Ibu Menyusui
Dream - Bagi bayi usia 0 hingga 6 bulan, air susu ibu (ASI) merupakan asupan nutrisi utama. Komposisinya sangat sempurna bagi usus bayi dan sudah cukup memenuhi kebutuhannya.
Salah satu kandungan penting dalam ASI yang sangat bedampak pada perkembangan otak bayi adalah lemak. Untuk itu penting bagi ibu, meningkatkan kadar lemak dalam ASI.
Jenis lemak yang ada dalam ASI tergantung pada makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu. Ada beberapa jenis lemak pada ASI yang sangat penting bagi bayi yaitu asam lemak omega-3 (docosahexaenoic (DHA) dan asam arakidonat (ARA) dan asam lemak omega-6 (asam linoleat dan arakidonat).
Ada tiga cara yang penting diketahui ibu menyusui untuk meningkatkan kadar lemak pada ASI. Terutama jika ingin meningkatkan berat badan si kecil. Catat ya.
1. Kosongkan seluruh payudara
Pastikan bayi menghabiskan ASI dari satu payudara sebelum beralih ke sisi lain. Dengan begitu, bayi akan mendapatkan foremilk yang encer dan hindmilk yang kaya lemak. Jika bayi beralih ke sisi lain, payudara mungkin terisi dengan foremilk lagi.
Hal itu akan mengurangi konsumsi kandungan lemak secara keseluruhan. Jika perlu menggantinya, gunakan pompa payudara untuk menyimpan hindmilk dan berikan pada bayi setelahnya.
Pijatan lembut pada payudara selama menyusui dapat membantu mendorong susu yang lebih berlemak ke depan dan membersihkan saluran susu. Ini juga dapat membantu mengosongkan payudara dengan lebih baik dan meningkatkan kandungan lemaknya.
3. Konsumsi makanan yang seimbang
Asupan lemak pada ibu dapat membantu memastikan bahwa ASI memiliki kandungan dan kualitas lemak yang sehat. Pastikan ibu menyusui rutin mengonsumi makanan beprotein tinggi seperti daging tanpa lemak, telur, olahan kedelai, dan ikan kaya lemak.
Sumber: MomJunction
Dream – Saat menyusui, sebagian besar ibu merasa begitu gerah dan keringat pun bercucuran. Terutama ketika suhu juga sedang panas. Ibu menyusui bahkan kerap merasa kepanasan saat menyusui di ruangan ber-AC.
Menyusui memang membuat tubuh membakar cukup banyak kalori. Saat bayi masih berusia 0-6 bulan dan mendapat ASI eksklusif, kalori ibu saat menyusui cenderung banyak terbakar. Tentunya hal ini merupakan berita baik bagi ibu yang ingin menurunkan berat badan.
" Pembakaran kalori tersebut tergantung dengan frekuensi menyusui. Semakin sering, maka tenaga yang diperlukan akan lebih banyak, dan kalori yang dibakar akan bertambah pula. Secara eksklusif, menyusui dapat membakar 500-700 kalori perharinya, namun bisa lebih sedikit," ujar Kecia Gaither, seorang dokter obstetri ginekologi, dikutip dari Parents.
Ia juga mengatakan, bentuk tubuh wanita, dan berapa lemak yang sudah ada di tubuh juga akan mempengaruhi seberapa banyak lemak yang akan terbakar. Untuk jumlah kalori tidak bisa disamaratakan pada semua orang, karena bergantung pada aktivitas dan kondisi tubuh.
" Kalori yang dikeluarkan ibu menyusui sekitar, 1500-1800 per harinya, tergantung pergerakan dan keaktifan ibu," kata dr. Kecia.
Hal yang menurut Kecia harus selalu diingat ibu menyusui yang ingin cepat langsing adalah tetap lakukan olahraga. Untuk asupan makanan, tetap konsumsi makanan bergizi, tinggi vitamin dan protein karena masih menyusui.
" Pada tahap nifas tubuh ibu menyusui akan memerlukan banyak nutrisi. Semakin baik nutrisi yang kamu konsumsi, maka ASI-mu akan semakin sehat untuk pertumbuhan bayi," ujar Kecia.
Menyusui memang pada beberapa ibu seperti olahraga ringan bagi tubuh. Orang yang menyusui lebih sering, kalorinya akan lebih banyak terbakar daripada yang lebih sedikit menyusui.
Bentuk tubuh juga akan mempengaruhi itu semua, dan menyusui sangat memungkinkan untuk membuat berat badan turun dan tubuh pun jadi lebih langsing. Ingat, hindari berdiet ketat karena bisa memicu produksi ASI menurun.
" Tidak peduli berapa pun berat badanmu, yang terpenting adalah kesehatan tubuh dan bayi,” ujar dr. Kecia.
Dream – Air susu ibu (ASI) jadi nutrisi terbaik bagi bayi hingga usia 2 tahun. Bukan hanya berdampak positif bagi bayi, memberikan ASI juga membantu ibu membakar kalori.
Dilansir dari Mom Junction, menyusui memengaruhi metabolisme tubuh. Ibu yang menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama, membutuhkan tambahan 400-500 kilo kalori per 24 jam untuk produksi ASI. Dengan demikian, ibu menyusui mungkin akan mengalami penurunan berat badan selama fase menyusui.
Menyusui juga dapat membantu menurunkan berat badan pasca persalinan. Lalu bagaimana jika ibu berhenti menyusui, apakah berat badan akan naik?
Rupanya tidak ada bukti berbasis penelitian substansial yang menghubungkan penyapihan dan penambahan berat badan. Memang benar bahwa menyusui membakar lebih banyak kalori dan juga membuat metabolisme lebih efisien.
Kemungkinan kenaikan berat badan setelah penghentian menyusui dapat bervariasi antara satu wanita dengan wanita lain. Sementara beberapa wanita ada yang menambah berat badan setelah menyapih bayi mereka.
Beberapa ibu mungkin melihat kenaikan berat badan setelah mereka menyusui, padahal kenaikan berat badan dapat terjadi karena penyebab berikut ini.
1. Surplus kalori
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan produksi ASI. Dengan demikian, nafsu makan ibu akan meningkat selama menyusui dan mungkin tetap seperti itu menyusui. Kelebihan kalori pada akhirnya dapat menyebabkan penambahan berat badan. Kurangnya aktivitas fisik dan gaya hidup yang tidak aktif juga dapat mendorong kelebihan kalori dalam tubuh.
2. Perubahan hormon
Prolaktin dan oksitosin merupakan hormon yang berperan penting dalam produksi ASI. Ketika ibu berhenti menyusui, kedua hormon ini mulai turun. Baik oksitosin maupun prolactin, akan memainkan peran penting dalam kesehatan emosional. Beberapa ibu mungkin mengalami depresi atau merasa rendah diri, hal ini menyebabkan mereka makan berlebihan yang berujung pada penambahan berat badan.
Brittany Robles, trainer profesional, menjelaskan bahwa setelah berhenti menyusui penting untuk mengurangi porsi makanan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan penurunan kebutuhan energi tubuh.
" Tidak perlu sekaligus, ibu dapat melakukan ini secara bertahap dalam mengurangi porsi makan. Jangan tidak makan sama sekali, makanlah dengan porsi yang lebih sedikit. Seiring berjalannya waktu, rasa lapar dan nafsu makan akan menyesuaikan dengan asupan kalori yang dikonsumsi,” ujar Robles.
Tips berikut ini mungkin dapat membantu ibu mengatur asupan makanan, untuk mengurangi berat badan ekstra setelah menyusui.
1. Perhatikan apa yang dimakan. Cobalah untuk mengurangi asupan makanan secara bertahap.
2. Hindari diet penurunan berat badan yang cepat, karena malah bikin nafsu makan
3. Peka terhadap kondisi tubuh dan makan hanya saat lapar dan jangan berlebihan
4. Makanlah camilan yang sehat seperti buah-buahan dan kacang-kacangan, untuk memenuhi kebutuhan kalori
Laporan: Angela Irena Mihardja
Advertisement