Perawatan Aman untuk Ibu Saat Muncul Jerawat Setelah Melahirkan

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 21 Januari 2020 10:01
Perawatan Aman untuk Ibu Saat Muncul Jerawat Setelah Melahirkan
Melakukan perawatan rutin rumah tetap harus dilakukan dan cukup aman bagi bayi.

Dream - Kondisi kulit setelah melahirkan pada beberapa ibu sangat jauh berbeda dari sebelumnya, terutama kulit wajah. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah jerawat. Bukan hanya di wajah, tapi juga leher dan punggung.

Kondisi ini tentunya sangat mengganggu. Jerawat memang cenderung tumbuh setelah persalinan. Hal ini karena selama hamil, kadar progesteron yang tinggi membuat kulit jadi sangat berminyak.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan munculnya jerawat. Setelah melahirkan, karena perubahan kadar hormon, kulit pun bisa berjerawat meski selama kehamilan sebelumnya tak pernah berjerawat.

Untuk melakukan perawatan, ibu kerap khawatir karena masih menyusui dan takut obat jerawat akan berdampak buruk pada bayi. Sebenarnya, melakukan perawatan rutin rumah tetap harus dilakukan dan cukup aman bagi bayi.

 

1 dari 5 halaman

Lakukan langkah berikut

Lakukan langkah berikut © Dream

Ada empat langkah untuk meredakan kulit berjerawat setelah melahirkan yang aman bagi bayi. Layak dicoba di rumah! Simak langkah mudahnya.

1. Bersihkan wajah dengan pembersih wajah bertekstur lembut (mild cleanser) dua kali sehari. Setidaknya setiap kali selesai mandi pada pagi dan sore hari, wajah perlu dibersihkan secara rutin.

2. Gunakan pelembap bebas minyak (oil free). Pilih pelembap yang ringan untuk dipakai pada pagi dan malam hari. Menjaga kelembapan kulit setelah melahirkan penting dilakukan untuk menjaga kulit tetap kenyal dan bersinar. Gunakan krim mata khusus untuk mengatasi mata panda atau mata sembap.

 

2 dari 5 halaman

Eksfoliasi

Eksfoliasi © Dream

3. Gunakan scrub wajah seminggu sekali. Pilih scrub dengan butiran yang halus untuk merawat wajah berjerawat. Eksfoliasi atau mengangkat sel-sel kulit mati bantu mengatasi jerawat sekaligus menyamarkan bercak-bercak hitam pada kulit.

4. Sebaiknya gunakan produk kecantikan dan perawatan wajah dari bahan alami seperti aloe vera dan eukaliptus. Jika kondisi jerawat cukup perah, bisa konsultasi dengan dokter agar mendapat obat yang aman bagi ibu menyusui.

Laporan Endah Wiajayanti/ Sumber: Fimela.com

3 dari 5 halaman

Cegah Munculnya Bercak Hitam di Kulit Saat Hamil

Cegah Munculnya Bercak Hitam di Kulit Saat Hamil © Dream

Dream - Beberapa ibu hamil mengeluhkan munculnya bintik atau noda hitam di wajah hingga leher saat hamil. Kondisi ini dikenal dengan nama melasma atau chloasma. Awalnya bintik berwarna abau-abu, tapi lama kelamaan jadi kehitamaan.

Melasma ini bisa muncul di hidung, dagu, bibir atas, dan pipi. Beberapa juga kerap terlihat di lengan bawah, dada, dan leher yang terpapar matahari. Ada kecenderungan kehamilan memicu munculnya melasma.

Mengapa demikian? Dikutip dari MomJunction, dalam penelitian yang dipublikasi di Journal Kroasia Collegium Antropologicum, melasma mempengaruhi sekitar 50% hingga 70% ibu hamil.

 

4 dari 5 halaman

Zat Melanosit

Zat Melanosit © Dream

Peningkatan kadar estrogen, progesteron, dan hormon perangsang melanosit (MSH) pada trimester ketiga diketahui dapat memicu melasma. Melasma bukanlah kondisi yang menyakitkan dan tidak menyebabkan komplikasi kehamilan.

Noda hitam kemungkinan muncul karena zat melanosit kulit menghasilkan warna yang berlebih. Mereka yang memiliki kulit lebih gelap cenderung lebih berisiko mengalami melasma karena melanosit bekerja lebih aktif.

 

5 dari 5 halaman

Kondisi yang Memicu Kemunculan Melasma

Kondisi yang Memicu Kemunculan Melasma © Dream

Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil lebih berisiko mengalami melasma. Antara lain paparan sinar UV (Ultraviolet) dari matahari, karena akan merangsang produksi melanosit.

Kondisi ini mungkin memburuk selama musim panas. Untuk itu, selalu gunakan tabir surya saat keluar rumah. Cari yang formulanya ringan, aman bagi ibu hamil dan mengandung sun protection formula (SPF) minimal 30.

Ketidakseimbangan hormon juga salah satu pemicu melasma. Peningkatan kadar hormon seperti estrogen, progesteron, dan MSH pada trimester ketiga cenderung memicu gejala melasma pada ibu hamil. Faktor lainnya termasuk riwayat genetik, produk perawatan kulit, obat-obatan, kehamilan kembar, dan usia ibu yang lebih tua.

Beri Komentar