Ilustrasi
Dream - Tim peneliti forensik dari Universitas Salzburg di Austria telah mengembangkan metode baru, untuk menetapkan waktu pasti terjadinya kematian hingga 10 hari setelah meninggalnya seseorang.
Tim yang dipimpin Peter Steinbacher melakukan percobaan dengan melihat pada pecahan protein otot pada babi.
Ini adalah langkah maju yang signifikan dari metode saat ini, yang hanya mengukur suhu tubuh, yang hanya akurat hingga 36 jam.
Terobosan ini diumumkan di konferensi tahunan Society for Experimental Biology di Praha.
Kepada BBC dikutip Dream, Selasa 4 Juli 2015, Steinbacher mengatakan terdapat kekurangan besar pada metode yang dapat diandalkan untuk menetapkan waktu kematian, setelah tubuh menjadi dingin di suhu lingkungan.
" Tergantung pada suhu, metode lama membutuhkan sekitar satu sampai dua hari," kata Steinbacher.
" Kami kemudian mencari cara baru untuk mengetahui waktu pasti kematian.. (dan menemukan) bahwa analisis pecahan protein otot terbukti menjadi metode yang sangat menjanjikan."
Tim mempelajari protein otot babi, karena memiliki kemiripan dengan otot manusia.
Menurut penelitian Steinbacher, otot terdiri dari molekul-molekul protein yang akan terurai menjadi potongan-potongan kecil ketika seseorang meninggal.
" Hal ini terjadi pada beberapa protein tertentu dalam waktu yang sangat spesifik," katanya. " Bahkan produk penguraian protein itu hanya bisa dijumpai di waktu tertentu."
Jadi dengan mengetahui produk tertentu dari sampel, maka bisa diketahui kapan seseorang meninggal.
Tim juga telah menganalisis lebih dari 60 sampel jaringan manusia dari departemen forensik universitas yang sama. Dan temuan awal mereka menunjukkan ada perubahan pada protein yang terdapat pada sampel.
" Kami sekarang perlu lebih banyak sampel untuk mengetahui apakah indeks jenis kelamin, massa tubuh, suhu, kelembaban, dan sebagainya memainkan peran dalam memengaruhi kerusakan otot," kata Steinbacher.
Dia dan rekan-rekannya berharap bahwa dalam waktu tiga tahun, teknik ini bisa diterapkan dalam forensik. (Ism)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker