Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Para ulama bersepakat 10 hari awal Dzulhijjah adalah momen-momen sangat istimewa. Di hari-hari ini, keberkahan Allah tersebar di muka bumi dan mudah sekali didapat.
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sholeh di hari-hari ini. Sebab, 10 hari di awal Bulan Haji adalah waktu yang sangat disukai Allah SWT.
Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, " Tidak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini."
Hadis di atas menyebutkan 10 hari. Umat Islam bisa melakukan banyak sekali amal sholeh, salah satunya puasa.
Meski disebutkan 10 hari namun sebenarnya adalah sembilan hari. Ini karena tanggal 10 Hijriah adalah Idul Adha yang dilarang berpuasa sebab merupakan hari raya.
Sedangkan dalam hadis lain, diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda melakukan amal sholeh di hari-hari awal Dzulhijjah sangat disukai Allah, bahkan jauh lebih baik dari jihad.
Untuk melaksanakan puasa sunah awal Dzulhijjah terlebih dulu harus ada niat. Sebagaimana puasa sunah lain, niat ini bisa dibaca baik di malam hari sebelumnya maupun di hari setelah terbitnya fajar.
Nawaitu shauma syahri dzilhijjah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya,
" Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala."
Dream - Zulhijah merupakan satu dari empat bulan utama dalam Islam di luar Ramadan. Salah amalan yang dianjurkan dilakukan di bulan ini adalah puasa sunnah Zulhijah terutama di hari-hari awalnya.
Keutamaan awal Zulhijah dijamin oleh Allah SWT dalam Surat Al Fajr ayat 1 dan 2. Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, dan sejumlah ulama klasik hingga kontemporer mengakui hari-hari awal Zulhijah mengandung keutamaan.
Ayat tersebut dikuatkan oleh hadis riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas.
" Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadis marfu', Rasulullah Muhammad SAW bersabda, " Tidak ada hari-hari di mana amal sholeh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini (maksudnya sepuluh hari Zulhijah)." Kemudian para sahabat bertanya, " Dan bukan pula jihad, ya Rasulallah?" Rasul lalu menjawab, " Dan tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tak lagi membawa apa-apa."
Hadis di atas menunjukkan keutamaan beramal sholeh di awal-awal bulan. Demikian pula di awal Zulhijah.
Sementara, bagaimana para ulama memandang puasa sunah di hari-hari awal Zulhijah?
Dikutip dari NU Online, terdapat penekanan Rasulullah pada ibadah di 9 hari awal Zulhijah. Penenakan itu pada pelaksanaan puasa sunah di tanggal 9 Zulhijah, yang lazim dikenal dengan Puasa Arafah.
Puasa ini disunahkan bagi umat Islam yang tidak melaksanakan haji. Sedangkan mereka yang berhaji tidak mendapat kesunahan tersebut karena Rasulullah juga tidak menjalankannya ketika sedang haji.
Imam An Nawawi dalam kitabnya Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab memberikan penjelasan demikian.
" Pengarang kitab (Al-Muhadzab) berkata, 'Dan disunahkan bagi selain orang yang berhaji untuk puasa pada hari Arafah, karena mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Qatadah, dia berkata. " Berkata Rasulullah SAW, 'Puasa hari Asyura' bisa menghapus dosa selama setahun. Puasa hari Arafah menghapus dosa dua tahun. Setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang."
Sedangkan terkait dengan puasa tanggal 1-9 Zulhijah, dihukumi sunah berdasarkan keumuman hadis Rasulullah. Sehingga, dapat dimaknai puasa sunah merupakan sebagian amalan yang bisa dikerjakan selain memperbanyak sholat sunah atau baca Alquran maupun sedekah di hari-hari tersebut.
Sedangkan Puasa Arafah merupakan kesunahan yang lebih khusus. Setelah amalan ini mulai tanggal 10 hingga 13 Zulhijah, umat Islam tidak boleh melaksanakan puasa karena masuk hari Tasyrik.
Sumber: NU Online.
Dream - Puasa Senin banyak dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia. Dalam Islam, senin memang bukan hanya hari biasa. Di hari ini banyak keberkahan dan peristiwa penting terjadi.
Setiap Senin, Rasulullah Muhammad SAW punya kebiasaan melaksanakan puasa. Dalam salah satu hadisnya, kebiasaan itu dijalankan Rasulullah karena Senin adalah hari kelahiran Rasulullah.
Dalam riwayat lain, Rasulullah juga menyebut Senin adalah hari diangkatnya amal. Seperti disebutkan dalam hadis riyawat Turmudzi, Senin dan Kamis adalah dua hari saat amal diperlihatkan kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda, " Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa."
Hadis ini kemudian menjadi dasar disyariatkannya puasa sunah Senin dan Kamis.
Pelaksanaan puasa sunah Senin dan Kamis tidak berbeda dengan puasa kebanyakan. Apalagi dengan puasa fardlu Ramadan.
Bedanya, puasa sunah bisa dijalankan dengan niat dilafalkan tidak hanya di waktu malam. Berniat puasa sunah saat fajar sudah terbit pun dibolehkan.
Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatal lillahi ta'ala
Artinya,
" Saya niat puasa pada hari Senin, sunah karena Allah Ta'ala."
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN