Salah Satu Dai Indonesia, Habib Ahmad Al Habsyi
Dream - Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan membuat kesepakatan tentang peta dakwah untuk para da'i. Data ini nantinya akan menjadi bahan syiar agama yang bisa diakses secara online untuk para da'i di seluruh Tanah Air.
" MUI ingin menata dakwah yang akan menjadi kesepakatan ormas islam, di antaranya berkenaan etika, metode dan materi," kata Ketua Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis, dikutip Dream dari laman resmi MUI, Jumat 5 September 2014.
" Kita mengupayakan bisa diunggah secara online khusus untuk para da’i, mereka bisa diberi password untuk dbuka," tambah dia.
Cholil menambahkan, peta dakwah itu berkaitan dengan tempat, paham keagamaan masyarakat, dan potensi konflik keagamaan di suatu lokasi. Sehingga, ketika seorang da’i berceramah di suatu tempat mereka mengetahui apa yang harus dibicarakan dan tidak malah menjadi kontra produktif.
Dia mencontohkan, ketika seorang penceramah mengisi acara di basis Muhammadiyah menyampaikan materi Nahdlatul Ulama (NU), tentu tidak tepat. Begitu pula sebaliknya. " Ini akan memperkaya data para da’i, dan da’i pun tidak salah ceramah," kata dia.
Pemetaan dakwah itu akan memuat misalnya, masyarakat di suatu tempat banyak penganut agama apa, paham apa, dan bagaimana kondisinya. Sehingga dengan data ini da'i bisa menyampaikan materi dakwah yang tepat. " Nanti online secara nasional, diperkirakan 2015 akan selesai, ketika dakwah tidak berbasis data, maka dakwahnya pasti ngawur," ujar Cholil.
Tak hanya membuat peta dakwah. Cholil menyebut, Komisi Dakwah juga akan membuat semacam panduan dakwah yang fokus pada dakwah kebangsaan. Misalnya bentuk dakwah dalam konteks nasional. Ini nanti akan menjadi acuan dan kesepakatan tokoh Islam dan masyarakat dalam berdakwah.
Komisi Dakwah MUI secara rutin juga akan menggelar ceramah khusus diikuti oleh para penceramah. Di sinilah kode etik bagi para da'i akan disampaikan dan dibahas. " Nanti ada diskusi bulanan yang membahas isu aktual, termasuk materi dakwah," tutur dia.
" Nanti juga ada pengajian yang bukan untuk umum, tetapi untuk para usatidz, baik itu mereka yang biasa di masjid maupun yang di media, kita akan bicara soal dakwah dan tantangannya di era modern ini," tambah Cholil.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet, 5 Menteri Diganti dan Lantik 1 Menteri Baru
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa