AM Fatwa, Aktivis dan Negarawan Lintas Zaman

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 14 Desember 2017 10:51
AM Fatwa, Aktivis dan Negarawan Lintas Zaman
Kiprah Fatwa begitu besar dalam sejarah perpolitikan Indonesia.

Dream - Kabar duka datang dari salah satu putra terbaik Bangsa Indonesia. Andi Mappetahang Fatwa meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RS MMC karena penyakit kanker hati.

Fatwa adalah sosok aktivis dan negarawan lintas zaman. Pria yang lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 12 Februari 1939 ini tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Kiprahnya di dunia politik nasional cukup panjang. Saat masih muda, Fatwa dikenal kritis terhadap pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru sehingga kerap mendapatkan teror dan kekerasan. Keluar masuk penjara adalah hal biasa bagi Fatwa.

Kegarangan Fatwa tidak hanya tersalurkan lewat tulisan-tulisannya. Mimbar Jumat menjadi salah satu media baginya untuk lantang menentang kelaliman penguasa.

Semasa hidup, Fatwa mendapat perhatian khusus dari Amnesti Internasional karena dia ditetapkan sebagai tahanan politik oleh penguasa Orde Baru selama bertahun-tahun. Keluarganya pun sampai terlantar dan harus hidup di lingkungan kumuh.

Meski begitu, sikap kritis Fatwa tidaklah surut. Dia adalah satu-satunya warga sipil Indonesia yang pernah menggugat Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) di Pengadilan atas berbagai penyiksaan yang dia dan kawan-kawannya alami.

Fatwa juga salah satu inisiator reformasi yang menggulingkan rezim Soeharto. Sejak saat itu, dia memilih memaafkan para pelaku yang telah menyengsarakannya.

Fatwa terjun ke dunia politik. Dia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004. Menjadi Wakil Ketua Majelis Perwakilan Rakyat periode 2004-2009. Jabatan terakhirnya, Anggota DPD perwakilan DKI Jakarta hingga akhir hayatnya.

(Berbagai sumber)

Beri Komentar