Pengecekan Virus Corona Di Bandara (Foto: Merdeka.com)
Dream - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membagikan sejumlah kabar palsu mengenai virus corona, Covid-19.
Terdapat 158 kabar palsu sejak 6 Mei 2019 hingga 3 Maret 2020. Berikut lima informasi palsu mengenai virus corona.
1. Tisu Basah Dapat Gantikan Masker
Beredar informasi di Facebook mengenai seorang perempuan yang memperagakan tisu basah sebagai pengganti masker. Wanita berbaju hijau tersebut mengklaim tisu basah dapat mencegah penularan virus corona baru.
Informasi tersebut dibantah oleh Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi Kemenkes RI Busroni. Kepada Medcom.id, dia mengatakan bahwa penggunaan tisu basah untuk mencegah penyebaran virus Corona adalah keliru.
Busroni juga menegaskan, penggunaan tisu basah justru akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit yang dengan tidak sengaja bisa terhirup.
Faktanya, tisu basah yang memiliki kandungan alkohol hanya berfungsi membersihkan area pada kulit yang rentan terkontaminasi.
2. Biaya Tes dan Pengobatan Corona Tidak Dijamin BPJS
Beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa di Indonesia biaya tes dan pengobatan virus corona berbayar, karena tidak di jamin BPJS.
Faktanya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah memastikan bahwa biaya perawatan medis bagi pasien corona virus ditanggung sepenuhnya dari anggaran di
Kementerian Kesehatan.
Dilaporkan Warta Ekonomi, di mengatakan Kementerian Kesehatan memiliki anggaran untuk kondisi khusus seperti pasien yang terinfeksi virus corona.
Hal ini ditetapkan pada 4 Februari 2020 lalu dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang penetapan infeksi virus Corona sebagai penyakit dapat
menimbulkan wabah dan penanggulangannya oleh Menteri Kesehatan.
Beredar pesan berantai di Whatsapp yang menyebutkan bahwa ada tiga orang mahasiswa asal Bali dan sedang berada di Yogyakarta yang positif terjangkit virus corona.
Faktanya, dilaporkan Suara.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Yogyakarta, Pembayun Setyaning Astutie yang menjabat sebagai Kepala Dinkes DIY memastikan pesan
berantai tersebut adalah hoaks.
Dia menjelaskan bahwa terkait tiga mahasiswa asal Bali yang terjangkit virus corona tidaklah benar. Meski menjadi kabar hoaks, Pembayun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan diri dalam mencegah virus
tersebut.
Beredar sebuah pesan di media sosial yang memberikan informasi tentang tes sederhana untuk mengenal virus Corona dalam sepuluh detik tanpa urusan ke dokter atau laboratorium.
Dilansir dari Kompas.com Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
Menurut Faqih, tes deteksi virus Corona yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi oleh WHO adalah tes PCR Litbangkes. Seperti diketahui, tes PCR telah dilakukan Litbangkes sejak 1 Februari 2020 lalu. Hasil dari tes tersebut dapat diketahui dalam waktu kurang dari 12 jam sejak sampel diterima.
Pesan berantai yang menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan peringatan terkait 6 Kota besar yang menjadi zona kuning virus Corona di Indonesia beredar di media sosial. Kota-kota yang termasuk dalam zona kuning tersebut adalah Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Bali, dan Manado.
Setelah ditelusuri Kumparan.com, ditemukan fakta bahwa informasi tersebut adalah tidak benar. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono yang memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Anung menegaskan bahwa Kemenkes tidak pernah mengeluarkan zona kuning perihal kewaspadaan atau kedaruratan Covid-19.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR