Frustasi Tak Dapat Bantuan Medis, Pasien Virus Corona Bunuh Diri

Reporter : Sugiono
Selasa, 11 Februari 2020 17:48
Frustasi Tak Dapat Bantuan Medis, Pasien Virus Corona Bunuh Diri
Berharap kasus mereka cepat mendapat perhatian dan penanganan.

Dream - Pemerintah China memang telah mengirim ribuan dokter ke Wuhan, Provinsi Hubei, untuk menangani penduduk yang terinfeksi virus Corona. Negeri Tirai Bambu itu bahkan telah membangun dua rumah sakit darurat khusus untuk warga yang terinveksi virus Corona.

Namun rupanya upaya tersebut tidak cukup. Jumlah tenaga medis tak mampu menangani seluruh pasien, karena jumlahnya mencapai puluhan ribu orang. Sehingga, akses masyarakan untuk mendapatkan bantuan medis tetap terbatas.

Sejumlah warga Wuhan bahkan sampai putus asa karena belum juga mendapat perhatian petugas medis. Karena merasa frustasi, mereka beralih ke media sosial untuk meminta pertolongan.

Mereka berharap status yang mereka tulis di media sosial China, Weibo, bisa menarik perhatian petugas medis atau pihak terkait.

Dilansir oleh Asia One, topik tentang 'pasien pneumonia meminta bantuan' meningkat tajam di Weibo, dengan lebih dari 1.608 unggahan, 1,38 miliar tampilan dan 487.000 pengikut.

1 dari 6 halaman

Sia-Sia

Seperti yang dilakukan seorang wanita 30 tahun pada Senin kemarin, saat dia menandai topik itu di postingannya.

Dia meminta bantuan petugas medis untuk ayahnya yang telah mencoba bunuh diri setelah tertular penyakit virus Corona.

Wanita yang mengaku hanya sebagai Zhang mengatakan, ayahnya menderita demam pada 26 Januari dan diberi tahu bahwa ia menderita infeksi paru-paru pada 1 Februari.

Zhang mengaku telah mencoba segalanya untuk menemukan rumah sakit untuk ayahnya. Dia juga sudah menghubungi komunitas lokal, biro kesehatan, rumah sakit, dan bahkan walikota. Namun semuanya sia-sia.

2 dari 6 halaman

Coba Bunuh Diri

Akibat belum juga mendapat perawatan medis yang semestinya, ayah Zhang mencoba bunuh diri pada 5 Februari lalu.

" Ayah sudah tidak tahan, jadi dia memotong pergelangan tangannya malam itu. Tetapi berhasil diselamatkan oleh ibu saya," katanya.

Zhang menambahkan bahwa ayahnya memiliki beberapa masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan penyakit Parkinson.

Setelah mendapat tekanan masyarakat, ayah Zhang diuji dua hari kemudian di rumah sakit. Hasilnya positif terjangkit virus Corona.

Namun sayang rumah sakit yang mengujinya tidak bisa menerimanya karena tak punya cukup tempat tidur.

3 dari 6 halaman

Minta Bantuan Lewat Media Sosial

" Saya sudah menelepon setiap nomor yang bisa saya temukan tetapi mereka tidak bisa menyelesaikan masalah," katanya. " Akhirnya, saya tidak punya pilihan selain memasang posting di Weibo."

Zhang awalnya ragu-ragu untuk melakukannya karena situasi ayahnya tidak parah dan dia tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian.

Tetapi sekarang segalanya telah berubah. Ayah Zhang adalah satu dari sekitar 17.000 orang yang dikonfirmasi terjangkit virus corona sejak wabah dimulai pada bulan Desember 2019.

4 dari 6 halaman

Beredar Foto Kondisi Paru-Paru Diduga Pasien Terjangkit Virus Corona

Dream - Hasil pemindaian sinar X terhadap paru-paru seorang perempuan 33 tahun pengidap virus Corona Wuhan, mengejutkan banyak pihak. Dari hasil rontgen terlihat sisi paru-paru wanita yang terpapar 2019-NCoV itu menjadi buram.

Dilaporkan Siakapkeli, perempuan tersebut dirawat di sebuah rumah sakit di Lanzhou, China. Suhu tubuhnya mencapai 38,8 derajat Celcius dengan kondisi napas terdengar kasar setelah lima hari didera batuk.

Di pasien selam aini bekerja di Wuhan, Provinsi Hubei. Kota tersebut diduga menjadi penyebab asal virus 2019-nCoV.

Perempuan yang tak disebut namanya itu, didiagnosis terpapar virus Corona Wuhan setelah kandungan sel darah putihnya yang rendah.

5 dari 6 halaman

Ada Bercak Putih

Pemindaian menunjukkan bercak putih di sudut bawah paru-parunya. Ahli radiologi menyebutnya sebagai " kegelapan kaca tanah" dari ruang udara di paru-paru.

Bintik-bintik putih tampak lebih jelas pada rontgen kedua. Rontgen berlabel B diambil tiga hari setelah rontgen pertama.

 

6 dari 6 halaman

Lihat Fotonya

Gambar tersebut dipresentasikan sekelompok peneliti di Rumah Sakit Pertama Universitas Lanzhou ke Jurnal Radiology.

Ahli radiologi dari Universitas Thomas Jefferson, Paras Lakhani, tidak terlibat dalam penelitian ini, namun meneliti hasil rontgen tersebut.

Hasil rontgen paru-paru pengidap virus Corona Wuhan (Foto: Siakapkeli)

Hasil rontgen paru-paru pengidap virus Corona Wuhan (Foto: Siakapkeli)

Dia mengatakan, bahwa seandainya hasil rontgen itu diperbesar, itu akan terlihat seperti kaca yang buram.

Beri Komentar