjadi pemimpin prosesi pernikahan sejenis di Bali.
Kapolres Gianyar, Ajun Komisaris Besar Farman menuturkan, selain seorang pemangku, beberapa staf hotel yang mengetahui dugaan pernikahan sejenis itu juga telah diperiksa.
" Kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap empat orang yang terlibat dalam pelaksanaan perayaan pernikahan ini. Di antaranya, staf hotel dan pemangkunya," kata Farman, Senin 21 September 2015.
Hanya saja, Farman menampik jika prosesi itu merupakan ritual pernikahan. " Itu bukan pernikahan, tetapi perayaan," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui ritual itu digelar pada 12 September dari pukul 16.30 WITA hingga pukul 21.00 WITA.
Pada acara yang digelar di Four Season Ubud itu dihadiri oleh 30 tamu undangan.
" Ya, kejadian benar di hotel Four Season. Perayaan itu dihadiri 30 orang undangan," kata Kapolres.
(Laporan: Berry Putra)
Kata Saksi Pernikahan Sejenis
Dream - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto bergerak cepat menelusuri informasi pernikahan sejenis yang disebut-sebut digelar di sebuah resort mewah kawasan Ubud, Gianyar, Bali.
Sugeng mengaku telah memerintahkan jajarannya mengusut kasus yang menggegerkan publik ini. Bahkan, beberapa saksi telah dimintai keterangannya.
" Beberapa saksi dan pihak hotel sudah dimintai keterangannya. Saya sudah perintahkan agar kasus ini diusut tuntas," kata Sugeng di Pantai Kuta, Kamis 17 September 2015.
Sugeng mengaku telah mengetahui lokasi prosesi terlarang itu dilakukan. Menurut Sugeng, kedua mempelai lelaki yang melangsungkan pernikahan sejenis itu bisa dijerat dengan pasal pelecehan terhadap agama.
" Ini sudah melecehkan simbol agama. Dalam undang-undang sudah jelas tindakan itu bisa dijerat," katanya.
Sugeng mengaku tengah mengonsultasikan hal ini dengan tokoh agama Hindu. Pasalnya, dalam foto yang beredar, prosesi sakral itu menggunakan simbol-simbol Hindu.
" Sedang kita konsultasikan dengan tokoh agama Hindu, apakah ini melanggar atau tidak," ujar Sugeng.
(Laporan: Berry Putra)
Gubernur Bali Berang
Dream - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika angkat bicara soal beredarnya informasi di sejumlah media dan lini sosial media, adanya pernikahan sejenis di Pulau Dewata.
Pernikahan sejenis itu disebut-sebut melibatkan seorang warga negara asing dengan sesama pria asal Indonesia. Prosesi pernikahan sejenis itu diduga dilakukan di suatu daerah kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Menurut Pastika, apapun alasannya pernikahan sejenis dilarang. " Tidak boleh itu. Di mana itu? Itu sangat dilarang," kata Pastika di kantornya, Kamis 17 September 2015.
Ia meminta kejelasan di mana persisnya lokasi pernikahan sejenis itu dilakukan.
Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) telah membentuk tim untuk mengusut pernikahan sejenis. " Kami telah membentuk tim khusus untuk mencari kebenaran kabar pernikahan sejenis tersebut," kata Ketua MUDP Bali, Jero Gede Suwena Putus Upadesha.
Tim itu bertugas menelusuri di mana tepatnya lokasi pernikahan itu digelar. Menurut dia, dalam hukum dan undang-undang perkawinan, pernikahan sejenis itu juga tak dibenarkan.
Jika terbukti, maka nantinya sanksi hukum pernikahan sejenis di Bali itu dikembalikan kepada desa adat setempat.
Ia mengimbau kepada semua pihak untuk menjada Pulau Bali. Bukan sebaliknya, mencoreng citra Pulau Dewata dengan tindakan yang tidak dibenarkan agama, hukum dan norma sosial.
(Ism, Laporan: Berry Putra)
Kisah Azab Mengerikan Allah Kepada Umat Nabi Luth
Dream - Nabi Luth diutus Allah SWT untuk berdakwah pada kaumnya di negeri Sadum (Sodom) dan Gomorrah (Amora).
Saat berdakwah kepada kaumnya di kota Sodom, Nabi Luth mendapatkan banyak tentangan. Karena masyarakat di sana moral dan akhlaknya rusak.
Yang lebih parah lagi, mereka melakukan penyimpangan seksual dimana hampir seluruh kaum laki-lakinya hanya tertarik kepada sesamanya dan begitu juga kaum wanitanya. Kelakuan para masyarakat Sodom ini diabadikan di dalam Alquran surat Ash-Shu'ara ayat 165-166.
Namun, telinga-telinga mereka sudah menjadi tuli terhadap ajaran-ajaran Nabi Luth. Hati dan pikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran-ajaran setan dan iblis.
Nabi Luth pun merasa bahwa berdakwah kepada mereka yang sudah runtuh akhlak dan moralnya adalah perbuatan sia-sia. Sampai akhirnya Nabi Luth meminta kepada Allah SWT untuk dijatuhkan azab kepada para kaumnya itu.
Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah. Dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat yang menyamar sebagai manusia biasa. Dan azab itu tiba. Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah di kota Sodom dan hancurlah kota tersebut. Ingin tahu penjelasannya lebih lanjut? Selengkapnya klik di sini.
Pompei: Kisah Tragis Kota Maksiat yang Diazab Tuhan
Dream - Italia tak hanya menarik karena sepakbola atau Menara Pisa. Negara yang satu ini ternyata menyimpan sejarah kelam sebuah kota bernama Pompei. Kota Pompei diyakini sebagai kota maksiat yang terkena azab berupa letusan Gunung Vesuvius hingga akhirnya lenyap terkubur selama 1.700 tahun. Reruntuhan kota ini akhirnya ditemukan di Kota Naples, Italia setelah para ahli arkeolog melakukan penggalian dan penelitian.
Sejarah kelam Kota Pompei banyak dihubung-hubungkan dengan kisah kehancuran yang dialami umat Nabi Luth AS di Kota Sodom. Dijelaskan dalam Quran, umat Nabi Luth AS terkena azab Allah SWT akibat perbuatan maksiat mereka yang melampaui batas. Mereka 'dijungkirbalikkan', dihujani batu belerang panas secara bertubi-tubi, dan mengalami berbagai azab mengerikan lainnya. Hingga akhirnya Kota Sodom musnah terkubur.
Peristiwa serupa terjadi kembali pada masyarakat Kota Pompei. Catatan sejarah menyebutkan, Kota Pompei merupakan simbol kemerosotan moral pada masa Kekaisaran Romawi. Di Kota ini marak terjadi perilaku seksual menyimpang seperti pada masa Nabi Luth AS.
Tak hanya itu, pelacuran juga ramai di Kota Pompei. Bahkan sudah tak terhitung lagi jumlah rumah-rumah bordil yang ada di sana. Tiruan alat kelamin dalam ukuran aslinya digantungkan di depan pintu-pintu rumah bordil.
Menurut tradisi yang berakar dari kepercayaan masyarakat Pompei, organ seksual dan persetubuhan tidak seharusnya disembunyikan, melainkan harus dipertontonkan secara terang-terangan.
Akhirnya, letusan Gunung Vesuvius menghancurkan Kota Pompei. Tak satupun warganya mampu melarikan diri. Aliran lahar panas membanjiri dan membumihanguskan semua bentuk kehidupan di sana.
Peristiwa itu membuat Kota Pompei terkubur oleh lahar dan debu selama ribuan tahun. Hingga pada suatu waktu para arkeolog menemukan reruntuhan kota itu 3 meter di bawah tanah.
Saat ditemukan, banyak kerangka mayat bergelimpangan di berbagai sudut. Mayat-mayat tersebut ditemukan sedang dalam posisi melakukan zina, baik dengan lawan jenis maupun sejenisnya.
Ini Temuan Jejak Kota Sodom di Tepi Laut Mati
Dream - Umat muslim tentu pernah mendengar kisah kehancuran umat Nabi Luth AS di Kota Sodom. Masyarakat Kota Sodom dikenal dengan perzinahan dan penyimpangan seksualnya. Karena itu pula Tuhan mendatangkan azab berupa kehancuran melalui sebuah gempa bumi maha dahsyat.
Kisah ini bahkan tertuang jelas dalam Al Quran surat Huud ayat 82. " Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi." Dalam ayat tersebut dijelaskan, Allah 'menjungkirbalikkan' Kota Sodom hingga luluh lantah tak tersisa.
Meski telah lenyap berabad-abad yang lalu, jejak Kota Sodom ternyata masih dapat ditelusuri. Penelitian arkeologis mendapati, Kota Sodom terletak di tepi Laut Mati (dahulunya merupakan Danau Luth). Kota ini memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania.
Temuan arkeolog ini diperkuat oleh penelitian seorang geolog asal Inggris bernama Graham Harris. Graham dan timnya menemukan bahwa Sodom dibangun di pesisir Laut Mati dan penduduknya berdagang aspal yang tersedia di wilayah tersebut. Daerah pemukiman warga Sodom berupa dataran yang mudah diguncang gempa.
Di samping mendapati fakta Kota Sodom adalah zona gempa bumi, selama penggalian tim geolog menemukan banyak lapisan lahar dan batu basal bukti pernah terjadinya letusan gunung berapi dan gempa bumi maha dahsyat di pesisir Laut Mati.
Sementara peneliti lain asal Jerman, Werner Keller, mengungkap hasil temuan yang lebih detail. Penelitian Werner menghasilkan fakta bahwa Kota Sodom dahulunya terletak di wilayah yang kini bernama Lembah Siddim. Sedangkan gempa bumi maha dahsyat yang mengancurkan kaum Sodom diperkirakan dulunya terjadi dari tepi Gunung Taurus. Lalu memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba melintasi Laut Merah hingga mengguncang Afrika.
Werner menduga saat itu Lembah Siddim (Kota Sodom) terjerumus ke dalam jurang yang sangat dalam akibat guncangan gempa yang sangat hebat. Ia juga memperkirakan gempa tersebut disertai letusan, petir, keluarnya gas alam bahkan munculnya lautan api yang dahsyat.
Serangkaian penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah itu membuktikan bahwa kaum Luth memang pernah hidup pada masa lalu di sekitar wilayah Laut Mati yang kini berada di perbatasan negara Israel dan Yordania.
(Berbagai sumber)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN