Kisah Pilu Dokter di Gaza Dihadapkan Pilihan Selamatkan Bayi atau Ibunya yang Kritis Akibat Agresi Israel

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 24 April 2024 09:01
Kisah Pilu Dokter di Gaza Dihadapkan Pilihan Selamatkan Bayi atau Ibunya yang Kritis Akibat Agresi Israel
Bayi di Gaza lahir saat sang ibu kritis dan meninggal akibat cedera usai terkena serangan Israel.

1 dari 10 halaman

Kisah Pilu Dokter di Gaza Dihadapkan Pilihan Selamatkan Bayi atau Ibunya yang Kritis Akibat Agresi Israel

Kisah Pilu Dokter di Gaza Dihadapkan Pilihan Selamatkan Bayi atau Ibunya yang Kritis Akibat Agresi Israel © Dokter di Gaza Selamatkan Bayi dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel Ilustrasi (shutterstock.com)

2 dari 10 halaman

© Dokter di Gaza Selamatkan Bayi dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel Ilustrasi (shutterstock.com)

Dream - Sisi kemanusiaan benar-benar diuji selama agresi militer Israel ke wilayah Palestina. Kebaikan itulah yang diperoleh seorang dokter di Gaza saat menyelamatkan bayi dari rahim ibunya sebelum akhirnya meninggal dunia akibat cedera kepala usai serangan Israel.

3 dari 10 halaman

Bayi perempuan itu lahir melalui operasi caesar darurat di rumah sakit di Rafah.

Mengutip The Guardian, Sabreen al-Sakani, tengah hamil 30 minggu saat rumahnya diserang melalui jalur udara. Sang suami, Shoukri dan putri mereka yang berusia tiga tahun, Malak, turut menjadi korban dalam serangan tersebut.

Dokter Ahmad Fawzi al-Muqayyad dari rumah sakit Kuwait di Rafah mengungkapkan bahwa timnya menyelamatkan bayi setelah didera pilihan sulit antara menolong ibu atau anak dalam kandungan itu.

4 dari 10 halaman

© Dokter di Gaza Selamatkan Bayi dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel The Guardian

" Kami berhasil menyelamatkan bayi itu. Sang ibu dalam kondisi kritis. Otaknya terbuka, jadi kami menyelamatkan salah satu dari keduanya. Bayi itu sekarang dirawat di rumah sakit untuk tiga hingga empat minggu,” ungkap Ahmad.

5 dari 10 halaman

Pada hari Minggu, bayi tersebut terbaring menggeliat dan menangis di inkubator di unit neonatal di rumah sakit Emirat terdekat.

Label di pergelangan tangannya bertuliskan nama mendiang ibunya.

Meskipun sang bayi selamat, dia terlahir sebagai yatim piatu. Bayi itu pun dirawat di rumah sakit selama tiga hingga empat minggu. 

6 dari 10 halaman

© Dokter di Gaza Selamatkan Bayi dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel The Guardian

7 dari 10 halaman

© Dokter di Gaza Selamatkan Bayi dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel The Guardian

Setelah kehilangan ibunya, Nenek bayi tersebut, Mirvat al-Sakani, menyatakan akan merawat cucunya dengan penuh kasih sayang.

“Dia adalah kenangan akan ayahnya. Saya akan menjaganya,” ucap dia.

8 dari 10 halaman

“Anak saya juga bersama mereka. Anak saya menjadi bagian tubuh dan mereka belum menemukannya. Mereka tidak ada hubungannya dengan apa pun. Mengapa mereka menargetkannya? Kami tidak tahu kenapa, bagaimana caranya? Kami tidak tahu,”

9 dari 10 halaman

© Dokter di Gaza Selamatkan Bayi dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel The Guardian

Sementara itu, serangan udara Israel di Rafah menyebabkan kematian 17 anak-anak dan dua wanita dari sebuah keluarga besar. Korban tewas mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, menyebabkan duka yang mendalam di tengah masyarakat Palestina.

10 dari 10 halaman

Menurut Kementerian Kesehatan setempat, setidaknya dua pertiga dari lebih dari 34 ribu warga Palestina yang tewas dalam serangan sejak perang dimulai adalah anak-anak dan perempuan.



Laporan: Khaira Amaliya

Beri Komentar