Cegah Trauma Akibat Perang, Ayah Ajak Putrinya Tertawa Setiap Kali Bom Meledak

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 18 Februari 2020 16:00
Cegah Trauma Akibat Perang, Ayah Ajak Putrinya Tertawa Setiap Kali Bom Meledak
Kondisi terburuk terjadi di kota tempat gadis itu tinggal.

Dream - Suriah menjadi area konflik berkepanjangan. Serangan bom kerap terdengar. Salah satu yang paling tersiksa dari keadaan tersebut adalah anak-anak. Di usia yang seharusnya menjadi waktu bermain diisi dengan suara ledakan. 

Kondisi perang juga memaksa orang tua untuk selalu ceria di hadapan buah hatinya. Berharap mereka tak trauma dengan keadaan kacau balau di negaranya.

Sebuah video yang diunggah akun jurnalis Mehmet Algan, @alganmehmett itu menunjukkan seorang ayah dari Idlib, Abdullah, mengajarkan putrinya Selva, 4 tahun, tertawa saat mendengar bom jatuh.

Permainan itu dia buat agar sang putri tak trauma. " Setiap saat suara (bom) itu datang, keluarga itu tertawa. Suriah merupakan gerakan lambat perjuangan umat manusia. Perlu batin yang besar," tulis Mehmet, The Independent Turki, diakses Selasa, 18 Februari 2020.

Video itu muncul setelah pemboman besar-besaran di Idlib. Salah satu benteng pertahanan yang dikuasai oposisi di Suriah, tempat tinggal ratusan ribu warga Suriah dan pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran lain untuk menetap di sana.

Sejak meningkatnya serangan Suriah terhadap Idlib di bawah Bashar al-Assad, banyak yang meninggalkan kota itu. Kondisi ini menggambarkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk dalam serangkaian krisis kemanusiaan dalam konflik sembilan tahun di Suriah yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang.

1 dari 4 halaman

Ini Videonya

2 dari 4 halaman

Traumanya Bocah Suriah pada Pesawat

Dream - Post Traumatic Symptom Disorder (PTSD) adalah salah satu gangguan kecemasan berlebihan setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis atau berbahaya.

Ketika dalam bahaya, ketakutan memicu perubahan dalam tubuh dalam waktu singkat untuk menghadapi atau melindungi diri dari ancaman itu. Respons fight or flight (lawan atau lari) adalah reaksi normal seseorang untuk melindungi dirinya dari bahaya.

Namun, bagi orang yang mengalami PTSD, reaksi ini tidak lagi berfungsi secara normal. Orang yang mengalami PTSD akan merasa tertekan dan ketakutan ekstrem bahkan jika mereka tidak lagi dalam situasi berbahaya.

Hal itulah yang dialami oleh seorang anak laki-laki Suriah yang menjadi pengungsi di Istanbul, Turki.

3 dari 4 halaman

Takut Mendengar Suara Pesawat Terbang

Dalam sebuah video yang dibagikan oleh pengguna Twitter, CocaLine, memperlihatkan seorang anak laki-laki yang diduga sebagai pengungsi Suriah yang tinggal di Turki.

Di video tersebut, dia terlihat sedang menunggu giliran untuk bermain ayunan bersama teman-temannya.

Tiba-tiba, terdengar deru suara pesawat melintasi di angkasa. Seorang pria berbahasa Arab terlihat berbicara dengan bocah Suriah itu.

Dia berbohong bahwa pesawat yang sedang lewat itu akan membombardir mereka.

4 dari 4 halaman

Ngacir

Tertipu oleh lelucon pria tersebut, bocah Suriah itu langsung lari terbirit-birit karena ketakutan.

Dia berusaha mencari perlindungan sementara teman-teman dan orang-orang di sekitar terlihat tertawa-tawa.

Netizen pun marah setelah melihat video tersebut. Mereka mengutuk tindakan pria itu yang memanfaatkan pengalaman buruk bocah Suriah sebagai bahan hiburan.

Sumber: Siakapkeli.my

Beri Komentar