Sumber: Ancient Origins
Para elit dan penguasa Mesir kuno mendirikan piramida mewah, makam megah, serta kuil spektakuler untuk memastikan kenyamanan roh mereka di kehidupan setelah mati.
Sumber: Ancient Origins
Pembangunan dimulai dengan sudut kemiringan sekitar 60 derajat, namun retakan mulai muncul. Sebagai respons, arsitek memodifikasi sudut menjadi 43,9 derajat, menciptakan bentuk unik yang dikenal sebagai Piramida Bengkok.
Mereka berpendapat bahwa bentuknya mencerminkan gundukan penciptaan atau bahkan pembagian wilayah Mesir menjadi Mesir Hulu dan Mesir Hilir.
Tetapi, kendala serius pada konstruksi Piramida Bengkok menyebabkan proyek itu dihentikan, dan Sneferu perintahkan pembangunan piramida kedua, yang sekarang disebut Piramida Merah atau Piramida Utara.
Dalam kesempatan ini, para perancang memutuskan untuk menggunakan sudut kemiringan 43 derajat, dan hasilnya adalah piramida setinggi 104 meter yang menakjubkan.
Piramida ini mengandung makna keagamaan yang mendalam, dengan puncaknya dilapisi dengan batu emas yang dirancang untuk menangkap sinar matahari pertama, diyakini memiliki kekuatan untuk memulihkan jiwa firaun di kehidupan setelah mati.
Sneferu perintahkan puls pemakaman keluarga kerajaan di sekitar piramida, sehingga mereka dapat berbagi kehidupan setelah mati yang penuh cahaya matahari.
Tetapi, Khufu, putra Sneferu, memutuskan memakamkan dirinya di Giza, salah satu situs pemakaman terkenal di dunia. Sekitar 700 tahun setelahnya, Dahshur terlupakan, dan hanya piramida Sneferu yang mencolok di lanskap.
Sumber: Ancient Origins