Ayah Minim Terlibat dalam Pengasuhan, Dampaknya Bagi Anak Luar Biasa

Dream - Pengasuhan anak di Indonesia cenderung menitikberatkan ibu sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh. Bagaimana dengan ayah? Konstruksi sosial membuat peran ayah cukup sekadar pada memenuhi kebutuhan materi keluarga.
Saat ayah sudah menyediakan kebutuhan sandang, pangan dan papan, maka kewajibannya dianggap selesai. Sementara dalam hal mengasuh anak, ibu yang bertanggung jawab penuh. Hal ini sebenarnya kurang tepat.
Pengasuhan anak membutuhkan kerja sama ayah dan ibu. Peran keduanya sebagai orangtua sangat diperlukan dalam hal kesehatan mental dan psikologis anak. Ayah juga penting untuk terlibat penuh dalam mengasuh anak. Irma Gustiana, seorang psikolog keluarga, mengungkap ayah yang ada tapi minim keterlibatan dalam pengasuhan atau tidak ada sama sekali, akan berpengaruh pada perkembangan anak.
Bukan hanya jangka pendek, bahkan sampai menjadi orang dewasa. Kondisi ayah yang tak terlibat pengasuhan ini dikenal dengan istilah fatherless atau father absence.
"Jadi mengapa penting sekali kehadiran ayah baik secara fisik dan emosional, untuk mencegah masalah mental anak. Hadirnya ayah bisa dalam bentuk dukungan emotional, sosial, kognisi dan komunikasi dengan kegiatan diskusi, bermain, kualitas waktu bersama dan sebagainya," ungkap Irma dalam akun Instagramnya @ayankirma.
Ketidakhadiran ayah dalam pengasuhan bisa menimbulkan sederet risiko kesehatan mental anak di kemudian hari. Menurut Irma, selain alami masalah motivasi, anak potensial alami gangguan kesehatan mental seperti depresi. Apa saja risiko yang mungkin muncul
- Muncul rasa tak percaya diri
Anak kurang percaya diri dan kurang merasa berharga sehingga potensial kesulitan menjalin hubungan yang sehat.
- Masalah perilaku
Risiko mengalami masalah perilaku karena kemampuan mengelola emosi yang rendah. Penting bagi ayah untuk hadir dalam pengasuhan dan membantu anak bersikap dan mengelola emosi agar tidak berisiko mengalami masalah perilaku di kemudian hari.
- Prestasi akademik rendah
Prestasi akademik yang rendah karena minim dukungan dan motivasi. Anak-anak sangat membutuhkan sosok yang terus memberinya motivasi. Peran ayah dalam hal ini begitu besar.
3 Hal yang Perlu Dikatakan Ayah Pada Anak Lelakinya
Dream - Dalam hal pengasuhan anak, ayah cenderung lebih banyak mencontohkan lewat sikap. Ayah biasanya berusaha memberi tahu dengan sedikit kata-kata dan lebih ingin menjadi sosok teladan untuk anak-anaknya.
Dibandingkan ibu, ayah memang lebih suka memberi tahu banyak hal pada anak lewat contoh. Sebenarnya, anak juga butuh validasi dari ayahnya lewat kata-kata dan hal ini sering dilupakan. Terutama ketika anak mencari tahu alasan sikap ayahnya dan butuh penjelasan.
"Anak-anak tidak tahu apa yang ada di kepala Anda. Penting bagi para ayah untuk sedikit lebih terbuka tentang banyak hal, untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak-anak mereka, pengaturan emosi, dan perlakuan umum terhadap orang lain," ujar Jeff Bostic, M.D., psikiater di MedStar Georgetown University Hospital.
Bersikap terbuka tentang hal tertentu bisa membantu anak dalam hal tumbuuh kembang emosinya. Terutama bagi anak laki-laki, yang sering menginternalisasi gagasan bahwa kerentanan atau kesedihan adalah sifat negatif.
"Mereka perlu mendengar hal-hal tertentu keluar dari mulut ayahnya," pesan Bostic.
Apa saja yang perlu didengar anak dari mulut ayahnya?
1. Kata-kata baik tentang ibunya
"I love you, itu sangat bagus. Mendengar ayahnya mengatakan hal tersebut pada ibunya," ujar Bostic.
Ungkapan cinta, sikap penuh kasih sayang ayahnya pada ibu akan sangat membentuk kepribadian anak lelaki. Ini sebagai contoh penting bagi mereka kelak ketika mengungkap cinta untuk orang sekitar dan pasangannya kelak.
2. Pengakuan akan kegagalan dan memperbaiki masalah
Pastinya ada momen di mana ayah mengalami kegagalan atau berhadapan dengan masalah. Seperti motor yang rusak saat jalan bersama, mobil yang mogok, rencana yang berantakan.
"Biasanya para ayah akan menjadi sangat emosi menghadapi situasi ini. Marah, mengumpat mungkin jadi hal yang keluar dari mulut, tapi anak membutuhkan sosok yang mengaku kalau ayahnya sedang stres, bingung dan marah. Hal itu merupakan sangat wajar, karena sebagai manusia kita pasti akan mengalami stres dan tekanan," ujar Bostic.
Satu lagi yang sangat penting, ketika berhadapan dengan masalah adalah berdiskusi dengan anak untuk mencari solusi. Bagi ayah, jangan gengsi untuk bertanya pada anak saat mencari solusi. Mereka akan belajar banyak lewat hal tersebut.
3. Penjelasan soal emosi
Mengekspresikan kebahagiaan itu baik dan mengungkapkan kekhawatiran sangat baik. Para ayah seringkali segan mengungkapkan emosi yang dialami pada anak melalui kata-kata.
"Jika kita mengalami dan tidak mengungkapkannya, maka cenderung tidak bisa mengelola hal tersebut dengan baik. Hal ini akan sangat dirasakan anak," ujar Bostic.
Anak bisa mencontohnya, tertanam pada pikiran kalau lelaki harus menyimpan emosi. Hal ini sangat tidak baik bagi perkembangan emosinya. Jadi, utarakan emosi yang sedang dialami pada anak, tak perlu sungkan.
Sumber: Fatherly
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Si Kecil Sedang Lebih Suka Jajan? Cari Tahu Menghadapinya
Pernahkah Sahabat Dream merasa cemas ketika melihat anak sering jajan di luar?
Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Penyebab Batuk Kronis pada Anak, Jangan Abai
Cegah batuk kronis pada anak dengan ketahui terlebih dahulu penyebab-penyebabnya.
Baca Selengkapnya

4 Rempah yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan Setelah Melahirkan
Tambahkan rempah berikut pada minuman/ masakan atau bisa juga membuat ramuan sendiri.
Baca Selengkapnya

Titip ya Bunda untuk Suami, Ini Pentingnya Sosok Ayah dalam Pengasuhan Anak
Bukan sekadar memenuhi kebutuhan materi, peran ayah jauh lebih besar dari itu dalam pengasuhan anak.
Baca Selengkapnya

Dapur Mungil Nuansa Jepang, Desainnya Super Cute!
Ukuran dapur ini memang mungil, tapi berkat penataan yang tepat, jadi berkesan sangat keren, modern, dan estetik.
Baca Selengkapnya

Curhatan Nikita Willy Tak Sadar Menangis Saat Hadapi Putranya
Merasa bersalah sebagai seorang ibu juga dialami Nikita Willy.
Baca Selengkapnya

Faktor yang Pengaruhi Tinggi Anak Selain Olahraga dan Nutrisi, Sudah Tahu?
Orangtua perlu mengetahui fakta mengenai pertumbuhan tinggi anak selain genetik.
Baca Selengkapnya

Dekor Keren Ruang Tamu dan Dapur di Rumah Tanpa Sekat
Perpaduan nuansa industrial dengan aksen natural, membuat rumah mungil ini berkesan hangat.
Baca Selengkapnya

Outfit Tenis Rayyanza, Tak Kalah Keren dan Mahal dengan Papa Raffi
Bukan Mama Gigi namanya jika memilihkan baju yang biasa saja untuk si lucu Cipung.
Baca Selengkapnya

Imut bak Boneka, Potret 2 Putri Kecil Yasmine Wildblood
Lihat pose-pose manis Rose dan Sophia. Dijamin bikin gemas.
Baca Selengkapnya

Kompaknya Keluarga Bachdim Traveling 3 Negara Bawa Anak Tanpa Nanny
Ayah Bunda apakah juga suka traveling dengan buah hati seperti keluarga Bachdim?
Baca Selengkapnya

Pengalaman Tasya Kamila Menyusui Dua Anak Sangat Berbeda
Para bunda-bunda juga mungkin mengalami seperti Tasya Kamila saat hamil dan menyusui.
Baca Selengkapnya

Dinding Batu Putih, Rumah Jadi Serasa Bernuansa Resort
Terdapat tiga area dinding yang dipercantik dengan batu kapur putih .
Baca Selengkapnya

Catat, Usia Aman bagi Bayi Mengonsumsi Yogurt
Bagi kaum ibu muda, penting untuk mengetahui kapan anak boleh mengonsumsi yogurt.
Baca Selengkapnya

Ayah Bunda Tak Tahan Mendengar Anak Menangis? Coba Refleksi Diri
Saat anak menangis, banyak orangtua marah-marah dan mengancam anak untuk segera berhenti menangis.
Baca Selengkapnya

Vibe Rumah Maskulin dengan Nuansa Abu-abu
Lihat yuk detail beberapa ruangan di rumah bernuansa abu-abu dan hitam putih ini.
Baca Selengkapnya

Potret Imut Aruni, Adik Sepupu yang Suka 'Battle' dengan Cipung
Nuni dan Cipung kerap saling gemas dan membuat menangis satu sama lain hingga harus dipisahkan.
Baca Selengkapnya

Lakukan 4 Latihan Biar Persalinan Lebih lancar
Latihan fisik bisa membantu menyiapkan tubuh ibu jalanan persalinan dan mengurangi kecemasan.
Baca Selengkapnya