Dream - Tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan punya anak-anak yang lahir dalam kondisi memprihatinkan.

Tetapi bagi orang tua di Texas, Amerika Serikat, ini melahirkan anak dalam kondisi cacat. 

Anak sulung mereka menjadi penyintas dari kondisi yang disebut anencephaly. Ini adalah kondisi di mana otak dan tengkorak anak tidak terbentuk dengan baik.

Checotah Gordon, 25 tahun, mengatakan dia dan istrinya, Omobola, mengetahui tentang kondisi anak mereka, Ozzie Gordon, selama tahap awal kehamilan melalui CT Scan.

"Dokter spesialis menyarankan saya untuk melakukan aborsi. Tetapi saya tidak tega melakukannya dan mengambil risiko untuk melahirkannya," kata Checotah.

Jaringan Otak Terlihat Jelas

Saat Ozzie lahir, terdapat kelainan di bagian kepalanya. Jaringan otaknya tampak jelas karena dia tak punya tengkorak pada bagian atas kepalanya.

Checotah mengatakan sebenarnya kondisi tersebut membahayakan kehidupan Ozzie. Tapi ajaibnya, bocah itu selamat dan merayakan ulang tahun pertamanya pada akhir Oktober 2019 lalu.

Pasangan itu memutuskan untuk membesarkan Ozzie dengan cinta dan kasih sayang. Meskipun akibat kondisinya menyebabkan dia tumbuh sedikit lebih lambat daripada anak-anak lain.

Selain itu Ozzie juga sering menderita kejang dan memiliki masalah berjalan di masa depan.

Ketika ditanya apa harapan mereka terhadap Ozzie, Checotah dan suaminya hanya bisa menjawab, "Kami berharap Ozzie hidup lebih lama dan bahagia."

Sumber: World of Buzz

Kisah Pilu Bayi Lahir 4 Tahun Setelah Ayah & Ibunya Meninggal

Dream - Setelah anak dan menantunya meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan raya, sepasang kakek dan nenek di China berencana membesarkan cucu yang lahir melalui program surrogate mother atau ibu pengganti.

Menurut Beijing News, bayi itu merupakan benis dari pasangan Shen Jie dan Liu Xi. Namu sebelum bayi itu lahir, pasangan asal Yixing, Provinsi Jiangsu, tersebut meninggal dunia karena kecelakaan jalan raya pada 20 Maret 2013.

Namun, sebelum meninggal dalam kecelakaan, mereka telah menjalani program ibu pengganti di Rumah Sakit Gulou di Nanjing, China. Sayangnya, ketika keduanya meninggal, baik orang tua Shen dan Liu kesulitan mengeluarkan embrio putra-putri mereka yang disimpan di rumah sakit.

Mereka kemudian menggugat rumah sakit agar bisa mengeluarkan embrio tersebut. Mereka mengatakan akan mencarikan ibu pengganti bagi embrio putra-putri mereka.

Awalnya mereka kalah dalam gugatan tersebut karena China melarang praktik ibu pengganti atau biasa disebut sewa rahim.

Pada persidangan ke dua yang digelar September 2014, mereka akhirnya memenangkan gugatan tersebut. Shen Xinnan, orang tua Shen Jie, meminta rumah sakit untuk menyerahkan embrio tersebut.

Namun rumah sakit mengatakan embrio hanya boleh dipindahkan ke rumah sakit lain, bukan ke individu. Karena tidak ada rumah sakit di China yang bersedia menerima embrio tersebut, Shen terpaksa mencarinya di luar negeri.

Berhasil Mendapatkan Ibu Pengganti

Pada Juni 2016, Shen menemukan sebuah rumah sakit di Laos yang bersedia menerima embrio putra dan menantunya. Shen kemudian mengambil embrio itu dari RS Gulou dan menyerahkannya kepada rumah sakit di Laos itu.

Tapi masalahnya saat itu, Shen tidak bisa menemukan ibu pengganti yang mau melahirkan embrio cucunya karena praktik tersebut juga dilarang di Laos.

Akhirnya Shen mencari agen di pasar gelap yang bisa mencarikan ibu pengganti di negara tersebut.

Beruntung Shen bertemu dengan seorang agen bernama Liu Baojun. Pria ini mengaku bisa mencarikan ibu pengganti bagi embrio cucu Shen di Laos.

Shen akhirnya menyewa seorang ibu pengganti berusia 27 tahun dari Laos untuk melahirkan cucunya. Selama kehamilan, Liu secara teratur memberi tahu Shen tentang kondisi ibu pengganti tersebut.

"Kami berusaha untuk tidak membiarkannya merasa tidak nyaman karena dia berada di bawah perawatan khusus dan berbeda dari ibu pengganti lainnya," kata Liu.

Pada 9 Desember 2017, ibu pengganti dari Laos itu melahirkan bayi laki-laki di sebuah rumah sakit di Guangzhou, Provinsi Guangdong.

Istri Shen kemudian memberi nama cucunya itu dengan sebutan Tiantian yang artinya manis. Mereka berharap Tiantian mendatangkan kebahagiaan kepada keluarga malang itu.

Ketika Tiantian berusia 100 hari pada 18 Maret lalu, Shen membuat perayaan kecil-kecilan untuk cucunya itu.

"Anak ini diliputi kesedihan ketika dia lahir di dunia. Dia tidak memiliki orang tua. Kami harus mengatakan kebenaran kepadanya suatu hari nanti. Itu tidak bisa dihindari," kata Shen.

Shen mengatakan dia akan berbohong kepada Tiantian bahwa orang tuanya sedang berada di luar negeri. Shen akan memberitahu kisah sebenarnya jika Tiantian sudah beranjak dewasa.

(Sumber: Asiaone.com)

Heboh, Bayi Lahir dengan Bentuk Menyeramkan

Dream - Seorang bayi dari India lahir dengan bentuk fisik yang aneh. Sampai-sampai, sang ibu, Khalida Begum menolak bayi itu. Padahal, kondisi si bayi disebabkan masalah kesehatan yang langka.

Menurut Khalida, dia menolak mengasuh bayinya karena terlihat seperti alien.

Dokter mendiagnosis bayi itu dengan kondisi genetik yang sangat langka. Kulit bayi tersebut tebal dan bentuk tubuhnya tidak normal.

Orang-orang yang melihat bayi itu menganggapnya sebagai reinkarnasi dewa.

Laporan media lokal menginformasikan, dokter mendiagnosis anak itu dengan kondisi genetik yang sangat langka yang disebut harlequin ichthyosis. Tetapi, ada penyakit lain yang juga diderita bayi itu, yaitu cacat langka Anencephaly,  seperti dilansir Mirror.

Reinkarnasi

Warga Desa Kadamgachi, Kathihar, India menyebut bayi Khalida sebagai reinkarnasi Dewa Hanuman.

Tetapi, Khalida tetap bersikukuh enggan merawat bayinya.

"Beberapa bagian tubuhnya tidak berkembang secara sempurna. Setelah melahirkan dan melihatnya untuk pertama kali, aku benar-benar syok karena bentuknya seperti alien anak-anak," kata Khalida mengenang.

Diprediksi Tak Bakal Hidup Lama

Khalida tidak menyangka dan merasa sangat sedih telah melahirkan seorang bayi alien laki-laki.

"Aku menyuruh seorang pembantu untuk membawa pergi bayi itu dari hadapanku. Anak-anakku yang lain lahir normal tanpa cacat," ujar dia.

Sementara itu, ayah sang bayi, Mohammed Imtiyaz, mengatakan, "Mungkin Tuhan mengirim anak itu sebagai peringatan."

Menurut media lokal, bayi malang itu kemungkinan tidak dapat bertahan hidup.