Instagram @coso.contraception
Dream - Ada banyak pilihan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Seperti pil, patch, suntikan atau IUD. Jenis kontrasepsi bagi perempuan memang cukup banyak. Sementara bagi pria, biasanya hanya berupa kondom atau vasektomi.
Kini, ada jenis kontrasepsi baru yang dikembangkan di Jerman diperuntukkan bagi kaum pria. Diciptakan oleh Rebecca Weiss, lulusan desain industri dari University of Munich.
Dilansir Parents.com, alat kontrasepsi tersebut bernama Coso. Bentuknya seperti humidifier dan cara kerjanya seperti ultrasonografi.

" Pengguna tinggal memasukkan air ke dalam perangkat hingga tanda yang ditunjukkan, yang diatur bersama dengan dokter sesuai dengan ukuran testis individu. Kemudian air dipanaskan hingga suhu pengoperasian. Coso lalu siap untuk digunakan. Pengguna merentangkan kakinya dan duduk untuk menempatkan testis di perangkat. Proses ultrasound berlanjut selama beberapa menit," kata Weiss.
© Dream
Bagi pria yang menggunakan alat ini, hanya perlu menggunakan COSO setiap beberapa bulan untuk mengurangi motilitas sperma dan mencegahnya menempel dan membuahi sel telur setelah berhubungan.
Weiss mengatakan dia mengembangkan ide ini setelah didiagnosis dengan kanker serviks. Kondisi tersebut membuatnya tak bisa mengonsumsi pil KB dan menggunakan kontrasepsi lain.

" Ketika saya dan pasangan saya mencari metode alternatif, kami menyadari kurangnya alat kontrasepsi pria," tulisnya.
Weiss mengatakan prosedur tersebut hanya diuji pada hewan. Kini, alat tersebut masih dalam tahap uji klinis.
Laporan Syifa Putri Naomi
© Dream
Dream – Beberapa pasangan memilih untuk menunda kehamilan karena memiliki pertimbangan tertentu. Kini, cukup banyak pilihan alat kontrasepsi yang bisa membantu pasangan untuk melakukan perencanaan kehamilan lebih detail.
Mungkin Sahabat Dream juga menggunakan salah satunya. Sayangnya, tak semua alat kontrasepsi langsung nyaman dipakai. Pada beberapa orang, jenis kontrasepsi tertentu memunculkan keluhan dan rasa tak nyaman.
Memang, tubuh membutuhkan waktu penyesuaian dengan kontrasepsi yang digunakan namun jika terus terjadi keluhan, pertimbangkan untuk mengganti kontrasepsi. Apa saja tandanya?
Pendarahan yang berkelanjutan
Dilansir dari Popsugar, pendarahan bisa menjadi efek samping awal dari metode kontrasepsi hormonal baru. “ Hampir semua metode hormonal dapat menyebabkan bercak pada awalnya,” ujar Maria Sophocles, MD, seorang dokter kandungan dan direktur Women’s Healthcare of Princeton.
Keluhan ini bisa terjadi pada mereka yang menggunakan alat kontrasepsi seperto pil KB, patch, ring, suntikan, patch, dan IUD Hormonal. Jika pendarahan terus berlanjut dalam jangka waktu lama, bisa jadi memang tidak cocok.
© Dream
Hubungi dokter jika mengalami kram menstruasi yang menyakitkan atau sangat tidak nyaman sampai mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Dokter Sophocles menjelaskan, masalah seperti radang usus buntu, radang panggul, dan kehamilan ektopik, perlu disingkirkan terlebih dahulu.
Jika rasa sakit berasal dari menstruasi, beralih ke kontrasepsi hormonal berpotensi membantu. Coba untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencari kontrasepsi yang paling nyaman dan cocok digunakan.
© Dream
Pil KB perlu diminum setiap hari agar efektif mencegah kehamilan. Kehilangan pil atau lupa meminumnya membuat kontrasepsi ini kurang dapat diandalkan karena meningkatkan peluang untuk kehamilan yang tidak direncanakan.
Jadi, jika sering lupa minum pil KB, mungkin ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan metode kontrasepsi yang berbeda. “ Jika sulit untuk mengingat pil yang harus diminum, ada banyak pilihan lain yang tidak memerlukan banyak usaha,” kata dr. Sophocles.
Ia memberi contoh long-acting reversible contraceptives (LARC) sebagai pilihan yang sangat baik. Alat kontrasepsi ini mencakup implant lengan (Nexplanon)
Merasa down atau depresi
Jika merasa bahwa kontrasepsi hormonal mengacaukan suasana hati secara negatif, dr. Sophocles merekomendasikan untuk hubungi dokter dan lakukan evaluasi. Ini bisa menjadi pertimbangan untuk mengganti alat kontrasepsi lain.
“ Situasi ini dapat terjadi saat menggunakan pil KB dan metode hormonal kombinasi lainnya seperti estrogen plus progesterone,” ujar dr. Sophocles.
Laporan Elyzabeth Yulivia
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang