Ilustrasi
Dream - Kasus pelecehan seksual terhadap anak sepertinya menjadi hal yang memerlukan perhatian khusus. Para peneliti menyebutkan pelecehan seksual bisa menghadirkan trauma sendiri untuk anak.
Menurut National Child Abuse and Neglect Data System (NCANDS), diperkirakan 9,3 persen anak di Amerika mengalami pelecehan seksual. Sementara di India jumlahnya sekitar 53 persen dan diperkirakan akan terus meningkat.
Dikutip Zeenewsindia, Rabu 18 Maret 2015 dalam satu dua minggu terakhir ada dua kasus pelecehan seksual anak. Umumnya kasus terjadi melibatkan mahasiswa atau anggota keluarganya sebagai tersangka.
Menurut laporan Ministry of Women and Child Development, sebanyak 21,9 persen anak mengalami bentuk pelecehan seksual. Pelecehan seksual bisa berupa fisik dan emosional.
" Bila sudah terjadi, para orangtua tidak boleh bersikap keras. Lakukan pendekatan kasih sayang pahami perasaan mereka. Bila perlu gunakan jalur hukum untuk menyelesaikannya," ujar Konsoler dan pendidik Seks di India, Jaya Aiyappa.
Berikut ini bentuk-bentuk pelecehan seksual yang kerap terjadi :
1. Bercumbu dengan anak, memaksa anak menyentuh organ seksual orang dewasa
2. Kontak oral, penetrasi vagina atau dubur
3. Sengaja mengekspose anak-anak dalam materi pornografi
4. Memaksa berhubungan seksual
5. Masturbasi di depan anak
6. melibatkan anak untuk tujuan prostitusi
Pelecehan seksual lebih sering menimpa anak perempuan dibandingkan laki-laki. Setiap korban pelecehan seksual anak mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda dari orang lain. Para orangtua jangan ragu untuk bertanya ketika terjadi perubahan sikap pada anak. (Ism)
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal