Dream - Kebanyakan orang mengira bahwa tumbuh kembang bayi bergantung pada kualitas kandungan dan nutrisi dari sang ibu selama masa mengandung. Padahal, pola makan ayah pra-konsepsi juga sangat berpengaruh pada kualitas sel sperma.
Nantinya sel sperma akan membuahi sel telur dan menjadi janin setelah proses pembuahan. Konsepsi sendiri adalah tahap ketika sel sperma membuahi sel telur. Artinya, pra-konsepsi adalah tahap sebelum konsepsi antara sel sperma dan sel telur terjadi.
Bukan tanpa alasan pola makan ayah berpengaruh terhadap kualitas sperma. Sebuah studi di Munich membuktikan bahwa pola makan dan kesehatan ayah sebelum pembuahan sel telur bukan hanya berpengaruh pada keberhasilan pembuahan tapi dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang anak.
Penelitian yang diambil dari data LIFE Child yang mencakup 3 ribu keluarga menunjukkan bahwa berat badan ayah sebelum pembuahan punya pengaruh terhadap berat badan bayi dan kerentanan penyakit metabolisme.
Peneliti juga melakukan percobaan lanjutan ke spesies tikus. Dalam penelitian ini, tikus-tikus yang dijadikan objek percobaan dibagi menjadi dua kelompok. Tikus sudah terbagi dua kelompok ini diberikan makanan normal dan makanan tinggi lemak.
Hasilnya, tikus yang diberi makanan tinggi lemak mengalami perubahan di epididimis, yaitu tempat sperma diproduksi. Tikus dalam kelompok ini punya risiko keturunan yang memiliki kecenderungan lebih besar terhadap penyakit metabolik.
Belum puas terhadap hasilnya, tim peneliti kemudian melakukan penelitian lebih detail. Kali ini, penelitiannya langsung dilakukan terhadap sel sperma manusia. Para ilmuwan tersebut menemukan adanya mt-tsRNA (fragmen tRNA mitokondria) dari sperma orang yang makan makanan tinggi lemak. Temuan ini secara signifikan mempengaruhi ekspresi gen pada embrio awal, yang juga berpengaruh terhadap perkembangan dan kesehatan embrio.
“Hasil kami menunjukkan bahwa perawatan kesehatan preventif bagi calon ayah harus mendapat perhatian lebih dan program harus dikembangkan untuk tujuan ini, terutama yang berkaitan dengan pola makan. Hal ini dapat mengurangi risiko penyakit seperti obesitas dan diabetes pada anak-anak,” kata Dr. Raffaele Teperino, ketua kelompok penelitian.
Selain memperhatikan pola makan ayah sebelum tahap konsepsi, kesehatan dan tumbuh kembang bayi juga tentunya bergantung pada banyak faktor lain. Faktor tersebut di antaranya adalah pola makan ibu selama mengandung, pola makan dan gaya hidup anak ketika balita, serta tingkat kebahagiaan anak.
Laporan: Salma Rihhadatul Aisy/ Sumber: The Bump
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik