Raja Abdullah II Saat Meninjau Latihan Perang Di Yordania (sumber: Middleeasteye.net)
Dream - Militer Inggris, dibantu militer Yordania, secara diam-diam telah menurunkan pasukan elit Special Air Services (SAS) ke Libya guna memerangi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Menurut Raja Yordania II Abdullah Ibn Hussein, selain mengerahkan SAS, Inggris juga merekrut intelijen Yordania untuk mengatasi ancaman ISIS di Libya sebagai bagian dari perang global melawan kelompok teroris tersebut.
Pernyataan Raja Yordania ini adalah konfirmasi resmi pertama yang menyebutkan militer Inggris memang beroperasi di Libya untuk melawan ISIS. Sementara situs Middle East Eye mengaku telah mendapatkan dokumen berisi bocoran informasi soal pertemuan Raja Abdullah dengan pejabat kongres Amerika Serikat pada Januari lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Raja Abdullah menyebutkan Inggris sudah menurunkan pasukannya untuk membantu militer Yordania melawan ISIS. Sebuah sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan Raja Abdullah berharap operasi militer rahasia di Libya akan semakin meningkat setelah pertemuan yang digelar pada 11 Januari di AS tersebut.
Ketika itu Raja Abdullah bertemu dengan Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menteri Pertahanan Ashton Carter, tapi tidak dengan Presiden Barack Obama yang saat itu beralasan sedang ada jadwal lain. Menurut Middle East dalam pertemuan tersebut, Raja Abdullah, Menteri Luar Negeri Kerajaan Nasser Judeh dan Direktur Politik Kerajaan Manar Dabbas menjelaskan panjang lebar soal perang melawan ISIS.
Disebutkan bahwa perang melawan teroris ini adalah awal dari Perang Dunia Ketiga yang dimulai dari Indonesia hingga California.
" Masalahnya lebih besar dari ISIS, ini adalah Perang Dunia Ketiga. Saat ini umat Kristen dan Yahudi bekerja dengan Muslim melawan Khawarij, penjahat," kata Raja Abdullah yang
menyebut ISIS sebagai Khawarij, kelompok yang dikenal di awal Islam suka membunuh Muslim lain yang dianggap bukan kaum mereka.
Menanggapi pernyataan Raja Abdullah, ketua parlemen AS Paul Ryan menyatakan pemerintah Amerika tidak memandang hal itu sebagai alasan untuk berperang. Sementara dalam dokumen Raja Abdullah mendesak AS dan Rusia untuk berdamai dan bekerja sama untuk mengalahkan ISIS.
" Masalahnya adalah banyak negara yang merasa masih hidup di era perang dingin. Mereka harus melewati masa-masa itu dan fokus pada Perang Dunia Ketiga," kata Raja Abdullah.
Pernyataan Raja Abdullah mengundang komentar dari Senator John McCain yang mengatakan prioritas Amerika dan Rusia berbeda. Terutama pada pendekatan mereka untuk perang sipil yang terjadi di Suriah. Dia berargumen Rusia 'tidak ingin melihat Suriah yang demokratis'.
Waspada! Suhu di Saudi saat Puncak Haji 2022 Diperkirakan 50 Derajat Celcius
Kebangkitan Dinasti Marcos, Mengapa Bongbong Marcos Jr Menang?
Kebangkitan Dinasti Marcos, Alarm bagi Politik Indonesia
Kebangkitan Dinasti Marcos, Hidup di Bawah Kediktaktoran Marcos
Kisah Nania 'Idol' Kembali Peluk Islam dan Hidayah Bayangan Kematian
107 Kata-Kata untuk Bio Instagram, Singkat, Keren, Kocak dan Penuh Makna
BERANI BERUBAH: Manisnya Tebu Tak Senikmat Kopi - Berani Berubah
90 Kata-Kata Bijak Cinta Singkat, Agar Tidak Salah dalam Menaruh Rasa
110 Kata-Kata untuk Diri Sendiri saat Terpuruk, Bikin Semangat Kembali Bangkit
105 Kata-Kata untuk Keluarga yang Sangat Menyentuh Hati, Bikin Rindu Rumah
Kisah Pilu Wanita Temani Kekasih dari Nol, Saat Sudah Jadi Tentara Endingnya Nyesek Banget
100 Kata-Kata Perpisahan Menyentuh Hati, Jadi Ungkapan Terakhir yang Berkesan