Salah Satu Adegan Dalam Film Dokumenter Munich: A Palestinian Story (rt.com)
Dream - Sebuah film dokumenter karya sutradara Palestina berhasil diputar di Festival Film Cannes 2016 di Paris, Perancis. Lobi kuat Israel ternyata gagal mencegah film itu masuk dalam daftar film yang diputar dalam ajang bergengsi tersebut.
Film dokumenter karya Nasri Hajjaj ini berjudul 'Munich: A Palestinian Story'. Film berkisah tentang drama penyanderaan 11 atlet Israel yang mengikuti Olimpiade di Munich pada 1972 oleh kelompok Black September, yang diambil dari sudut pandang Palestina.
Pemutaran film ini menunjukkan jalinan profesional yang kuat pada industri perfilman dunia, Ditandai dengan kemitraan antara Festival Film Cannes dan Festival Film Internasional Dubai.
Film dokumenter Hajjaj sempat mendapat serangan dari kelompok lobi Israel yang mengklaim film tersebut telah salah menuduh pihak keamanan Jerman bertanggung jawab atas kematian 11 atlet Israel, polisi Jerman, dan lima penyandera.
Kelompok lobi terbesar, Dewan Organisasi Yahudi di Perancis menuduh film itu merupakan contoh pemutarbalikan sejarah terkait insiden tersebut.
Dengan modal itu, kelompok lobi tersebut dilaporkan berusaha menekan penyelenggara festival . Mereka mendesak film tersebut tidak diputar dan harus dilarang.
Hajjaj, mantan jurnalis yang tumbuh di kamp pengungsi warga Palestina, mengatakan kelompok lobi dan pelbagai kritik yang mereka buat merupaka tuduhan yang keliru. Dia menegaskan, tuduhan atas film karyanya dibuat tanpa ada satupun dari anggota lobi itu yang telah menyaksikan film tersebut.
" Delapan fim telah dibuat dengan sudut pandang Munich, tapi tidak ada satupun film dengan sudut pandang warga Palestina atau Arab," kata Hajjaj.
" Saya ingin menunjukkan versi Palestina tentang kisah ini, yang sama sekali tidak mengkritik operasi dan seluruh urutannya," ucap dia.
Munich 1972 merupakan insiden penyanderaan yang berakhir pada tewasnya semua sandera, termasuk kepolisian Jerman dan tiga orang penyandera. Penyanderaan ini dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri Black September, yang terdiri dari gerilyawan Palestina.
Mereka menyerang kamp atlet Israel di Jerman usai pelaksanaan Olimpiade Munich 1972 dan berhasil menyandera 11 dari 13 atlet, sementara dua lainnya berhasil melarikan diri.
Kelompok penyandera tersebut menuntut 234 tahanan Palestina di penjara Israel dibebaskan. Tetapi, tuntutan itu ditolak oleh Israel.
Sempat terjadi kontak senjata saat helikopter yang mengangkut penyandera dan sandera serta beberapa petugas polisi yang menyamar lepas landas. Hal itu memicu peledakan helikopter yang berujung pada kematian para sandera.
Sumber: telesurtv.net
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik