9 Pecatur Muda Indonesia Uji Kemampuan di Filipina

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 9 Desember 2018 16:44
9 Pecatur Muda Indonesia Uji Kemampuan di Filipina
Mereka akan berlaga melawan sejumlah pecatur dunia.

Dream - Sembilan orang pecatur muda anggota Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) berangkat ke Filipina. Mereka akan berlaga di Continental Chess Championship 2018 di Makati pada 9-19 Desember 2018.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem, mengatakan ajang ini merupakan kesempatan bagi para pecatur muda untuk menguji kemampuan. Mereka akan berhadapan dengan atlet profesional dari berbagai negara, salah satunya China.

" Pecatur China tentunya masih menjadi yang terkuat di dalam ajang kali ini. Mereka mengirimkan pecatur Super Grandmaster Wang Hao (2730) dan Wei Yi (2828) yang merupakan unggulan pertama dan kedua dalam ajang pertarungan perorangan ini," ujar Kristianus, melalui keterangan tertulis diterima Dream, Minggu 9 Desember 2018.

Kristianus mengatakan sembilan pecatur Indonesia terdiri dari lima pria dan empat wanita. Pecatur pria yang dikirim di ajang bergensi ini yaitu GM Susanto Megaranto, IM Novendra Priasmoro, IM Sean Winshand Cuhendi, IM Yoseph Theofilus Taher, dan FM Mohamad Ervan.

Sedangkan pecatur wanita yaitu WGM Medina Warda Aulia, WIM Dewi Ardhiani, WIM Dita Karenza dan WFM Aay Aisyah Anisa. Semuanya adalah atlet binaan Percasi.

" Menghadapi lawan-lawan berat dari Asia, Indonesia menurunkan beberapa pecatur andalan dan berpotensi baik untuk berkompetisi putra ataupun putri," ucap Kristianus.

Pemberangkatan para pecatur kali ini mendapat dukungan dari JAPFA. Ini merupakan kali kedua JAPFA turut terlibat dan memberikan dukungan bagi perkembangan atlet catur Indonesia.

" JAPFA bercita-cita untuk melahirkan pecatur Indonesia yang mampu menorehkan prestasi gemilang di tingkat Internasional," ujar Head of Social Invesment JAPFA, R Artsanti Alif.

" Komitmen sepanjang tahun 2018 ini merupakan komitmen JAPFA untuk berinvestasi pada investasi prestasi Indonesia di masa datang," ucap dia.

Lebih lanjut, Artsanti mengatakan China belum memiliki prestasi pada dua dekade lalu. Untuk bidang catur, China dulu jauh tertinggal dari negara-negara kawasan Balkan dan eks-Uni Soviet.

Tetapi, China cepat mengejar ketertinggalan hingga mencapai posisi teratas dunia saat ini. Semangat ini harus menjadi contoh bagi atlet Indonesia.

" Bagi Indonesia, cita-cita sebagai juara dunia tentunya masih membutuhkan perjuangan panjang. Sebuah perjuangan berat tetapi bukanlah sebuah perjuangan yang mustahil," kata Artsanti.

Beri Komentar