Bupati Bogor Ade Yasin (Instagram @ademunawarohyasin)
Dream - Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan kebijakan pengetatan protokol kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Kebijakan ini berlaku mulai 21 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.
Kebijakan yang tertuang dalam Seruan Bupati Bogor Nomor: 423/COVID-19/Sekret/XII/2020 ditandatangi Bupati Ade Yasin pada 20 Desember 2020 memuat sejumlah ketentuan. Seperti imbauan agar masyarakat tetap di dalam rumah kecuali untuk kegiatan yang sifatnya mendasar dan atau mendesak.
Protokol kesehatan wajib dijalankan setiap orang termasuk pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum yang beraktivitas selama libur Natal dan Tahun Baru. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun dan membatasi aktivitas di keramaian.
" Khusus bagi wisatawan yang akan berkunjung ke tempat wisata dan/atau menginap di hotel/resort/cottage di wilayah Kabupaten Bogor agar menunjukan hasil Rapid Tes Antigen yang masih berlaku paling lama 3 x 24 jam sebelum kedatangan," demikian seruan tersebut.
Selain itu, Ade melarang perayaan momen pergantian tahun baik di dalam maupun luar ruangan. Juga tidak membolehkan penggunaan atau penjualan petasan, kembang api, serta terompet.
Setiap pelanggaraan baik yang dilakukan perorangan, pelaku usaha, pengelola maupun penyelenggara atau penanggung jawab tempat maupun fasilitas umum akan dikenakan sanksi tegas.
" Khusus pada tanggal 24 Desember 2020 sampai dengan 27 Desember 2020 dan tanggal 31 Desember 2020 sampai dengan 3 Januari 2021, bagi individu/keluarga mengurangi aktivitas di luar rumah, kecuali untuk melaksanakan kegiatan ibadah, pemenuhan kebutuhan mendasar dan/atau mendesak serta pelaku usaa menerapkan operasional paling lama sampai dengan pukul 19.00 WIB," demikian seruan tersebut.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito kembali mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan bahkan saat sudah divaksin nanti. Vaksin, kata Wiku, belum tentu memberikan perlindungan 100 persen.
" Dengan adanya vaksin tidak serta merta perlindungan lainnya kita tinggalkan, karena bisa saja nanti bobol," ujar Wiku.
Wiku mengatakan terdapat kecenderungan pada masyarakat yang menganggap Covid-19 selesai dengan munculnya vaksin. Padahal, kondisi itu belum terjadi di belahan dunia manapun.
Masyarakat harus melihat vaksin sebagai salah satu tameng untuk melindungi tubuh. Sehingga diperlukan perlindungan berlapis.
" Jadi kita harus punya perlindungan berlapis dan vaksin merupakan salah satu perlindungan," kata dia.
Upaya perlindungan juga perlu dilakukan dengan olahraga secara teratur. Juga istirahat yang cukup agar sistem imun tubuh meningkat.
" Olahraga jangan ditinggalkan meskipun sudah ada vaksin," ucap dia.
Lebih lanjut, Wiku berharap pengalaman 10 bulan masyarakat berjuang melawan pandemi Covid-19 dengan penerapan kebiasaan protokol kesehatan terus dilakukan secara kontinu dan kolektif.
" Itu adalah proses belajar yang lama dan harusnya masyarakat sudah pintar dan terbiasa," ucap Wiku, dikutip dari Covid19.go.id.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Kebutuhan sembako dan barang kebutuhan sehari-hari kerap memaksa kita untuk keluar rumah di masa pandemi. Baik pasar, swalayan atau supermarket. Biasanya, di pusat perbelanjaan, antrean untuk membayar begitu panjang.
Hal ini membuat kita cukup lama di dalam ruangan dengan banyak orang. Mungkin muncul ketakutan dan kekhawatiran kita tertular saat belanja. Bagaimana risikonya tertular Covid-19 jika kita belanja di supermarket dan mengantre?
Dikutip dari WebMD, menurut Elizabeth Hanes, seorang perawat profesional, salah satu cara virus dapat menyebar adalah melalui " kontak dekat" dengan jarak lebih dkurang dari 2 meter selama periode waktu yang berkelanjutan (15 menit atau lebih).
" Seperti banyak hal terkait Covid-19, pertanyaan sebenarnya bukanlah apakah mungkin tertular virus dengan cara ini, tetapi bagaimana kemungkinannya. Dan jawabannya adalah: mungkin tidak," kata Hanes.
Mengantre di supermarket kemungkinan besar tidak membuat kita berjarak dekat dengan seseorang selama lebih dari 15 menit. Itulah sebabnya banyak ahli menganggap belanja bahan makanan merupakan aktivitas berisiko rendah. Tentu saja, ini mengasumsikan bahwa setiap orang mengenakan masker dengan benar dan berjarak minimal 2 meter.
Jika khawatir tertular Covid-19 saat sedang mengantre, Sahabat Dream dapat melakukan tindakan pencegahan ekstra, seperti:
- Jaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter. Lebih jauh lebih baik.
- Usahakan pergi ke supermarket saat sepi
- Jangan berlama-lama dan mengobrol dengan kasir (ini adalah situasi utama yang dapat membuat kita berhubungan dekat dan bertatap muka dengan orang lain saat berbelanja)
- Jika harus berbicara dengan seseorang, jauhkan kepala agar tidak langsung menghirup napas saat dia berbicara
Tertular Covid-19 saat mengantre di dalam toko mungkin sangat kecil kemungkinannya, tetapi kita harus melakukan semua tindakan pencegahan untuk menghindari kemungkinan tersebut.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN