Dream - Masalah kesehatan mata bukan hanya dialami orang dewasa. Anak-anak, bahkan yang usianya masih di bawah lima tahun (balita) juga mengalaminya.
Dalam tahapan tumbuh kembang, kondisi mata anak memang berubah dan terus berkembang.
Bisa terjadi perubahan pada bentuk mata, panjang bola mata, dan fokus mata dapat terjadi.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan seperti miopia (rabun dekat), hipermetropi (rabun jauh), atau astigmatisme.
Banyak faktor yang bisa memicu gangguan penglihatan pada anak. Bisa karena genetik, kecelakaan, serta yang paling umum adalah penggunaan gadget, seperti ponsel pintar dan layar komputer yang berlebihan.
Menurut dr. Kevin, spesialis mata dari KMN EyeCare, penting bagi orangtua untuk memperhatikan gejala yang mungkin muncul. Beberapa kebiasaan anak bisa jadi penanda adanya masalah mata pada anak. Berikut lima tanda yang bisa muncul dan harus diwaspadai
Salah satu tanda yang paling umum adalah kesulitan dalam membaca. Jika anak sering mengernyitkan dahi, atau menggeser buku terlalu dekat, bisa jadi tanda mata anak bermasalah.
Bila anak terus menerus mengeluh mengalami masalah saat membaca, terutama ketika di dalam kelas, bisa jadi ia rabun jauh. Segera periksakan, ya.
2. Sering Kedipkan Mata
Jika melihat anak Anda sering mengedipkan mata atau menggosok mata mereka, ini juga bisa mengindikasikan ketidaknyamanan atau iritasi pada mata.
Anak-anak yang sering mengalami sakit kepala, terutama di bagian dahi atau di belakang mata, mungkin mengalami masalah penglihatan. Mata yang bekerja keras untuk fokus dapat memicu sakit kepala.
4. Menutup Salah Satu Mata
Jika anak cenderung menutup salah satu mata saat melihat sesuatu, ini bisa menjadi tanda bahwa satu mata bekerja lebih baik daripada yang lain. Ini dapat mengindikasikan perbedaan dalam penglihatan di kedua mata.
5. Sulit Melihat Jarak Jauh/ Dekat
Jika anak kesulitan melihat benda yang jauh atau dekat, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka memiliki masalah penglihatan yang perlu diperiksa.
Untuk memastikan bahwa masalah mata pada anak terdeteksi dan diatasi sejak dini, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan mata anak secara rutin. Terlebih lagi bagi pada anak usia 3 hingga 5 tahun, atau anak dengan usia siap masuk sekolah, pemeriksaan mata adalah hal yang wajib dilakukan.
Selanjutnya, usia 5 hingga 17 tahun, lakukan pemeriksaan mata anak setidaknya satu tahun sekali. Mengapa demikian?
" Pada rentang usia tersebut, anak-anak cenderung lebih cepat mengalami perubahan refraksi mata sehingga diperlukan deteksi dini secara tepat. Jika ada riwayat keluarga dengan masalah penglihatan, seperti miopia, hipermetropi, atau astigmatisme, anak-anak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami masalah serupa. Dalam kasus ini, sebaiknya anak-anak diperiksa mata lebih awal," pesan dr. Kevin.
Untuk pemeriksaan mata anak akan lebih baik dilakukan oleh dokter spesialis mata anak. Salah satu klinik mata yang menyediakan layanan pemeriksaan mata anak Pediatric Ophthalmology adalah KMN EyeCare yang memiliki cabang di Jakarta dan Semarang.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal