Pria Ini Justru Sedih Ketika Dinobatkan Sebagai Lulusan Terbaik. (Foto: World Of Buzz/Akun Facebook Jeric Rivas)
Dream – Bagi mahasiswa, wisuda seharusnya menjadi hari yang paling membanggakan. Apalagi dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik. Tapi, wisuda ini bisa jadi acara yang paling menyedihkan dan suram bagi mahasiswa yang satu ini.
Dikutip dari World of Buzz, Senin 22 April 2019, seorang pria bernama Jeric R. Rivas resmi mengantongi gelar sarjana sains di bidang kriminologi. Lulusan La Concepcion College San Jose Del Monte Bulacan, Filipina, ini justru menangis.
Rivas menangis ketika namanya dipanggil untuk maju ke atas panggung untuk menerima tabung wisuda. Tangisannya semakin menjadi ketika menerima gelar sarjana.
Cerita ini diunggah di akun Facebooknya. Rivas mengatakan orang tuanya tak pernah datang ke momen spesial di dalam hidupnya. Terutama, ketika dia dinobatkan sebagai siswa terbaik saat upacara kelulusan Sekolah Dasar (SD).
“ Ketika duduk di bangku SD, saya menerima gelar sebagai siswa terbaik, tapi orang tua tidak pernah datang. Mereka seharusnya naik ke atas panggung dan mengalungkan medali di leher. Tapi, karena tidak datang, saya menolak medali,” tulis dia.
Setelah merampungkan sekolah, Rivas meninggalkan rumah orang tuanya di Pulau Sibuyan, Romblon, untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Dia pun mengenyam pendidikan di La Concepcion College di San Jose Del Monte, Bulacan.
Di sana, Rivas tak menggapai lulusan terbaik dengan mudah. Pria ini harus bekerja serabutan untuk membiayai kuliah. Dia bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik, pramusaji di resto cepat saji, dan pembantu rumah tangga.
Beruntung ada banyak profesor yang membantunya dan mengundang Rivas ke rumah setelah mendengar situasi yang dialami pria itu. Malah, profesor-profesor ini menjadi keluarga kedua bagi Rivas.
Malah, saat upacara kelulusan, profesor-profesornya naik ke atas panggung ketika nama Rivas dipanggil untuk menerima tabung wisuda.

“ Satu demi satu nama wisudawan dipanggil dan mereka naik ke atas panggung dengan orang tuanya, tapi orang tuaku tak pernah datang. Ketika namaku dipanggil, profesor-profesorku datang dan menemani saya naik ke atas panggung,” tulis dia.
Para pengajarnya memeluk Rivas dan membesarkan hatinya. “ Saat itu, kesedihanku berkurang, tapi saya tetap menangis di depan banyak orang,” tulis dia.
Di akhir tulisan, Rivas berterima kasih kepada para profesor dan semua orang yang telah membantunya melalui masa sulit, termasuk saat upacara kelulusan.
Untuk orang tuanya, meskipun mendapatkan penolakan dan sakit hati, Rivas tetap berterima kasih. Dia berharap orang tuanya bisa bangga kepadanya.
“ Untuk orang tua yang sampai hari ini tak bisa menerimaku, kalau membaca ini, inilah saya sekarang. Saya berharap kalian bangga,” tulis dia.
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Film Abadi Nan Jaya Zombienya Indonesia: Sinopsis, Daftar Pemain, dan Link Streaming

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?

Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Pentingnya Pilih Air Minum Berkualitas