Disebut Keluar dari Jalan Allah, TGB Tulis Kisah Sahabat Rasul

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 9 Juli 2018 18:01
Disebut Keluar dari Jalan Allah, TGB Tulis Kisah Sahabat Rasul
Zainul bercerita mengenai kisah sahabat Rasulullah.

Dream - Sikap politis Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melanjutkan masa kepemimpinan pada 2019 mengejutkan banyak pihak.

Kelompok Islam yang berseberangan dengan Jokowi mengkritik pilihan itu. Salah satu pimpinan kelompok Islam, Amien Rais menyebut, langkah yang diambil Zainul akan membingungkan posisi umat Islam.

" Dari posisi yang kita anggap sudah benar, sesuai dengan hidayah Allah, tiba-tiba pindah ke posisi lain yang membuat kita agak bertanya-tanya," kata Amin dalam video yang diunggah ke Instagram pribadinya @amienraisofficial, diakses Senin, 9 Juli 2018.

 

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Saudara-saudaraku, akhir-akhir ini, kita melihat sebagian umat, bahkan sebagian tokoh, membingungkan kita, karena berpindah posisi, dari posisi yang kita anggap sudah benar, sesuai dengan hidayah Allah, tiba-tiba pindah ke posisi lain yang membuat kita agak bertanya-tanya. Nah untuk mereka, kita doakan mudah-mudahan mereka kembali ke jalan hidayah, jalan yang dibimbing oleh Allah. Sementara kita sendiri, kita bentengi agar kita tidak ikut-ikutan, dengan doa ayat 8 surat Ali ‘Imran, yaitu: رÙ�بÙ�Ù�Ù�Ù�ا Ù�Ù�ا تÙ�زÙ�غÙ� Ù�Ù�Ù�Ù�Ù�بÙ�Ù�Ù�ا بÙ�عÙ�دÙ� Ø¥Ù�ذÙ� Ù�Ù�دÙ�Ù�Ù�تÙ�Ù�Ù�ا Ù�Ù�Ù�Ù�بÙ� Ù�Ù�Ù�Ù�ا Ù�Ù�Ù�Ù� Ù�Ù�دÙ�Ù�Ù�Ù�Ù� رÙ�حÙ�Ù�Ù�ةÙ� Û� Ø¥Ù�Ù�Ù�Ù�Ù�Ù� Ø£Ù�Ù�Ù�تÙ� اÙ�Ù�Ù�Ù�Ù�Ù�Ù�ابÙ� Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan kami setelah kami mendapatkan hidayah atau petunjuk dariMu, Ya Allah Engkaulah Maha Pemberi petunjuk. Saya kira inilah doa kita Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

A post shared by Mohammad Amien Rais (Official) (@amienraisofficial) on

Amin berdoa agar orang-orang yang mendukung Jokowi diberi kemudahan ke jalan hidayah.

" Sementara kita sendiri, kita bentengi agar kita tidak ikut-ikutan, dengan doa ayat 8 surat Ali ‘Imran," tulis dia.

Sehari berselang, hari ini, Zainul membagi pandangan terkait pilihan politis mendukung Jokowi. Di laman Instagram pribadinya, @tuangurubajang, dia membagi kisah tentang peperangan umat Muslim melawan kaum musyrikin di masa lalu.

Sosok yang dia bagikan dalam kisah itu yaitu Usamah bin Zaid, sahabat Rasulullah. Ketika perang berlangsung, Usamah bin Zaid berhadapan dengan seorang yang telah menyakiti dan membunuh banyak kaum muslim.

" Usamah membunuh lawannya itu, yang sudah tersudut dan mengucapkan kalimat syahadat. Ketika ada proses tabayyun atau klarifikasi dari Rasulullah, Usamah berdalih bahwa lawannya mengucapkan laa ilaaha illallah hanya karena cari selamat," tulis Zainul.

Rasulullah pun bertanya, " Apakah kamu sudah membelah dadanya, dan kamu tahu pasti bahwa ucapannya itu karena terpaksa, bukan karena keikhlasan?"

 

Syahdan, ketika sedang berlangsung peperangan umat Muslim melawan kaum musyrikin di masa lalu. Ada sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, Usamah bin Zaid, yang melawan seseorang yang telah menyakiti dan membunuh banyak kaum muslim. Usamah membunuh lawannya itu, yang sudah tersudut dan mengucapkan kalimat syahadat. Ketika ada proses tabayyun atau klarifikasi dari Rasulullah, Usamah berdalih bahwa lawannya mengucapkan " laa ilaaha illallah" hanya karena cari selamat saja. . . Rasulullah pun bertanya " apakah kamu sudah membelah dadanya, dan kamu tahu pasti bahwa ucapannya itu karena terpaksa, bukannya karena keikhlasan? Apa yang akan engkau pertanggung jawabkan dengan kalimat " laa ilaaha illallah" pada hari kiamat nanti?" . . . Makna yang terkandung dari kisah itu adalah Rasulullah mengajarkan kepada kita, bahwa dalam situasi apapun tetap harus mengedepankan sikap adil. Kita tidak boleh memperlakukan orang yang berlawanan, berbeda pandangan bahkan sampai berbeda aqidah atau agama dan memerangi kita, dengan sikap yang melewati batas sebagai manusia. . . Allah SWT sangat melarang hamba-Nya untuk saling mencela, mengolok-olok atau memanggil dengan sebutan yang tidak baik satu sama lain. Melarang berprasangka buruk, mencari-cari kesalahan ataupun saling mengghibah alias menggunjing orang lain. Tidak hanya kepada sesama muslim, namun juga teman non-muslim. . . Sifat-sifat buruk yang dilarang itu, sesuai dengan firman Allah SWT di dalam QS Al-Hujurat. Namun perintah atau larangan-larangan yang dijabarkan secara detail itu, justru kerapkali terabaikan atau terlupakan oleh umat. Padahal jika saja kita bisa melindungi diri dari hal-hal tersebut, Insya Allah mendekati sempurna Islam kita. Terima kasih Aa Guru @aagym (Kajian Tauhid oleh Daarut Tauhid, Masjid Istiqlal, 8 Juli 2018) #tuangurubajangofficial #sebarhidayah #sebarkankasihsayangbukankebencian #sebarperdamaian #tebar #kebenaransejati #indonesiadamai #berbagikebaikan #berbagibersama #indahnyakebersamaan #islamituindah #islamrahmatanlilalamin #tabayyundulu #janganterpecahbelah #jangansalingcela #janganmengolok #jangankafirkansaudaramu #jangansebarfitnah #jauhighibah #khuznudzon

A post shared by Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi (@tuangurubajang) on

Zainul mengatakan, makna yang terkandung dari kisah itu ialah Rasulullah mengajarkan kepada siapapun untuk bersikap adil. Tidak memperlakukan orang yang berlawanan, berbeda pandangan, bahkan sampai berbeda akidah atau agama, dengan sikap melewati batas sebagai manusia.

" Allah SWT sangat melarang hamba-Nya untuk saling mencela, mengolok-olok atau memanggil dengan sebutan yang tidak baik satu sama lain," kata Zainul.

Di akhir tulisan, dia mengucapkan rasa terima kasih kepada Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid Aa Gym. (ism) 

Beri Komentar