Kakak Beradik (Foto: Shutterstock)
Dream - Urutan lahir di keluarga tanpa disadari berperan besar dan pekembangan psikologis seseorang. Misalnya, ada watak dan kecenderungan tertentu pada anak pertama, kedua atau anak bungsu.
Selama ini anak sulung dikenal sebagai pelindung keluarga dan memiliki jiwa kepemimpinan, sedangkan anak bungsu dikenal sebagai anak yang manja. Lalu, bagaimana dengan anak kedua atau anak tengah?
Menurut Frank J. Sulloway, PhD, penulis buku Born to Rebel dalam laman Prevention, anak kedua atau anak tengah cenderung memiliki kepercayaan diri (self-esteem) yang rendah dibandingkan kakak atau adiknya.
Hal ini biasanya disebabkan anak pertama akan memperoleh rasa antusias dan perhatian yang jauh lebih besar. Sementara anak yang paling kecil atau bungsu cenderung lebih dilindungi. Sementara anak kedua kerap merasa tak mendapat perhatian yang cukup.
Menurut Catherine Salmon, Ph.D., seorang profesor psikologi dari University of Rendlands, justru keadaan keluarga yang seperti itu yang akan membentuk kelebihan dan keahlian si anak tengah. Mengapa?
Anak tengah cenderung lebih bahagia dan dapat menjalin hubungan asmara yang romantis serta bertahan lama. Hal ini karena asa empati serta kemampuannya dalam bernegosiasi membuat mereka bisa mendapatkan hubungan asmara yang ideal. Baca penjelasan selengkapnya di Diadona.id.
Dream - Hubungan kakak beradik merupakan hubungan 'panas dingin'. Ada kalanya mereka begitu akrab tapi di lain hari hubungan bisa menjadi sangat sengit.
Pemicunya bisa karena hal kecil atau pun persaingan. Sebagai orangtua, kita kerap kali bingung dengan situasi ini. Tentunya kita ingin si kakak dan adiknya selalu akur.
Sayangnya, maksud hati melerai, kadang malah membuat pertengkaran semakin besar. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk 'mendinginkan' suasana. Apa saja?
Buat si kakak perhatian pada adiknya
Kerukunan kakak dengan adik kuncinya berada pada anak yang lebih tua. Saat dia bisa lebih mengalah atau memberi perhatian lebih, si adik lama-lama akan paham dan menurunkan tensinya sendiri. Orangtua bisa memancing munculnya sifat ini dengan membuat kakak membawakan kue untuk adiknya atau meminta si adik untuk sesekali mengalah kepada kakaknya.
Ini adalah salah satu kesalahan umum yang dilakukan orangtua. Membandingkan satu anak dengan anak lain. Maksudnya mungkin baik, untuk memberi teladan dari orang terdekat, dalam hal ini saudara kandungnya. Namun maksud ini seringkali ditangkap sebagai bentuk keberpihakan orang tua pada salah satu anak saja. Hal ini justru akan membuat hubungan keduanya semakin panas.
Saat anak sedang berdebat, orangtua sebaiknya menjauh atau mengawasi saja. Turut serta dalam perdebatan mereka kadang akan membuatnya semakin runyam.
Biarkan mereka berusaha menyelesaikan masalah berdua. Masuklah dalam perdebatan saat mereka berdua meminta bantuan atau saat perdebatan mulai bergerak ke arah yang kurang baik seperti mulai adu fisik.
Selengkapnya baca di Diadona.id
Advertisement
5 Tips Memilih Sabun Wajah untuk Pria, Jangan Sampai Salah
Misi Prilly Latuconsina Lewat Komunitas Generasi Peduli Bumi
Anak SMA Perlihatkan Bekal Steak Wagyu yang Disiapkan Ibu, Netizen: MBG Auto Minder
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas 2025: Panggung Inspiratif Penuh Haru dan Inovasi Pelaku Usaha Lokal
Hypophrenia, Kondisi saat Seseorang Mendadak Sedih Tanpa Alasan
Belajar Ilmu Perencanaan Keuangan dengan Komunitas Cerita Uang
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Anak Muda Perlu Waspada, Varises Bukan Sekadar Masalah Penampilan Menurut Indonesian Vein Center
Futuristik Abis! Penampakan Riyadh Metro di Arab Saudi yang Telan Biaya Rp364 Triliun
Misi Prilly Latuconsina Lewat Komunitas Generasi Peduli Bumi