Pemeriksaan Kehamilan/ Foto: Shutterstock
Dream - Selama kehamilan, ibu sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap bulannya. Hal ini agar jika terdapat masalah bisa terdeteksi secepat mungkin dan dokter bisa melakukan perawatan lebih cepat sehingga janin dan ibu selalu dalam keadaan sehat hingga persalinan.
Pemeriksaan bisa dilakukan dengan ultrasonografi (USG), darah, hingga tes lainnya. Salah satu kelainan yang bisa diketahui dari pemeriksaan ini adalah down syndrome, yang sangat membuat khawatir para orangtua.
Ada pemeriksaan khusus untuk mengetahui kondisi janin apakah ada mengalami gangguan down syndrome atau tidak. Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan ini, yaitu ketika usia kehamilan 11-13 minggu. Hal ini dijelaskan oleh dr. Yassin Bintang, spesialis obstetri dan ginekologi, di akun Instagramnya @yassinbintang.
" Waktu terbaik skrining down syndrome dengan menggunakan USG adalah di usia kehamilan 11-13 minggu, 6 hari. Dengan mengamati bagian pundak janin, pemeriksaan ini dapat memberikan detection rate 70-80%. Pemeriksaan ini disebut “ NT Scan”. Apabila ditambah dengan pemeriksaan lab hCG dan Papp-A, maka detection ratenya mendekati 90 %. Namun Papp-A tidak tersedia di Indonesia," ungkap dr. Yassin.
Ada juga pemeriksaan tambahan yang bisa dilakukan, yaitu NIPT, merupakan deteksi kromosom janin melalui sample darah ibu. Untuk akurasi NIPT, ini menurut dr. Yassin dapat mencapai 99,9% dalam hal deteksi down syndrome.
" NIPT dapat dikerjakan mulai usia 10 minggu s/d 24 minggu," ungkapnya.
Bagi ibu hamil, dr. Yassin memperingatkan jangan sampai melewatkan USG trimester pertama pada usia 11-13 minggu. Untuk pemeriksaan NIPT sifatnya lebih opsional jika ada faktor risiko atau dokter melihat adanya indikasi.
" Bilamana ditemukan suatu kecurigaan atau ada faktor risiko misalnya usia ibu > 35 tahun, atau adanya riwayat down syndrome sebelumnya, atau berdasarkan hasil diskusi dengan dokter," tulis dr. Yassin.
Dream - Olahraga ringan sangat dianjurkan pada ibu hamil di tiap trimester. Tubuh yang tetap aktif selama hamil akan sangat membantu kelancaran peredaran darah. Juga menguatkan otot serta meredakan stres serta kecemasan yang kerap dialami ibu hamil.
Biasanya, ibu hamil olahraga dengan berjalan kaki, berenang, yoga khusus ibu hamil atau senam hamil. Ada lagi olahraga yang sangat dianjurkan untuk ibu hamil di usia kehamilan trimester kedua dan ketiga, yaitu dance for pregnancy (DFP).
Bidan Tantri, seorang bidan profesional lewat akun Instagramnya @tantrimaharanisetyorini, membuat video gerakan DFP yang bisa dilakukan ibu hamil di rumah. Cocok untuk ibu hamil yang suka dance dan musik seru.
" Dance For Pregnancy gak hanya bergerak untuk menari, namun ada beberapa gerakan yang dibuat khusus untuk melatih panggul sebelum bersalin hingga membantu optimalisasi posisi janin," ungkapnya.
Bila dilakukan rutin akan sangat berdampak positif bagi kesehatan ibu dan janin. Seperti membuat mood ibu jadi lebih happy sehingga lebih menikmati momen kehamilan, lalu membuat ibu lebih memiliki power agar saat persalinan bisa mengejan dengan optimal dan tak mudah lelah.
Gerakan dance for pregnancy juga membantu mengurangi rasa pegal. Ibu hamil biasanya ototnya mudah tegang dan lelah karena hormon dan pertambahan berat janin.
" Dance for pregnancy membantu relaksasi panggul sehingga mengurangi ketidaknyamanan selama hamil," ungkapnya.
Bagi ibu yang berikhtiar untuk menjalani persalinan normal, gerakan dance for pregnancy juga membantu janin turun ke panggul. Hal ini akan sangat membantu proses persalinan pervaginam atau normal.
Lihat saja gerakan yang dicontohkan Bidan Tantri berikut, bisa diikuti di rumah. Sebelum olahraga, pastikan kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat, bisa juga konsultasi dulu dengan dokter atau bidan untuk memastikan. Selamat olahraga!
Lihat postingan ini di Instagram
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya