Baitullah (saudigazette.com.sa)
Dream – Sikap baik umat Muslim rupanya mendorong seorang pria non-Muslim untuk menjadi mualaf. Selama ini, pria yang berada di penjara Arab Saudi ini salah menduga. Dia menelan mentah-mentah informasi keliru tentang Islam yang disebarkan banyak media.
“ Saya pikir Muslim menganiaya non-Muslim, tapi saya salah,” kata tahanan yang tak disebutkan namanya itu, sebagaimana dikutip Dream dari laman Saudi Gazette, Jumat 16 September 2016.
Ternyata, informasi negatif tentang Islam itu keliru. Selama di dalam tahanan, pria ini mendapat perlakuan baik dari kaum Muslim. bertolak belakang dengan gambaran yang ditebar berbagai media.
“ Saya telah diperlakukan dengan sangat baik di penjara meskipun faktanya saya seorang Hindu,” tambah dia.
Menurut dia, tidak ada orang-orang Muslim yang dia temui yang merendahkan agama yang dulu dia peluk. Setiap Muslim, menghargainya. “ Tidak ada seorangpun yang tidak menghormati Hindu.”
Karena sikap baik umat Muslim yang dia temui, pria ini kemudian memutuskan untuk ikut pegajian. Menyimak petuah para cendekiawan Muslim, hingga tertarik pada ajaran Islam.
“ Saya menikmati mendengar pembacaan Alquran, yang banyak berbicara tentang pikiran, jiwa, dan menyeru kepada moral dan etika kebaikan. Islam adalah agama alami umat manusia dan saya sepenuhnya percaya itu,” tutur dia.
Dan akhirnya, pria itu memutuskan untuk mengucap Syahadat. Masuk Islam. Bersama sejumlah tahanan lain, pria asal India ini menunaikan ibadah haji.
Direktur Penjara Mekah, Mayor Jenderal Abdullah Al Maqati, mengatakan, para tahanan dan petugas mengadakan pesta kecil untuk menyambut saudara baru mereka. Selain itu, mereka juga memberi banyak hadiah dan buku-buku Islam pada mualaf tersebut.
Pangeran Khaled Al Faisal, selaku penasihat Penjaga Dua Masjid Suci sekaligus emir Mekah, mengeluarkan perintah memberikan kesempatan pada tahanan India untuk melaksanakan haji tahun ini.
“ Kami punya program bagi non-Muslim di mana para cendekiawan memberikan pembelajaran keagamaan untuk menjelaskan arti sesungguhnya Islam dan Alquran Suci,” kata Al Maqati.
“ Serta memberikan pilihan kepada para tahanan apakah mereka mau memeluk Islam atau tidak. Tidak ada yang dipaksa menjadi Muslim,” ucap Al Maqati menekankan.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media