Perusahaan Teknologi Mana Paling Banyak Pekerjakan Wanita?

Dibandingkan Facebook, Twitter dan Google ternyata LinkedIn memiliki karyawan perempuan paling banyak. Dengan total 5.400 staf, LinkedIn memang didominasi pekerja laki-laki.

Dream - Isu kesetaraan gender di dunia teknologi menjadikan perempuan sebagai kaum minoritas. Didominasi oleh kaum laki-laki bukan berarti perusahaan teknologi dunia tidak mempekerjakan kaum hawa.

Baru-baru ini perusahaan teknologi sekelas Facebook, LinkedIn, Twitter dan Google merilis demografi presentase pekerja laki-laki dan perempuan di perusahaan masing-masing. Hasilnya perusahaan teknologi mana yang paling banyak mempekerjakan kaum hawa?

Mengutip laman Arabnews, dibandingkan Facebook, Twitter dan Google ternyata LinkedIn memiliki karyawan perempuan paling banyak. Dengan total 5.400 staf, LinkedIn memang didominasi pekerja laki-laki. Sekitar 61% karyawan LinkedIn merupakan laki-laki dan 91% atau 4.914 orang berasal dari ras kulit putih dan Asia.

Meski begitu situs sosial media profesional ini menjadi perusahaan dengan presentase pekerja perempuan tertinggi yakni sekitar 39%. Diikuti Facebook dengan 31% serta Google dan Twitter dengan masing-masing 30% dari total keseluruhan karyawan.

Dengan total 50.000 karyawan Google memiliki sekitar 70 persen pekerja laki-laki dan 61 persen di antaranya berasal dari ras kulit putih. Sementara untuk level pemimpin, perusahaan raksasa pencarian tersebut juga masih didominasi laki-laki yakni sekitar 79 persen.

Tidak jauh berbeda dengan Google, total karyawan perempuan Facebook sekitar 31% dan laki-laki sekitar 69 persen. Sebanyak 91 persen di antara seluruh karyawannya merupakan warga kulit putih dan Asia.

Untuk urusan teknikal, pekerja laki-laki masih mendominasi. Sekitar 47 persen pekerja perempuan berada di level staf dan memegang tanggung jawab non teknikal.

Sama halnya dengan Google, presentase kaum hawa yang bekerja untuk Twitter juga sekitar 30 persen dari 2.100 karyawan. Mayoritas pekerja perusahaan micro blogging ini berasal dari ras Asia dan kulit putih. Pria masih mendominasi urusan teknikal, non-teknikal dan level kepemimpinan.

Bukan tanpa alasan sejumlah perusahaan teknologi yang berbasis di Sillicon Valley lebih banyak mempekerjakan kaum Adam dibandingkan kaum hawa. Kekuatan otak kaum laki-laki dalam mengendalikan industri teknologi dan urusan teknis disebut lebih baik dibandingkan yang dimiliki oleh kaum perempuan.