(wheninmanila.com)
Dream - Skripsi. Istilah ini kadang menjadi momok bagi mahasiswa. Terutama mereka yang telah masuk smester akhir.
Sudah bukan rahasia, seorang mahasiswa harus mencurahkan banyak waktu, tenaga, dan biaya, untuk mencari referensi yang sahih, mengejar dosen pembimbing demi konsultasi, hingga mengerjakan revisi terus-menerus.
Beruntung kita yang hidup di zaman serba canggih, sehingga tantangan-tantangan itu bisa banyak terbantu dengan berbagai teknologi yang ada, seperti sekarang ini.
Bayangkan jika mengerjakan skripsi saat belum ada komputer atau laptop, pasti beban pengerjaan semakin bertambah. Terus kalau ada revisi, ya ulang dari awal karena enggak ada data yang tersimpan layaknya di komputer.

Contohnya bisa kita lihat dari hasil skripsi mahasiwa Filipina, yang dibuat pada tahun 1982. Foto hasil skripsi itu diunggah ke Twitter oleh pemuda bernama Randel Tablada.
Skripsi tersebut terdiri dari 170 halaman dengan sampul berwarna hijau. Tertulis nama Almar D. Tablada, yang tak lain adalah ayah dari Randel, tertera di atas sampul.
Sekilas terlihat biasa, tapi saat skripsi ini dibuka, kamu dijamin akan kaget. Apa yang unik?
© Dream
Karena seluruh isi sekripsi itu tidak ada yang diketik, melainkan ditulis tangan! Ditilik dari tahun pembuatannya, sebenarnya masa itu sudah ada mesin ketik. Dan, tulisan tangan Almar terlihat seragam dan rapi. Menakjubkan!

Tak hanya kalimat, mahasiswa jurusan teknik ini juga menulis tangan semua rumus dan angka yang merupakan bagian dari topik bahasan listrik dan disel.

Karya tulis ini terlihat indah tanpa coretan dan kesalahan. Hal ini tentu bukan kejadian yang biasa. Namun, pada masa itu, inilah pilihan satu-satunya bagi ayah Randel.

Almar mengaku proses pengerjaan skripsinya ini sangat lamban. Dia biasanya mengerjakan skripsi di malam hari pada akhir pekan.
© Dream
Skripsi ini dikerjakan mulai dari pukul sepuluh malam hingga pukul dua dinihari. Almar juga harus tetap fokus untuk memastikan tak ada kesalahan tulis.
Hingga saat ini, ia mengaku bangga dan berterima kasih karena masih memiliki karyanya itu meski sudah puluhan tahun berlalu.
Dirinya pun kini telah berhasil merealisasikan hasil skripsinya ke dunia nyata.
Wah... luar biasa banget ya perjuangan Almar ini. Bersyukur deh kalian mahasiswa zaman sekarang. Dan buat Sahabat Dream yang lagi nyusun skripsi, semangat ya!
(Sumber: wheninmanila.com)
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera
