Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Hajatan pernikahan di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah berubah jadi kesedihan dan kekhawatiran. Mempelai wanita berinisial L, 28 tahun, meninggal usai melaksanakan ijab kabul beberapa hari sebelumnya.
Tragisnya, ayah dan ibu dari L juga menyusul sang anak. Penyebabnya, satu keluarga ini terinfeksi Covid-19 dari hasil tes usap (swab test) PCR.
Kepala Desa Wonorejo, Edi Subagio, mengatakan akad nikah antara L dengan mempelai pria, AI, 29 tahun, berlangsung pada Sabtu, 24 Oktober 2020. Pasangan ini berencana menggelar resepsi ngunduh mantu di kediaman orangtua AI di Wonogiri, dikutip dari Merdeka.com
Mengingat kondisi kesehatan L terus menurun, rencana hajatan itu dibatalkan. L pun harus dilarikan ke RSUD dr Moewardi karena pingsan saat dalam perjalanan menuju Wonogiri.
L sempat dirawat intensif selama beberapa hari. Kemudian pada Kamis malam, 5 November 2020, L dinyatakan meninggal dunia.
Edi mengatakan L yang memiliki KTP dan berdinas di salah satu puskesmas di Jakarta Timur punya riwayat penyakit bawaan. Sebelum menikah, L sempat periksa ke dokter dan disarankan menjalani rawat inap.
Tetapi karena akan menikah, L tidak menjalankn saran tersebut. Dia tetap pulang ke Sragen dan melangsungkan pernikahan.
Setelah L meninggal, ayah dan ibunya mengalami penurunan kondisi kesehatan. Sang ibu dibawa ke RSUD Ngipang namun meninggal pada Jumat sore, 6 November 2020, sementara sang ayah meninggal pada Senin, 9 November 2020.
" Kalau yang pengantin itu punya riwayat penyakit asma. Kalau kedua orang tuanya itu punya penyakit gula. Tiga-tiganya itu terkonfimasi Covid-19," kata Edi.
Petugas kesehatan langsung melakukan tracing dan menjalankan swab test kepada 122 kontak pasien.
Dari jumlah tersebut 113 orang merupakan kontak dekat dan sembilan sisanya adalah perangkat desa.
Meski ratusan warga dan sebagian perangkat desa menjalani swab, mereka masih beraktivitas normal dan tidak ada penutupan akses. Tetapi untuk kegiatan hajatan, Edi menyatakan masih dilarang.
" Enggak ada penutup, cuma kita tekankan agar warga memakai masker. Untuk hajatan memang sekarang banyak mengajukan, kita larang, tidak boleh dulu. Kumpul-kumpul juga tidak boleh," kata dia.
Advertisement
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan