Ustaz Yusuf Mansur Gabung PPP?

Yusuf Mansur mengakui diundang ke acara perkenalan pengurus PPP kubu Romahurmuziy. Tapi, dia berada di acara tersebut lataran diminta membacakan doa.

Dream - Tersiar kabar Ustaz Yusuf Mansur bergabung dan masuk dalam kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ini menyusul hadirnya Yusuf dalam acara Ta`aruf Pengurus PPP Kubu Romahurmuziy periode 2016-2021.

Terkait kabar itu, Yusuf memberikan bantahan melalui akun Twitter miliknya. Dia mengatakan, hadir di acara itu lantaran diundang untuk membacakan doa.

" Takdir Allah, saya ada di acaranya PPP. Baca doa. Interpretasi macem2 wajar muncul. Sbb ada beredar berita saya masuk PPP," tulis Yusuf di akun @Yusuf_Mansur, diakses pada Jumat, 29 April 2016.

Yusuf mengakui dalam beberapa hari terakhir dia memang kerap mengunjungi sejumlah tokoh politik. Tetapi, kata dia, kunjungan tersebut dia jalankan dalam rangka silaturahim.

" Saya dah blg bhw saya roadshow silaturahim ke sgl elemen, segala tokoh, bhkn lintas agama. Sebagiannya tdk trekspos," tulis dia.

" Kepentingan saya sdrhana aja. Mmbangun komunikasi u bs mengingatkan, menasihati, sambil bljr jg dari yg saya silaturahmi," tulis dia.

Selanjutnya, Yusuf mengatakan banyak hal yang dia dapat dari silaturahim tersebut. Segala hal itu selama ini tidak pernah dia tahu.

" Makin saya bersilaturahim, saya smakin banyak melihat, mendengar, &membaca. Trnyata bnyk hal yg sy sngt ga tau&ga ngerti," tulis dia.

Dalam acara Taaruf itu, Yusuf mengatakan diminta untuk membacakan doa. Meski begitu, dia menerangkan doa yang dibaca tidak hanya untuk satu partai politik.

" Saya baca doa di acara PPP ini. Saat baca doa, mendoakan smua partai. Walau tuan rmh nya PPP. Sdh jd kewajiban. Doain smua," kata dia.

" Bahkan doanya tdk hanya u partai2 Islam. Tp bnr2 smua. Agar Allah jadikan smua lurus&manfaat. Trmasuk saya&klg," tulis dia.

Yusuf dikabarkan masuk dalam jajaran kepengurusan PPP dan diamanahi memegang jabatan sebagai ketua bidang dakwah. Yusuf tertangkap kamera hadir bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan mantan Presiden RI BJ Habibie. (Ism)