Dream - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak konflik Yaman segera diakhiri. Jika semakin berlarut, konflik tersebut semakin memperbesar dampak yang merugikan bagi umat Islam Yaman maupun dunia.
" Dampak materil yakni kerusakan secara masif yang dialami umat Islam di Yaman bahkan umat Islam di dunia baik pihak yang menyerang atau yang diserang," ujar Ketua bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional MUI Muhyiddin Junaidi di kantornya, Jakarta.
Meski demikian, Muhyiddin mengatakan MUI tetap mengambil sikap netral dan tidak membela siapapun pihak yang berkonflik. Menurut dia, MUI kini tengah mencari jalan tengah untuk mencegah agar Indonesia tidak terkena imbas dari konflik tersebut.
" Misi kita mengedepankan konsolidasi. MUI sebuah lembaga Islam yang menghimbau untuk segera mendamaikan agar tidak merugikan umat Islam dan merusak Islam di mata internasional," jelas Muhyiddin.
Selanjutnya, Muhyiddin meminta agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan kabar yang beredar. Bahkan ia menghimbau sebisa mungkin umat Islam Indonesia menyaring secara ketat informasi yang diterima.
" Kita jangan sampai tereksploitasi untuk mengundang peperangan dan menimbulkan isu-isu. Kepada pemerintah kami minta untuk bisa berperan aktif menjadi juru damai. Kita harus menunjukkan high politic," terangnya.
Sementara Ketua Umum MUI Din Syamsuddin menerangkan konflik Yaman mengandung efek domino yang bisa saja berdampak ke Indonesia. Atas hal itu, ia meminta peran pemerintah untuk melakukan mediasi antara dua belah pihak yang bertikai,
" Konflik di Yaman bisa melebar ke negara Arab bahkan ke Asia Tenggara. Kami hanya memberi pesan moral. Di sinilah melalui pemerintah Indonesia harus melakukan mediasi. Dan kami hanya bisa berupaya sebatas itu," terang Din.
Lebih lanjut, Din menerangkan MUI selalu berupaya untuk mencegah radikalisme. Secara tegas, ia menyatakan MUI menentang paham yang mengajarkan kekerasan.
" Ini adalah violence religious radicalism, ini yang kita bahas, dan kami sangat menentang. Tidak boleh lagi ada gaya kekerasan untuk menjaga kedamaian. Jangan mencoba memutuskan sendiri dan main hakim sendiri," ungkapnya.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!