Ilustrasi
Dream - Hadas dan najis merupakan dua hal yang sangat dekat dengan kehidupan umat Islam. Keberadaan dua hal ini menjadi penyebab seorang Muslim bersuci baik badan maupun pakaian.
Tetapi, ternyata masih ada yang mengganggap antara hadas dengan najis adalah sama. Padahal, dua istilah memiliki makna yang berbeda sehingga menimbulkan perlakuan yang berbeda dalam hukum syariat.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara hadas dengan najis?
Dikutip dari rubrik Syariah Nahdlatul Ulama, hadas termasuk perkara maknawi yang ada dalam tubuh dan tidak dapat dicerna oleh panca indera. Contohnya seperti kentut, buang air besar, buang air kecil, junub.
Sementara najis merupakan perkara zhahir dan dapat dicerap oleh panca indera. Beberapa jenisnya seperti air kencing, kotoran manusia maupun hewan, air liur anjing.
Kedua perkara ini menuntut seorang Muslim bersuci, namun caranya berbeda antara hadas dengan najis. Jika hadas, seorang muslim bersuci dengan mandi, wudhu, atau tayamum disertai dengan melafalkan niat.
Sementara najis, seorang Muslim harus membersihkan benda terkena najis dari zat najisnya. Bisa dengan mengusapkan air, bisa juga dengan mencucinya sampai tujuh kali dengan satu kali menggunakan tanah jika najisnya tergolong berat (mughaladah).
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
