Penanganan Covid-19 di Indonesia Dipuji Sebagai Salah Satu Terbaik Dunia
Dream - Indonesia diklaim masuk dalam jajaran negara dengan penanganan Covid-19 terbaik dunia. Ini dilihat dari kemampuan Indonesia menurunkan kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga 58 persen dalam waktu dua pekan.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan apresiasi tersebut diperoleh dari publikasi situs Ourworldindata.org, John Hopkins University CSSE Covid-19.
"Data yang terakhir diupdate pada 12 September kemarin menyatakan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia diapresiasi sebagai salah satu yang terbaik di dunia karena mampu menurunkan angka kasus hingga 58 persen dalam kurun waktu dua minggu," ujar
Meski demikian, Nadia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada sebab potensi lonjakan kasus Covid-18 belum hilang. Terlebih varian COvid-19 terus bermunculnya sehingga meningkatkan risiko.
Nadia mengatakan tren positif dalam penanganan Covid-19 terus dipertahankan Indonesia. Indikator ini terlihat dari kecilnya angka kasus harian sejak empat bulan terakhir, yang sampai mencapai angka terendah 2.577 kasus pada awal pekan ini.
"Tren positif di hampir seluruh indikator merupakan salah satu bukti keseriusan kita semua untuk dapat mengendalikan pandemi Covid-19 di negara kita," kata dia.
Dorong Masyarakat Ikut Vaksinasi
Tetapi, Nadia mengingatkan upaya terberat adalah mempertahankan tren positif tersebut. Dia pun mengajak masyarakat untuk terlibat dalam vaksinasi, dengan mengikutinya bagi yang belum mendapatkan vaksin.
Pemerintah menjamin vaksin terus tersedia dan didistribusikan ke seluruh daerah. Sehingga vaksin bisa langsung digunakan untuk masyarakat.
Percepatan vaksinasi menjadi prioritas pemerintah untuk memastikan kesiapan daerah menuju masa transisi. Vaksinasi lanjut usia juga terus ditingkatkan mengingat angka kematian kelompok ini masih tinggi.
"Kami berharap stakeholder terkait, terutama di daerah, untuk menyusun kembali strategi dalam menjangkau populasi rentan seperti lansia, sesuai dengan keunikan masalah di masing-masing wilayah," kata Nadia, dikutip dari Merdeka.com.
Begini Cara Indonesia Tangkal Varian Baru Covid-19 dari Luar Negeri
Dream - Untuk terus menurunkan kasus aktif Covid-19, pemerintah memperketat pintu masuk bagi pendatang dari luar negeri. Pemeriksaan diperketat untuk mengantisipasi masuknya varian baru virus Covid-19 ke Indonesia, termasuk varian Mu.
Pengetatan juga dilakukan untuk menjaring pelaku perjalanan internasional yang terdeteksi positif meskipun membawa surat bebas Covid-19 dari negara asal. Sebab hal inilah yang menjadi momok penularan Covid-19 varian baru.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, pengawasan ketat diawali dengan pemeriksaan PCR bagi pelaku perjalanan internasional saat hari pertama kedatangan.
Ia menambahkan, jika hasil pemeriksaan PCR pertamanya negatif akan dilanjutkan dengan karantina selama delapan hari.
Prosedur Ketat di Pintu Masuk RI
Selanjutnya, pada hari ke tujuh karantina, pelaku perjalanan internasional wajib menjalani tes PCR ke dua untuk memastikan apakah pelaku perjalanan luar negeri positif atau negatif Covid-19.
Apabila hasil pemeriksaan PCR ke dua dinyatakan negatif Covid-19 barulah selesai melaksanakan karantina. Tetapi jika hasil pemeriksaan PCR ke dua positif Covid-19 maka harus dibawa ke isolasi terpusat atau fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit.
"Harapannya bahwa protokol ini bisa diterapkan Satgas Covid-19 di bandar udara dan pelabuhan dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, karena kita ketahui beberapa pintu masuk dari pelaku perjalanan internasional ini ada di beberapa provinsi lainnya," jelas Nadia.
Kapasitas Laboratorium Pemeriksaan
Proses pemeriksaan karantina, tambah Nadia, harus dilakukan di daerah yang memiliki pintu masuk kedatangan luar negeri, seperti Jakarta, Denpasar, Surabaya, dan pintu masuk negera yang lainnya.
Menurut Nadia, Kementerian Kesehatan dan sektor terkait lainnya terus memantau dan melakukan pemeriksaan sequencing terhadap kasus-kasus yang masuk ke Indonesia maupun penularan lokal.
Kapasitas laboratorium pemeriksaan genome sequencing yang ada di Indonesia mampu mendeteksi sampel varian Covid-19 dalam waktu rata-rata 4 sampai 5 hari.
"Sehingga dengan kapasitas tersebut kita bisa mengisolasi pelaku perjalanan luar negeri yang sudah terkonfirmasi Covid-19 dengan varian tertentu di fasilitas pelayanan kesehatan baik itu di rumah sakit ataupun di tempat isolasi yang terpusat," imbuhnya.
Bawa Surat Bebas Covid-19 Tak Menjamin Negatif
Menurut Nadia, Kemenkes telah mencatat hingga kini tidak kurang dari 5.835 kasus sequencing telah diupayakan. Sebanyak 2.300 kasus merupakan varian Delta yang ditemukan di 33 provinsi di Indonesia berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut.
Kementerian Kesehatan mencatat pada periode 1 sampai 6 September 2021, sebanyak 7.179 pelaku perjalanan internasional masuk ke Indonesia. Dari jumlah tersebut, 2 persen di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Pelaku perjalanan internasional itu dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan di pintu masuk kedatangan Indonesia. Padahal mereka membawa surat bebas Covid-19 dari negara asalnya.
"Periode 1 sampai 6 September 2021, sebanyak 2 persen pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi positif Covid-19, dari jumlah total kedatangan 7.179 orang," kata Nadia.
Perketat Prosedur Skrining
Dari total pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat tiba di Indonesia, paling banyak berasal dari lima negara, yakni Arab Saudi, Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Singapura.
Data pada periode 1 sampai 31 Agustus 2021, sebanyak 4,5 persen pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi positif Covid-19 dari jumlah total kedatangan 36.722 orang. Mereka juga membawa serta surat negatif Covid-19 dari negara asalnya.
"Untuk itu kami mengimbau agar pintu-pintu masuk ke Republik Indonesia seperti bandar udara, pelabuhan laut internasional untuk terus memperketat prosedur skrining dan prosedur pengawasan masuknya pelaku perjalanan internasional," pungkasnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaGanjar Buka-bukaan Data Ranking Pertahanan Indonesia Turun, Prabowo Malah Salahkan Covid-19
Ganjar pun mengaku tidak puas atas jawaban ini. Ia menganggap Prabowo tidak menjawab sama sekali pertanyaannya
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi
Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.
Baca SelengkapnyaBukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1
Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.
Baca SelengkapnyaBUNGKUS! Menu Telur Favorit
Hidangan berbahan telur bisa disajikan dalam aneka masakan. Nah, kira-kira kalian suka menu telor yang bagamana? Komentar di bawah yuk
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara
Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024
Sempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.
Baca SelengkapnyaJokowi Balas Kritik Anies Soal Kenaikan Gaji TNI-Polri Era SBY Lebih Baik
Menurutnya, ketika dia menjabat, Indonesia sempat dihantam pandemi Covid-19 dan merasakan imbas perang dagang dunia.
Baca Selengkapnya