Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi, Mendapat Serangan Usai Keputusannya Mendukung Jokowi (Foto: Instagram @tuangurubajang)
Zainul bercerita mengenai kisah sahabat Rasulullah.
Dream - Sikap politis Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melanjutkan masa kepemimpinan pada 2019 mengejutkan banyak pihak.
Kelompok Islam yang berseberangan dengan Jokowi mengkritik pilihan itu. Salah satu pimpinan kelompok Islam, Amien Rais menyebut, langkah yang diambil Zainul akan membingungkan posisi umat Islam.
" Dari posisi yang kita anggap sudah benar, sesuai dengan hidayah Allah, tiba-tiba pindah ke posisi lain yang membuat kita agak bertanya-tanya," kata Amin dalam video yang diunggah ke Instagram pribadinya @amienraisofficial, diakses Senin, 9 Juli 2018.
Amin berdoa agar orang-orang yang mendukung Jokowi diberi kemudahan ke jalan hidayah.
" Sementara kita sendiri, kita bentengi agar kita tidak ikut-ikutan, dengan doa ayat 8 surat Ali ‘Imran," tulis dia.
Sehari berselang, hari ini, Zainul membagi pandangan terkait pilihan politis mendukung Jokowi. Di laman Instagram pribadinya, @tuangurubajang, dia membagi kisah tentang peperangan umat Muslim melawan kaum musyrikin di masa lalu.
Sosok yang dia bagikan dalam kisah itu yaitu Usamah bin Zaid, sahabat Rasulullah. Ketika perang berlangsung, Usamah bin Zaid berhadapan dengan seorang yang telah menyakiti dan membunuh banyak kaum muslim.
" Usamah membunuh lawannya itu, yang sudah tersudut dan mengucapkan kalimat syahadat. Ketika ada proses tabayyun atau klarifikasi dari Rasulullah, Usamah berdalih bahwa lawannya mengucapkan laa ilaaha illallah hanya karena cari selamat," tulis Zainul.
Rasulullah pun bertanya, " Apakah kamu sudah membelah dadanya, dan kamu tahu pasti bahwa ucapannya itu karena terpaksa, bukan karena keikhlasan?"
Zainul mengatakan, makna yang terkandung dari kisah itu ialah Rasulullah mengajarkan kepada siapapun untuk bersikap adil. Tidak memperlakukan orang yang berlawanan, berbeda pandangan, bahkan sampai berbeda akidah atau agama, dengan sikap melewati batas sebagai manusia.
" Allah SWT sangat melarang hamba-Nya untuk saling mencela, mengolok-olok atau memanggil dengan sebutan yang tidak baik satu sama lain," kata Zainul.
Di akhir tulisan, dia mengucapkan rasa terima kasih kepada Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid Aa Gym. (ism)