Calon Pekerja Migran Diminta Waspadai Tawaran Kerja ke Luar Negeri Non-Prosedural

Reporter : Hevy Zil Umami
Selasa, 14 Oktober 2025 15:28
Calon Pekerja Migran Diminta Waspadai Tawaran Kerja ke Luar Negeri Non-Prosedural
Meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri menjadi peluang sekaligus tantangan besar.

DREAM.CO.ID - Meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri menjadi peluang sekaligus tantangan besar. Di tengah harapan mencari penghidupan yang lebih baik, banyak calon pekerja migran justru terjebak dalam praktik penipuan atau keberangkatan non-prosedural. Karena itu, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap berbagai iming-iming kerja ke luar negeri yang tidak melalui jalur resmi.

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat — salah satu daerah yang dikenal sebagai penyumbang pekerja migran — Cucun menyoroti pentingnya sosialisasi tentang keamanan dan prosedur keberangkatan. Ia menyebutkan, beberapa wilayah seperti Gunung Alu, Sinangkerta, dan Cipongkor menjadi daerah dengan banyak warganya yang pernah bekerja di luar negeri.

“ Hari ini saya datang ke wilayah yang banyak menjadi kontributor pekerja migran. Ini wilayah Bandung Barat bagian selatan—Gunung Alu, Sinangkerta, Cipongkor—yang dulu banyak ke Timur Tengah. Tapi sekarang sudah mulai bergeser dan lebih memilih negara-negara Asia yang ramah terhadap migran,” ujar Cucun kepada Parlementaria di sela kunjungan.

1 dari 3 halaman

Politisi Fraksi PKB itu mengingatkan bahwa tawaran kerja dengan janji gaji besar sering kali menjadi pintu masuk praktik perekrutan ilegal. Banyak masyarakat yang akhirnya menjadi korban penipuan, ditelantarkan, bahkan dieksploitasi karena berangkat tanpa izin resmi.

“ Jangan sampai terjebak atau tertipu dengan iming-iming. Bekerjalah sebagai pekerja migran secara prosedural. Pemerintah sudah hadir melalui dinas tenaga kerja dan Kementerian P2MI. Saya juga di Pimpinan DPR RI Korkesra terus mengingatkan, terutama para agen-agen penyalur, agar benar-benar membantu orang yang sedang butuh pekerjaan, bukan memanfaatkan mereka,” tegasnya.

Selain soal perekrutan ilegal, Cucun juga menyoroti pungutan liar dan biaya keberangkatan yang tidak transparan. Ia menilai, masih banyak calon pekerja migran yang terbebani oleh biaya besar karena tidak memahami skema pembiayaan resmi yang telah disiapkan pemerintah.

2 dari 3 halaman

Menurutnya, negara kini telah menyediakan berbagai fasilitas untuk meringankan calon pekerja migran, termasuk akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Skema ini memungkinkan mereka berangkat bekerja ke luar negeri tanpa harus menanggung beban utang besar atau menjadi korban pemotongan ilegal.

“ Jangan sampai mereka dipungut biaya macam-macam lalu terbebani utang besar. Padahal negara sudah menyiapkan skema KUR untuk membantu para calon pekerja migran. Nanti bisa diatur bagaimana pengembalian dananya supaya tidak memberatkan keluarga mereka. Negara sudah siapkan perangkatnya,” jelas wakil rakyat dari Dapil Jawa Barat II tersebut.

Ia menambahkan, dengan sistem perlindungan dan pembiayaan yang kini semakin kuat, masyarakat seharusnya tidak lagi tergiur oleh tawaran tidak jelas dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemerintah, kata Cucun, telah menyiapkan seluruh instrumen untuk memastikan pekerja migran Indonesia mendapatkan hak dan perlindungan hukum yang layak.

3 dari 3 halaman

Cucun juga menyerukan agar para agen penyalur tenaga kerja memiliki integritas tinggi dalam menjalankan peran mereka. Para agen, ujarnya, bukan hanya bertugas mengirim tenaga kerja, tetapi juga menjadi jembatan bagi masyarakat untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik melalui cara yang aman dan sesuai aturan.

“ Kami berharap para agen benar-benar punya itikad baik, membantu masyarakat, bukan mencari keuntungan dengan menipu. Calon pekerja migran juga harus lebih selektif dalam memilih jalur keberangkatan. Jangan hanya tergiur janji manis, tapi pastikan semuanya sesuai prosedur,” pesannya.

Peringatan Cucun ini menjadi pengingat penting di tengah masih maraknya praktik perekrutan ilegal di sejumlah daerah. Dengan semakin gencarnya sosialisasi dari pemerintah dan dukungan DPR RI, diharapkan kesadaran masyarakat akan meningkat, sehingga tidak ada lagi warga Indonesia yang menjadi korban penipuan berkedok kesempatan kerja di luar negeri.

Pada akhirnya, keberangkatan pekerja migran bukan sekadar tentang mencari nafkah, tetapi juga tentang menjaga martabat bangsa. Dengan proses yang resmi, aman, dan terlindungi, para pekerja migran Indonesia diharapkan dapat menjadi duta yang membanggakan di negara tempat mereka bekerja.

Beri Komentar