Ini Alasan Kenapa Bayi di Bawah 6 Bulan Tidak Boleh Diberi Makan Pisang

Ini Alasan Kenapa Bayi di Bawah 6 Bulan Tidak Boleh Diberi Makan Pisang

" /> © Dream

© Dream

Dream - Sebagai orang tua, kita selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk buah hati kita. Termasuk dalam memberikan asupan gizi pada si kecil.

© Dream

Pisang, dengan rasa manis alaminya, sering dianggap sebagai camilan sehat yang mudah diberikan kepada bayi. Namun, ada alasan kuat mengapa pemberian pisang kepada bayi di bawah usia 6 bulan dilarang.

Risiko Benzoar dan Gangguan Pencernaan

Dikutip dari Liputan6.com, Titis Prawitasari, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi & Penyakit Metabolik IDAI, memperingatkan bahwa pemberian pisang pada bayi di bawah 6 bulan dapat menyebabkan terbentuknya benzoar.

Benzoar adalah massa makanan yang tidak dapat dicerna yang terbentuk di saluran pencernaan. 

© Dream

" Jadi dia menutup saluran cerna. Jadi ada sumbatan gitu ya," tutur Titis.

Kondisi ini bisa sangat berbahaya, menyebabkan sumbatan pada saluran cerna yang memerlukan intervensi medis.

Risiko Tersedak

Selain risiko benzoar, bayi yang terlalu muda belum memiliki kemampuan yang baik untuk mengunyah dan menelan makanan padat.

Tekstur pisang yang terlalu kasar dan solid bisa membuat bayi tersedak. Ini sangat berbahaya karena saluran napas bayi yang kecil bisa mudah tersumbat.

Bisa Memicu Infeksi

Titis juga mencatat bahwa beberapa ibu mencoba memberikan pisang dengan cara mengunyahnya terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada bayi.

Praktik ini bisa berbahaya karena ada kemungkinan terjadi transfer infeksi dari ibu kepada bayi. 

Bayi yang berusia di bawah 6 bulan belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang matang, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

6 Bulan Sebaiknya Diberikan ASI Eksklusif

Bayi di bawah usia 6 bulan sebaiknya hanya diberikan ASI Eksklusif. Kemampuan bayi di usia tersebut baru mengisap dan menelan. Belum bisa mengunyah, termasuk pisang yang sering dianggap lunak dan tak berbahaya.

Jika dengan segala upaya ASI ibu tidak bisa keluar, bisa diberikan susu formula khusus dengan lebih dulu konsultasi dengan dokter spesialis anak.

Sumber: Liputan6.com.