Dream - Kondisi politik dan keamanan Indonesia tidak stabil dalam beberapa hari sesudah peristiwa penculikan tujuh jenderal Angkatan Darat pada 30 September 1965. Kondisi tersebut dimanfaatkan kelompok tertentu untuk masuk ke lingkaran kekuasaan.
Sebuah dokumen Telegram ditujukan kepada Sekretaris Negara AS pada 23 Oktober 1965 merekam perbincangan antara Sekretaris Kedua Kedubes AS untuk Indonesia, Robert Rich, dengan Adnan Buyung Nasution yang saat itu menjabat sebagai jaksa muda, sekaligus asisten jaksa.
Keduanya membahas kondisi Indonesia setelah terjadinya upaya kudeta. Pembicaraan itu berlangsung pada 18 dan 19 November 1965.
Dalam obrolan yang tercantum pada dokumen tersebut, Adnan Buyung menyebut situasi yang sedang terjadi di Indonesia cukup unik dan menjadi peluang yang tidak mungkin terulang bagi kelompok tertentu untuk bisa mendapatkan keberuntungan meraih kekuasaan.
Adnan Buyung kerap menggunakan istilah 'Kami', namun tidak menyebut secara spesifik kelompok mana yang dimaksud.
Adnan Buyung disebut mendapat informasi secara langsung dari sejumlah pimpinan militer, mengingat saat itu dia memegang jabatan cukup penting dan dianggap sebagai orang terdekat Jaksa Agung. Dia juga menyatakan satu-satunya jalan bagi kelompok tertentu tersebut bisa meraih kekuasaan adalah dengan menyingkirkan Soekarno.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
