Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Panutan utama bagi umat muslim di mana pun tentu saja Nabi Muhammad SAW. Sikapnya yang berakhlak mulia sepatutnya selalu dijadikan teladan dalam kehidupan. Salah satunya saat menghadapi buah hati tercinta.
Rasulullah dikenal sebagai sosok yang penuh kelembutan dan kasih sayang pada anak-anak. Beliu selalu memperlakukan anaknya sendiri, anak tiri maupun anak kerabatnya dengan baik.
Dikutip dari NU Online, berikut sikap Nabi Muhammad saat menghadapi anak-anak. Tentunya, sangat penting untuk diteladani.
Bayi-bayi sahabat yang baru lahir biasanya dibawa ke Rasulullah untuk dimintakan doa. Merujuk buku Sahabat-sahabat Cilik Rasulullah, suatu ketika Ummu Farqad al-Ajali membawa anaknya, Farqad, yang berjambul ke Rasulullah. Sambil mengusap jambulnya, Rasulullah mendoakan Farqad.
“ Awali anak-anak kalian dengan kalimat La ilaha illa Allah,” kata Rasulullah.
Dalam beberapa hadits, Rasulullah selalu mengingatkan agar anak yang baru lahir diaqiqahi, dipotong rambutnya, dan diberi nama yang baik. Suatu ketika, Abu Usaid membawa anaknya yang baru lahir ke Rasulullah.
Anak Abu Usaid ditimang-timang Rasulullah. Setelah itu, Rasulullah bertanya kepada Abu Usaid tentang nama anaknya itu. Namanya si ‘fulan’, kata Abu Usaid. Karena alasan tertentu, akhirnya Rasulullah mengubah nama Abu Usaid tersebut dengan Mundzir.
Rasulullah selalu mengajarkan kejujuran kepada anak-anak. Tidak segan pula memberikan hukuman apabila mereka berdusta. Dikisahkan bahwa suatu saat Abdullah bin Busr disuruh ibunya untuk menghantarkan setandan anggur kepada Rasulullah.
Di tengah perjalanan, Abdullah bin Busr memakan beberapa anggur tersebut sebelum diserahkan kepada Rasulullah. Ketika Abdullah bin Busr menghadap Rasulullah, Rasulullah menjewer telinganya dan menasihatinya agar tidak khianat lagi dengan apa yang dipesankan ibunya.
Rasulullah menyeru agar berbuat adil kepada anak-anak. Ketika memberikan sesuatu, orang tua mestinya tidak membedakan antara anak yang satu dengan yang lainnya. Jangan sampai ada kecemburuan antara anak-anak.
“ Jangan beda-bedakan soal pemberian untuk anak-anakmu,” kata Rasulullah.
Suatu ketika ayah Nu’man bin Basyir memberikan sebagian hartanya kepadanya. Karena ibunya tidak puas, kemudian ayah Nu’man bin Basyir mendatangi Rasulullah dan menceritakan apa yang diberikannya kepada Nu’man. Rasulullah bertanya kepadanya perihal anak-anak yang lainnya, apakah mendapatkan bagian harta juga. Tidak, kata ayah Nu’man. Rasulullah langsung menyuruh ayah Nu’man berbuat adil kepada semua anak-anaknya. Jika yang satu dapat, maka yang lainnya juga harus sama. Pun sebaliknya.
“ Akhirnya ayah menarik kembali pemberian itu dariku,” kata Nu’man bin Basyir.
Rasulullah sangat perhatian kepada anak-anaknya. Ia tidak akan membiarkan mereka meninggalkan ajaran agama Islam, manakala mereka sudah ditaklif. Menurut Rasulullah, kewajiban orangtua adalah menyuruh anak-anaknya untuk melaksanakan salat saat berusia tujuh tahun.
Penjelasan selengkapnya baca di sini di sini
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN