Ilustrasi (Foto: Mstar.com.my)
Dream - Ada temuan menarik soal orang-orang Malaysia dan Indonesia yang bergabung dengan organisasi teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Mereka meninggalkan keluarga untuk bergabung dengan ISIS di Suriah tetapi sangat merindukan makanan tradisional, seperti nasi uduk dan juga sambal.
Pakar anti-teorisme, Noor Huda Ismail, yang bertemu seorang pemuda saat memproduksi sebuah film dokumenter tentang kehidupan beberapa militan mengatakan segelintir anggota ISIS dari Malaysia dan Indonesia kini ingin kembali ke tanah air.
Ini cerita Noor Huda Ismail tentang anggota ISSI dari Malaysia dan Indonesia:
Dream - " Mereka mengatakan sangat ingin makan nasi uduk. Ini serius. Semua kampanye ISIS yang gembar-gembor kehidupan hebat di sana hanya ilusi.
" Di sana, kondisi berdebu dan mereka berebut perempuan," kata Noor Huda yang mendirikan Institut Pembangunan Perdamaian Internasional di Jakarta.
Dia mengatakan anggota militan ISIS itu tidak bisa pulang ke tanah air karena akan ditahan.
" Mereka bosan dan tertekan. Jadi, lebih banyak ingin menjadi pembom bunuh diri, (supaya mereka bisa) menyelesaikan misi dengan mati syahid. Ini sangat menyedihkan," katanya.
Dream - Filmnya, Jihad Selfie, mengisahkan perjalanan radikalisasi warga Indonesia berusia 18 tahun, Teuku Akbar Maulana yang nyaris terlibat dengan kelompok teroris di Suriah itu.
Noor Huda mulai syuting setelah bertemu dengan Teuku Akbar di kota Kayseri, Turki pada 2014. Teuku Akbar sedang mengikuti pengajian dan dalam perjalanan ke Suriah.
Film dokumenter Noor Huda membawanya ke perbatasan Turki dengan Suriah di mana dia bertemu beberapa militan ISIS dari Malaysia dan Indonesia.
Dalam dokumenter itu berisi wawancara dengan beberapa mantan militan yang ditahan di Indonesia dan menyelami motivasi serta penyesalan mereka.
" Untuk memahami mereka adalah berbeda dari mendukung mereka. Kita harus memikirkan apa yang sedang terjadi karena mengepung mereka tidak akan menyelesaikan masalah," kata Noor Huda kepada wartawan setelah tayangan dokumenter di Jakarta pada Selasa. Film dokumenter itu menunjukkan Teuku Akbar dan beberapa teman yang lain sedang mencari identitas, tujuan dan pembuktian sebagai laki-laki.
Dream - Noor Huda mengusahakan sebuah kafe dan mempekerjakan mantan militan setelah dibebaskan sebagai bagian dari upaya mengasimilasi mereka kembali ke dalam masyarakat.
Mantan wartawan Washington Post ini memiliki dua teman sejak kecil yang memutuskan untuk menjadi teroris. Salah satunya adalah Utomo Pamungkas yang terlibat dalam pengeboman di Bali pada tahun 2002.
Noor Huda mengatakan, penghasilan dokumenter itu bukan untuk memfitnah mereka tetapi kisah tersebut dapat membantu menangkal propaganda ISIS secara online.
(Sumber: mstar.com.my)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati