Dapur (Foto: Shutterstock)
Dream - Bukan hanya sekadar tempat memasak dan menyiapkan makanan, dapur juga kerap jadi area favorit untuk kumpul keluarga. Terutama jika anggota keluarga suka memasak bersama.
Dalam situasi pandemi seperti sekarang, dapur pun kerap jadi 'pelarian' untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuh dengan membuat makanan. Desain dapur idealnya disesuaikan dengan kebutuhan penghuni.
Ada dapur yang dibatasi dengan tembok dan tertutup, namun ada juga yang modelnya terbuka tanpa sekat. Jika ingin mengubah bentuk dapur baik terbuka atau tertutup, perhatikan dulu beberapa hal berikut.
Privasi
Dapur terbuka dengan sedikit dinding dan pintu tentu tak memiliki privasi. Jika tidak ingin diganggu saat memasak, konsep dapur tertutup merupakan pilihan terbaik. Dengan sekat yang minim atau dibiarkan terbuka, kita akan mendengar semua yang terjadi di dapur.
Bisa jadi percikan api, tumpukan panci, suara mixer serta suara aktivitas lainnya. Jika tak masalah dengan hal itu, dapur terbuka bisa jadi pilihan. Sebaliknya, jika dianggap menggangu kenyamanan, dapur tertutup merupakan pilihan yang tepat.
© Dream
Dapur terbuka cocok untuk rumah berukuran kecil. Ketiadaan dinding dapat membuat ruangan tampak lebih luas dan mengundang lebih banyak cahaya yang juga memberi efek luas pada ruangan.
Jika suka masak bersama pada satu waktu, dapur terbuka adalah pilihan yang lebih baik. Pasalnya, kita memiliki lebih banyak ruang untuk berjalan. Dapur tertutup punya keunggulan dalam hal ruang penyimpanan. Lebih banyak dinding berarti kita dapat membuat lebih banyak lemari penyimpanan dan rak.
© Dream
Jika perlu memasak sambil menjaga anak-anak, dapur terbuka memungkinkan kita selalu melihat mereka dengan jelas. Anak-anak pun tetap dalam jangkauan pendengaran, jadi tahu apa yang sedang terjadi dan di mana mereka berada.
Tapi, tata letak terbuka juga berarti anak-anak dapat masuk ke dapur kapan pun. Anak bisa dengan mudah memegang pisau dan peralatan saat kita sedang lengah dan tidak melihat. Tentunya ini bisa berbahaya.
© Dream
Jika perlu memasak sambil menjaga anak-anak, dapur terbuka memungkinkan kita selalu melihat mereka dengan jelas. Anak-anak pun tetap dalam jangkauan pendengaran, jadi tahu apa yang sedang terjadi dan di mana mereka berada.
Tapi, tata letak terbuka juga berarti anak-anak dapat masuk ke dapur kapan pun. Anak bisa dengan mudah memegang pisau dan peralatan saat kita sedang lengah dan tidak melihat. Tentunya ini bisa berbahaya.
Laporan Asnida/ Sumber: Liputan6.com
© Dream
Dream - Barang elektronik di dapur sangat mempermudah kita melakukan pekerjaan rumah tangga. Pemakaian yang efektif akan membuat alat elektronik lebih tahan lama dan tak menyerap banyak daya listrik.
Bila kita tak menggunakannya secara tepat, penyerapan daya yang besar akan membuat bengkak tagihan listrik. Nah, ada trik penting yang harus diketahui Sahabat Dream agar pemakaian alat elektronik di dapur tak boros. Yuk, simak
Kulkas
Hindari menyimpan langsung makanan yang masih dalam keadaan hangat ke dalam kulkas. Hal ini dapat memicu mesin kulkas bekerja lebih keras dan menyerap daya lebih besar. Pastikan juga tidak mengisi kulkas dengan bahan makanan atau minuman yang terlalu penuh.
Semakin banyak isi kulkas, maka semakin besar juga energi listrik yang dibutuhkan untuk mempertahankan suhu dingin. Tak hanya itu, jangan membuka pintu kulkas terlalu sering karena setiap kali pintunya terbuka, kulkas membutuhkan energi listrik lebih banyak lagi.
© Dream
Blender
Sebelum memasukkan bahan makanan ke dalam blender, potong dulu semua bahan minuman dalam ukuran yang lebih kecil. Mesin blender akan bekerja lebih cepat dan penggunaan energi listrik pun jadi lebih sedikit. Efeknya pun jadi lebih irit, terutama buah-buah yang berdaging keras.
Oven
Hampir sama dengan kulkas, jangan terlalu sering membuka-tutup pintu oven untuk sekadar melihat keadaan makanan di dalamnya. Hal ini bisa menurunkan tingkat kepanasannya dan membuat oven harus bekerja lebih keras lagi untuk menstabilkan suhu panas.
Menghemat energi listrik dari oven juga bisa dilakukan dengan memanaskan atau memanggang makanan secara bersamaan. Energi yang dikeluarkan oleh oven akan lebih sedikit daripada memanaskan secara terpisah.
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

